Lawan Virus Corona, Sejumlah Negara Amerika Latin Terapkan Lockdown
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Colombia mengumumkan lockdown secara nasional demi memerangi wabah virus corona atau COVID-19. Lockdown mulai diterapkan pada Rabu (25/3) dini hari.
Sejumlah negara di Amerika Latin memperketat langkah-langkah untuk memerangi virus corona. Selain lockdown, penutupan sejumlah sekolah juga dilakukan dan peningkatan bantuan diberikan.
1. Colombia terapkan lockdown sementara waktu untuk selamatkan nyawa masyarakat
"Tetap berada di rumah. Cegah penyebaran virus dan selamatkan nyawa," kata Presiden Colombia, Ivan Duque seperti dikutip dari Yahoo News. Colombia akan jalani lockdown lebih kurang 19 hari ke depan hingga 12 April 2020.
Tercatat setidaknya 500 kasus COVID-19 terjadi di Colombia. Bogota, Ibu Kota dari Colombia telah di-lockdown sejak Minggu (22/3).
Lockdown disebutkan akan berlangsung selama 19 hari. Negara ini diketahui memiliki setidaknya 158 kasus positif corona. Belum ada catatan pasien meninggal dalam kasus ini.
Baca Juga: Inggris Lockdown, Warga yang Melanggar Aturan Didenda
2. Bolivia lakukan lockdown hingga pertengahan April 2020
Bolivia turut menutup seluruh daerah perbatasan dan melakukan lockdown hingga 15 April 2020 mendatang. Presiden Bolivia Jeanine Anez mendeklarasikan keadaan "darurat sanitasi" di negara tersebut.
Langkah ini diambil setelah sebelumnya perintah lockdown telah diberikan pada Minggu (22/3) namun diabaikan oleh sebagian besar kalangan. Polisi dan tentara dikerahkan Anez untuk mengambil tindakan membantu lockdown.
Editor’s picks
3. Chili perpanjang penutupan sekolah hingga Mei
Lockdown juga berlaku di Chili selama satu minggu mulai Kamis (26/3) dini hari. Setidaknya 1,3 juta penduduk Santiago akan jalani lockdown.
Selain itu, pemerintah juga memperpanjang penutupan sekolah hingga Mei mendatang. Penutupan berlaku sejak 16 Maret akibat pandemi COVID-19 yang semakin marak.
"Pergerakan orang dapat menyebabkan penularan yang lebih banyak," kata Menteri Kesehatan Chili, Jaime Manalich. "Ini berarti orang harus tinggal di rumah," lanjut dia.
Tercatat 1.100 kasus terinfeksi corona terjadi di Chili dan telah ada tiga kasus kematian akibat virus berbahaya tersebut.
4. Sejumlah negara Latin lainnya merespons berbeda-beda
Di sejumlah negara Amerika Latin lainnya, respons terhadap pandemik corona berbeda-beda. Sebut saja Brazil, Presiden Brazil, Jair Bolsonaro memperingatkan adanya kemungkinan tindak kekerasan dan penjarahan yang terjadi jika lockdown dilakukan oleh Gubernur Sao Paulo dan Rio de Janeiro tak kunjung berakhir.
Sementara di Uruguay, aksi demonstrasi dilakukan sejumlah aktivis buruh untuk menuntut langkah-langkah perlindungan bagi pekerja selama wabah COVID-19 ini berlangsung. Ada 217 kasus corona tercatat terjadi di Uruguay.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com
Baca Juga: Ditambah India, Sepertiga Populasi Dunia Sedang dalam Lockdown