Zelenskyy Sinis ke Prancis: Percuma Dialog dengan Rusia, Buang Waktu!

Macron dikritik karena pernyataannya tidak konsisten

Jakarta, IDN Times- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut usaha Prancis untuk menghadirkan perdamaian melalui dialog dengan Rusia sebagai tindakan yang buang-buang waktu.

Ini merupakan respons terhadap pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mengatakan bahwa konflik Rusia-Ukraina harus diselesaikan lewat dialog. Saat itu, Macron juga menyatakan, Rusia hanya perlu dikalahkan tanpa sampai dihancurkan.

"Dialog ini tidak akan berguna dan hanya membuang-buang waktu. Kita tidak akan bisa mengubah sikap Rusia," kata Zelenskyy saat diwawancarai surat kabar Italia, Corriere della Sera, Senin (20/2/2023). 

1. Sebut Rusia terisolasi akibat perang

Zelenskyy menolak gagasan bahwa sanksi Barat berhasil membuat Rusia terisolasi. Menurutnya, Rusia terisolasi karena keputusannya sendiri untuk memulai perang. Rusia juga dinilai tidak mau bertindak kooperatif dengan komunitas internasional. 

"Jika mereka memutuskan untuk terisolasi dalam cita-cita membangun kembali Kekaisaran Soviet, kami tidak memiliki kekuasaan untuk memengaruhi keputusan mereka. Keputusan itu sepenuhnya terserah pada mereka untuk memilih atau tidak bekerja sama dengan komunitas bangsa berdasarkan saling menghormati," ujar Zelenskyy, dilansir dari Euractiv.

Baca Juga: Belanda Usir Diplomat dan Tutup Kantor Perdagangan Rusia di Negaranya

2. Macron dikritik karena tidak konsisten

Zelenskyy Sinis ke Prancis: Percuma Dialog dengan Rusia, Buang Waktu!Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (twitter.com/Emmanuel Macron)

Presiden Macron dikritik oleh beberapa sekutu NATO karena memberikan pesan yang tidak jelas terkait posisinya pada perang Ukraina-Rusia. Beberapa pihak bahkan menyebut Paris sebagai mata rantai yang lemah dalam aliansi Barat.

Pada Jumat, Macron mendesak sekutu untuk meningkatkan dukungan militer ke Ukraina, tetapi juga mengatakan bahwa ia tidak percaya pada perubahan rezim dan harus ada negosiasi suatu saat nanti.

"Jelas, saya sama sekali tidak percaya pada perubahan rezim dan ketika saya mendengar banyak orang menuntut untuk perubahan rezim di Rusia, saya bertanya kepada mereka, untuk perubahan apa? Siapa berikutnya? Siapa pengganti yang kau sarankan?" kata Macron.

Macron mengatakan bahwa ia tidak percaya dengan solusi demokratis dari dalam masyarakat sipil yang akan muncul di Rusia setelah bertahun-tahun posisi Moskow yang semakin keras.

Ia tidak melihat alternatif lain selain dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang harus dibawa kembali ke meja perundingan, dilansir dari ABC News.

3. Ukraina klaim pasukan Rusia alami kekalahan besar di wilayah timur

Zelenskyy pun mengatakan, pasukannya telah berhasil memberikan kerugian sangat signifikan bagi pasukan Rusia di dekat kota Vuhledar di wilayah Donbass Timur.

"Dalam situasi yang sangat rumit ini, kami sedang berjuang. Kami berhasil mengalahkan pasukan penjajah dan memberikan kerugian yang sangat signifikan pada Rusia," kata Zelenskyy.

Menurutnya, semakin banyak kerugian yang diderita Rusia, seperti di Bakhmut, Vuhledar, Marinka, Kreminna, semakin cepat perang ini akan berakhir dengan kemenangan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Akan Tembakkan Nuklir ke Wilayahnya Sendiri

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya