Penembakan Massal di Thailand Sasar Pengunjung Mal, 20 Orang Tewas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penembakan massal terjadi di Thailand, pada Sabtu (8/2). Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas dan sejumlah orang lainnya mengalami luka.
Penembakan massal ini dilakukan oleh seorang prajurit di Nakhon Ratchasima, Thailand.
Dilansir melalui BBC, Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand mengatakan bahwa pelaku diidentifikasi sebagai seorang perwira junior Thailand bernama Jakraphanth Thomma.
1. Mencuri senjata, membunuh komandannya dan menembaki orang-orang di mal dan pusat kota
Pelaku menyerang dan membunuh komandannya lebih dulu yang menurut Bangkok Post, bernama Kolonel Anantharot Krasae. Pelaku kemudian mencuri senjata api dan amunisi dari kamp militer Suatham Phithak.
Setelah Itu dia menuju ke pusat kota dan melepaskan tembakan ke arah sejumlah kuil Buddha dan pusat perbelanjaan di jantung kota Nakhon Ratchasima yang juga disebut Korat.
Baca Juga: Usai Penembakan Christchurch, Warga Serahkan Ribuan Senjata
2. Pelaku unggah aksinya ke media sosial
Editor’s picks
Belum diketahui secara pasti alasan pelaku melakukan aksi tersebut, namun pelaku mengunggah fotonya saat melakukan penyerangan di media sosial.
Bangkok Post juga menambahkan bahwa pelaku menembak seorang perempuan berusia 63 tahun dan satu tentara lainnya, keduanya tewas.
Kondisi pascapenembakan, pihak berwenang telah menutup akses pusat perbelanjaan setempat dan melacak pelaku. Telah ada peringatan agar masyarakat tetap berada di rumah masing-masing.
3. Pelaku menggunakan senapan
Rekaman CCTV setempat menunjukkan bahwa pelaku sebelumnya mengendarai sebuah Kendaraan berjenis Humvee. Setelah menembaki sejumlah kuil pelaku menuju ke pusat perbelanjaan terminal 21.
Dari rekaman tersebut terlihat korban melepaskan tembakan saat orang-orang melarikan diri. Rekaman lain juga memperlihatkan kobaran api akibat ledakan tabung gas yang terkena tembakan.
"Pria bersenjata itu menggunakan senapan mesin dan menembak korban yang tidak bersalah yang mengakibatkan banyak orang terluka dan tewas," kata juru bicara pemerintah Krissana Pattanacharoen kepada AFP.
Baca Juga: Penembakan di Jerman Disiarkan Secara Online Selama 35 Menit