Ukraina Akan Tangguhkan Aliran Migas dari Rusia ke Eropa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - GTSOU, perusahaan gas Ukraina, menyampaikan akan menghentikan pengiriman gas Rusia melalui rute Sokhranivka mulai Rabu (11/5/2022). Rute ini biasanya dipakai untuk mendistribusikan hampir sepertiga dari total bahan bakar yang dikirim Rusia ke Eropa melalui Ukraina.
Walaupun sedang berkonflik, Ukraina masih menjadi salah satu negara transit Rusia untuk mengirimkan migasnya ke Eropa, dilansir dari The Guardian.
1. Ukraina tuduh Rusia salah gunakan fasilitas pengiriman gas
Direktur GTSOU, Sergiy Makogon, mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menyalahgunakan fasilitas transit tersebut.
Rusia dikabarkan telah menggunakannya untuk mengirimkan pasokan energi ke wilayah-wilayah yang diduduki separatis pro-Rusia.
Pasukan Rusia juga dikabarkan kerap kali mencampuri urusan teknis pengiriman gas. Oleh karena itu, Ukraina akan menangguhkan aliran migas di titik tersebut dan memindahkannya melalui wilayah lain yang dikontrol Ukraina, dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Presiden Pertama Ukraina Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
2. Ukraina tawarkan alternatif lain
Editor’s picks
Agar suplai migas ke Eropa tetap terpenuhi, Ukraina menawarkan alternatif lain, yaitu dengan memindahkan aliran melalui titik transit Sudzha yang dikontrol oleh Ukraina.
Setelah menerima berita penangguhan tersebut dari Ukraina pada Rabu (11/5/2022) pagi, perusahaan gas Rusia, Gazprom, mengatakan bahwa pemindahan tersebut tidak mungkin dilakukan secara teknologi.
3. Rusia sebut penangguhan tak akan berdampak pada ekspor migasnya
Kepala Perusahaan Energi Negara Ukraina, Naftogaz Yuriy, mengatakan bahwa penangguhan ini tidak akan berdampak pada pasar domestik Ukraina.
Begitu juga dengan perusahaan gas Rusia, Gazprom, yang mengatakan bahwa tindakan ini tidak akan berpengaruh pada ekspor migas Rusia. Gazprom mengatakan bahwa Rusia masih akan memenuhi kewajiban ekspornya untuk para negara pembeli dari Eropa.
Moldova, salah satu negara yang diprediksi akan terdampak, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima pemberitahuan baik dari Rusia maupun Ukraina bahwa pasokan migas mereka akan terganggu.
Baca Juga: Ukraina Percepat Langkah untuk Gabung Uni Eropa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.