Uni Eropa Akan Sita Aset Rusia dan Dijual untuk Pembangunan Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) telah mempertimbangkan untuk menggunakan aset-aset Rusia yang telah dibekukan untuk membiayai pembangunan Ukraina.
UE dan Amerika Serikat (AS) banyak menyita aset-aset Rusia sebagai respons dari sanksi Moskow terhadap Ukraina.
1. Ukraina butuh 1,1 triliun dolar AS untuk rekonstruksi
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan pada UE bahwa Ukraina setidaknya memerlukan 1,1 triliun dolar AS atau setara Rp.16.156 triliun untuk melakukan rekonstruksi.
UE sadar bahwa mereka harus membiayai bagian terbesar dari rekonstruksi Ukraina selama sepuluh tahun ke depan atau lebih. Oleh karena itu, UE berusaha memperolah dana dari pendanaan UE, kontribusi negara-negara anggota, dan dukungan lembaga keuangan Eropa termasuk Bank Investasi Eropa.
Uni Eropa telah menluncurkan sebuah program yang diberi nama RebuildUkraine sebagai sarana untuk menyalurkan semua dana bantuan. Salah satu sumber pendanaan yang dipertimbangkan adalah aset-aset individu Rusia yang telah dibekukan, dilansir dari Bloomberg.
Pada April, UE telah menyita sekitar 30 miliar euro aset pribadi yang terkait dengan individu Rusia dan Belarus yang telah terkena sanksi. Selain aset individu, cadangan emas dan valuta asing Rusia yang telah dibekukan juga menjadi sasaran UE, dikutip dari Euractiv.
Baca Juga: Tutup Lapak di Rusia, McDonald's Targetkan Catat US$1,4 Miliar
2. Jerman menyetujui rencana Uni Eropa
Editor’s picks
Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner, menyatakan bahwa dirinya terbuka ats gagasan UE untuk menyita aset Bank Sentral Rusia dan menggunakannya untuk membangun kembali Ukraina. Lindner menyatakan dukungannya ini saat diwawancarai oleh Koran Handelsblatt.
Lindner juga mengatakan bahwa gagasan ini sudah mulai didiskusikan di forum UE dan G7.
"Dalam kasus aset pribadi, kita harus melihat apa yang mungkin secara hukum," tambah Lindner.
"Kita harus menghormati aturan hukum, bahkan jika kita berurusan dengan oligarki Rusia", dilansir dari Reuters.
3. Tanggapan Rusia
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengecam gagasan untuk merebut aset Rusia dan membelanjakannya atas nama Ukraina. Peskov mengatakan bahwa tindakan semacam itu jelas sebuah pencurian.
Peskov juga mengatakan bahwa Rusia pasti akan merespons keras tindakan ilegal semacam itu.
Sekitar 300 miliar dolar AS cadangan emas dan valuta asing Rusia telah dibekukan di seluruh dunia sejauh ini, dan 100 miliar dolar di antaranya berada di Amerika Serikat.
Baca Juga: Dituduh Neo-Nazi, Milisi Ukraina di Azovstal Tak Akan Dilepas Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.