Ukraina Resmi Putus Hubungan Diplomatik dengan Suriah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengumumkan Ukraina telah resmi memutus hubungan diplomatik dengan Suriah pada Rabu (29/6/2022) waktu setempat.
Keputusan ini diambil setelah Suriah secara resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia yaitu, Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.
"Tidak akan ada lagi hubungan antara Ukraina dan Suriah. Tekanan sanksi terhadap Suriah akan lebih besar," kata Zelenskyy dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, dilansir dari Al Arabiya.
1. Suriah akui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk
Suriah menjadi negara kedua yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk setelah Rusia. Keputusan ini dimumkan oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, pada hari Rabu (29/6/2022), dilansir dari Associated Press.
Pemerintah Suriah juga berencana segera menyusun kerangka kerja sama dengan kedua wilayah tersebut dan menjalin hubungan diplomatik.
"Suriah telah memutuskan untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk. Kami akan berkomunikasi dengan kedua negara untuk menyepakati kerangka kerja untuk memperkuat hubungan, termasuk membangun hubungan diplomatik sesuai dengan aturan yang ditetapkan", kata Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, dilansir dari Al Arabiya.
Baca Juga: Jokowi Terbang ke Rusia via Polandia, Bawa Pesan dari Presiden Ukraina
2. Assad: Rusia dan Suriah hadapi musuh yang sama
Editor’s picks
Pengakuan kemerdekaan oleh Suriah ini dikeluarkan tak lama setelah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan delegasi dari Donetsk. Setelah pertemuan itu, Assad menegaskan bahwa Rusia-Suriah memiliki musuh yang sama, yaitu Amerika Serikat (AS).
Assad menuduh AS menggunakan Neo-Nazi dan terorisme sebagai senjata untuk menegakkan hegemoninya dan mencapai kepentingannya.
"Pertempuran utama dan terbesar sedang diperjuangkan melawan kebijakan hegemoni, yang diterapkan oleh Barat, yang menganggap dirinya sebagai pusat dan berusaha untuk menguasai dunia sesuai dengan kepentingannya," kata Presiden Suriah, Bashar al Assad, dilansir dari Republic World.
3. Bentuk dukungan Suriah terhadap Rusia
Keputusan Suriah untuk mengakui kemerdekaan Donetsk-Luhansk disinyalir merupakan wujud dukungan dan balas budi terhadap Rusia. Suriah telah banyak terbantu oleh Rusia saat berperang melawan para pemberontak dan kelompok teroris seperti, ISIS.
Tindakan semacam ini juga bukan yang pertama kali dilakukan oleh Suriah untuk Rusia. Pada tahun 2018, Georgia juga memutus hubungan diplomatik dengan Suriah. Keputusan ini diambil setelah Damaskus mengakui kemerdekaan dan kedaulatan negara bagian Ossetia Selatan dan Abkhazia yang didukung Rusia.
Abkhazia dan Ossetia Selatan secara internasional diakui sebagai bagian dari Georgia, yang memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991, tetapi Rusia dan beberapa negara lain mengakui kemerdekaan dua wilayah tersebut, dilansir dari The National News.
Baca Juga: Curhat ke Jokowi, Zelenskyy: Rusia Memeras Dunia dengan Kelaparan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.