Wakil Ketua Partai Maori Diusir dari Parlemen Selandia Baru

Ia diusir setelah melakukan tarian Haka

Wellington, IDNTimes- Rawiri Waititi, wakil ketua Partai Maori dan anggota parlemen Selandia Baru diusir dari parlemen pada Rabu (12/05/2021). Dilansir CNN, kejadian bermula ketika Waititi menyela PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, ketika menjawab pertanyaan dari parlemen mengenai isu rasis yang menimpa Suku Maori.

Setelah itu Waititi berdebat dengan pembicara Trevor Mallard sebelum akhirnya mikrofonnya dimatikan. Menanggapi itu, Waititi pun maju ke depan melakukan Tarian Haka dan kemudian dikeluarkan dari ruangan setelah itu.

1. Isu rasisme terhadap Suku Maori di Selandia Baru

Wakil Ketua Partai Maori Diusir dari Parlemen Selandia BaruSuku Maori di Selandia Baru. (instagram.com/rawiri_waititi

Suku Maori adalah 15% dari populasi Selandia Baru dan merupakan minoritas pada parlemen Selandia Baru. Dua minggu terakhir, isu rasisme terhadap Suku Maori di Selandia Baru menjadi perbincangan hangat. “Selama dua minggu terakhir telah terjadi propaganda dan retorika rasis terhadap tangata whenua (masyarakat adat Maori). Itu tidak hanya menghina tangata whenua, tapi juga mengurangi mana (martabat) rumah ini,” kata Waititi seperti yang dikutip The Guardian

“Ini telah memicu rasisme yang sangat kejam terhadap Māori, karena jenis propaganda dan retorika ini - kami tidak akan mendukungnya lagi,” Pemimpin oposisi terus-menerus menyerang Māori untuk mendapatkan suara dari konstituen Pākehā (non-Māori Selandia Baru). Itu saja." kata Waititi, ketika berbicara kepada wartawan di luar. Waititi memang kerap memperjuangkan hak-hak adat Suku Maori di parlemen.

Isu rasisme ini mencuat karena adanya dugaan ketidaksetaraan dalam pelayanan kesehatan masyarakat bagi Suku Maori. Suku Maori sering mengalami ketertinggalan dalam beberapa aspek salah satunya fasilitas kesehatan. Kritik juga datang dari Partai Collin yang mengkritik upaya PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, dalam menangani masalah ini. Dalam beberapa tahun terakhir, Suku Maori kerap melaksanakan demonstrasi menuntut hak-hak sosial dan mengkritik kegagalan pemerintah dalam mewujudkan pemerataan

2. Lakukan Tarian Haka di depan parlemen

Baca Juga: Taliban Rebut Distrik Dekat Ibu Kota Kabul

Pada saat mikrofonnya dimatikan dan diminta duduk, Waititi malah maju ke depan dan melakukan tarian Haka sebelum akhirnya ia dikeluarkan dari ruangan. Tarian Haka adalah tarian seremonial Suku Maori yang melambangkan tantangan dan seruan bagi lawan sebelum turun ke medan pertempuran. Tarian ini biasanya ditarikan saat ada konflik ataupun pada masa sekarang sering dilakukan sebelum pertandingan olahraga rugby.

3. Bukan kali pertama bagi Waititi

Wakil Ketua Partai Maori Diusir dari Parlemen Selandia BaruRawiri Waititi (instagram.com/rawiri_waititi)

Hal seperti ini bukan kali pertama dialami Waititi. Pada Februari lalu, Waititi menolak menggunakan dasi dan lebih memilih menggunakan taonga, liontin hijau khas Suku Maori. Waititi menolak menggunakan dasi karena ia menganggap dasi sebagai budaya kolonial. Saat itu Waititi tidak diizinkan menyampaikan pendapat dan akhirnya dikeluarkan dari ruangan. Pengusiran Waititi dari parlemen menuai kritik dan akhirnya peraturan mengenai keharusan menggunakan dasi dihapus.

Baca Juga: Hamas Luncurkan Roket, Israel Kerahkan Pasukan Tempur di Gaza 

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya