Ukraina: Pasukan Terbaik Rusia Hancur di Pertempuran Bakhmut

Ukraina bersiap lakukan serangan balik pada musim semi

Jakarta, IDN Times - Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, Kiev akan terus mempertahankan Bakhmut dari gempuran Rusia. Ia mengklaim pertempuran tersebut telah berhasil menghancurkan unit-unit pasukan terbaik Rusia. Hal ini dinilai sebagai keuntungan Ukraina yang sedang mempersiapkan serangan balasan pada musim semi.

Komentar Podolyak tersebut dismpaikan pada Jumat (10/3/2023) dan diterbitkan oleh surat kabar Italia, La Stampa. Ini merupakan perkembangan terbaru terkait pertempuran di Bakhmut, ketika Rusia mati-matian untuk merebut kota tersebut demi mengamankan kemenangan pertamanya pada 2023.

1. Ukraina siapkan serangan balik pada musim semi

Podolyak mengatakan, Rusia telah memusatkan unit militernya yang terlatih di kota Bakhmut. Pasukan Moskow dikabarkan telah berhasil merebut bagian timur kota serta pinggiran di utara dan selatan. Namun, mereka belum berhasil mengepung pasukan Ukraina yang mempertahankan kota tersebut.

Melihat kemajuan pasukan Rusia, Kiev sempat mempertimbangkan untuk mundur ke arah barat. Namun, jendral-jendral militer Ukraina akhirnya memtuskan untuk tetap mempertahankan Bakhmut.

Usaha untuk mempertahankan Bakhmut disebut sebagai bagian dari rencana serangan balik Ukraina pada musim semi. Ukraina dengan sengaja berusaha menghancurkan sebanyak mungkin unit militer Rusia yang terampil pada pertempuran ini untuk melemahkan mereka.

Sementara, Ukraina sedang memusatkan sumber dayanya di daerah lain dalam rangka mempersiapkan serangan balik ini, dilansir Al Jazeera

Baca Juga: Rusia Sebut AS Gak Mau Perang di Ukraina Berakhir

2. Bos Wagner Group keluhkan kekurangan amunisi

Kepala militer swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa Moskow gagal memberikan amunisi yang cukup kepada anak buahnya. Hal itu akan berdampak pada pencapaian Rusia di Ukraina yang tampaknya melambat.

Prigozhin mengucapkan terima kasih secara terbuka kepada pemerintah pada Jumat karena meningkatkan suplai secara signifikan. Namun, dia khawatir bahwa jumlah tersebut masih belum mencukupi, terutama terkait kekurangan amunisi dan peluru yang tidak hanya dialami oleh pasukan Wagner tetapi juga seluruh unit tentara Rusia.

Dia menyatakan bahwa pasukannya telah membuka pusat perekrutan di 42 kota, dengan upaya untuk mengisi kembali barisan setelah kekalahan besar dalam pertempuran Bakhmut.

Namun, dia tidak memberikan detail mengenai jumlah pejuang yang terlibat dalam rekrutmen tersebut, dilansir dari ABC News

3. Prigozhin akui kesulitan rebut Bakhmut

Melansir dari Anadolu Agency, Prigozhin juga sempat mengkritik narasi yang beredar terkait kemenangan Rusia di Bakhmut. Ia meminta para jurnalis berhenti menyebarkan narasi tersebut dan mengejek pejabat Rusia yang ikut mengklaim tentang kemenangan tersebut. 

Prigozhin mengatakan, narasi tersebut tidak benar dan Rusia kesulitan menghadapi tentara Ukraina yang gigih mempertahankan Bakhmut. Ia mengkritik Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu, yang dianggap menyebarkan kebohongan mengenai kemenangan Rusia di Bakhmut hanya untuk menenangkan warga Rusia.

"Perhatian lagi! Orang Ukraina tidak lari ke mana-mana. Mereka mati secara massal untuk Bakhmut dan menyerah hanya sebagai upaya terakhir. Berhenti menganggap mereka sebagai pengecut. Mereka sama seperti kita, dan mereka memiliki darah yang sama mengalir di dalam diri mereka," kata Prigozhin. 

Baca Juga: NATO: Cepat atau Lambat, Bakhmut Diduduki Rusia 

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya