Sepakat Lanjutkan Perundingan Nuklir, Iran Tetap Luncurkan Roket

AS kecam peluncuran roket Zuljanah milik Iran

Jakarta, IDN Times - Iran dikabarkan telah melakukan uji coba peluncuran sebuah roket berbahan bakar padat ke luar angkasa. Berita ini dikabarkan oleh saluran televisi pemerintah Iran pada hari Minggu (26/6/2022).

Peluncuran ini telah diprediksi banyak pihak sebelumnya, saat beredar foto sebuah roket yang siap diluncurkan di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di provinsi Semnan pedesaan Iran. Berdasarkan hasil analisis dari jenis fasilitas peluncurannya, pakar memprediksi bahwa Iran akan meluncurkan roket Zuljanah yang namanya diambil dari nama kuda milik cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husein.

Ahmad Hosseini, juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, mengatakan, roket sepanjang 25,5 meter ini mampu membawa satelit dengan berat hingga 220 kilogram. Satelit ini nantinya kan bertugas untuk mengumpulkan data di orbit rendah bumi, dilansir dari Associated Press.

Baca Juga: Iran-AS Segera Gelar Perundingan Nuklir untuk Redakan Ketegangan

1. Peluncuran dilakukan setelah Iran-AS sepakat lanjutkan perundingan nuklir

Pekuncuran terbaru roket Iran ini dilakukan hanya sehari setelah Teheran dan Washington sepakat untuk melanjutkan perundingan mengenai program nuklir Iran. Kesepakatan ini tercapai setelah Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borell, melakukan kunjungan ke Teheran dan menemui Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, pada Sabtu (25/6/2022) .

Perundingan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali sebuah pakta nuklir bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), setelah lama usang akibat ditinggalkan AS saat pemerintahan Presiden Donald Trump. Pembicaraan ini rencananya diadakan di salah satu negara di kawasan Teluk Persia. Media Iran menyebut, Qatar akan dipercaya sebagai tuan rumah.

Peluncuran roket Iran ini dikhawatirkan akan kembali menjadi penghalang jalannya perundingan. Pasalnya, selama ini AS menentang uji coba peluncuran roket Iran karena khawatir dapat berkembang menjadi senjata nuklir.

Baca Juga: Iran Pamer Rudal di Tengah Perundingan Kesepakatan Nuklir

2. AS kecam peluncuran roket Iran

Sepakat Lanjutkan Perundingan Nuklir, Iran Tetap Luncurkan RoketBendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Robert Linder)

Amerika Serikat mengecam peluncuran roket Zuljanah milik Iran yang dikhawatirkan dapat menggagalkan rencana untuk perudingan. Menurut AS, aksi Iran ini melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang Iran untuk mengembangkan teknlogi rudal yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir.

Menurut komunitas intelijen AS, teknologi peluncuran satelit semacam itu berpotensi untuk dikembangkan menjadi rudal balistik antar benua karena menggunakan teknologi yang serupa.

Gedung Putih pada hari Minggu (26/6/2022), menyatakan, akan menggunakan sanksi dan langkah-langkah lain untuk mencegah perkembangan program rudal balistik Iran, dilansir dari Politico.

Baca Juga: Citra Satelit Ungkap Rencana Peluncuran Roket Baru Iran

3. Iran tegaskan program nuklirnya untuk tujuan damai

Sepakat Lanjutkan Perundingan Nuklir, Iran Tetap Luncurkan RoketSitus peluncuran roket Iran. (twitter.com/Maxar Technologies)

Sejak lama, negara-negara barat telah mengecam program pengembangan nuklir Iran. Padahal, pemerintah Iran telah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya dilakukan untuk tujuan damai bukan untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran juga mengklaim bahwa peluncuran satelit dan uji coba roketnya sama sekali tidak memiliki komponen militer, Associated Press.

Akhir-akhir ini, ketegangan mengenai program nuklir Iran semakin memanas setelah Badan Atom PBB menemukan adanya 3 fasilitas nuklir Iran yang tak terdaftar. Negara-negara Barat kemudian mengeluarkan resolusi yang mengecam tindakan tersebut. Sebagai balasan, Iran memutuskan untuk melucuti belasan kamera pengawas yang dipasang Badan Atom PBB di fasilitas nuklirnya.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya