Warga AS Panik Beli BBM Usai Jaringan Pipa Terbesar Diretas

Jaringan pipa Colonial Pipeline sudah dibuka kembali

Jakarta, IDN Times - Penutupan saluran pipa distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) Colonial Pipeline membuat sejumlah pompa bensin di Amerikat Serikat Bagian Tenggara mengalami pemadaman dan membuat kepanikan konsumen hingga memperburuk krisis pasokanBBM).

Melansir dari CNN Business, jaringan pipa minyak atau Colonial Pipeline di sana sempat ditutup selama lima hari usai serangan siber dan kembali dibuka pada Rabu (12/5/2021).

Hingga pukul 4 sore waktu timur, pemadaman terjadi di beberapa wilayah yakni 68 persen dari semua pompa bensin di Carolina Utara, 45 persen di Georgia, 49 persen di Virginia dan 45 persen di Carolina Selatan. Jumlah ini dicatat GasBuddy, aplikasi pelacak permintan BBM lebih tinggi dari Rabu pagi.

1. Sudah kembali beroperasi, Colonial Pipeline bisa terputus selama pengisian ulang pipa

Warga AS Panik Beli BBM Usai Jaringan Pipa Terbesar DiretasIDN Times/Paulus Risang

Penutupan pompa bensin juga  juga diketahui terjadi di negara bagian Tennessee (18 persen), Florida (14 persen), Maryland (13 persen), dan Washington DC (12 persen).

Pihak Colonial Pepline mengatakan bahwa pihaknya sudah kembali beroperasiwalau hal itu memakan beberapa hari agar layanan bisa kembali normal.

"Beberapa pasar yang dilayani oleh Colonial Pipeline mungkin mengalami, atau terus mengalami, gangguan layanan yang terputus-putus selama periode pengisian ulang pipa," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

 

Baca Juga: Venezuela Sebut Ledakan Pipa Gas Sebagai Aksi Terorisme

2. Joe Biden sebut ada kabar baik

Warga AS Panik Beli BBM Usai Jaringan Pipa Terbesar DiretasPresiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

GasBuddy juga melaporkan bahwa 1.800 pompa bensi di Alabama, Georgia, Florida, Carolina Selatan, Carolina Utara, Maryland dan Virginia kehabisa bensin pada Rabu tengah malam.

Harga rata-rata bensin ecerean juga naik hingga 3 dolar AS atau Rp43.042 (asumsi 1 dolar AS setara dengan Rp14.347) per galon pada hari Rabu untuk pertama kalinya dalam sejak 2014.

Menanggapi ini, Gubernur Virginia mengumumkan keadaan darurat karena kekurangan bahan bakar. Georgia, North Carolina, Florida dan pemerintah negara bagian lainnya juga turun tangan untuk meredakan masalah pasokan. 

Presiden AS, Joe Biden dengan nada optimis mengatakan bahwa akan ada kabar baik sebentar lagi tentang krisis BBM ini.

"Saya pikir Anda akan mendengar kabar baik dalam 24 jam mendatang mengenai dimulainya kembali operasi untuk Colonial Pipeline," kata Biden.

3. Serangan siber buat Colonial Pipeline tutup seluruh jaringannya

Warga AS Panik Beli BBM Usai Jaringan Pipa Terbesar DiretasIlustrasi hacker (IDN Times/Sunariyah)

Peretasan terjadi pada Colonial Pipeline pada Jumat (7/5/2021). Kelompok hacker Colonial Pipeline asal Rusia bernama Darkside membuat perusahaan akhirnya menutup seluruh jaringannya dan menghambat pasokan BBM di negara bagian timur. Permintaan bensin di AS naik 14 persen pada Selasa (11/5/2021).

Colonial PipelineIni mengangkut 2,5 juta barel per hari bensin, solar, bahan bakar jet, dan minyak pemanas rumah dari Pantai Teluk Texas ke pantai timur melalui saluran sepanjang 8.850 kilometer dan melayani 50 juta konsumen.

Baca Juga: Pandemik Mengganas, Amerika Serikat Tutup Penerbangan dari India

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya