Pasukan Israel Kembali Serang Pengunjuk Rasa Palestina di Yerusalem

Penguncian terjadi selama dua pekan

Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel dilaporkan menyerang puluhan pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi di pintu masuk ke wilayah Skeikh Jarrah, Yerusalem, akhir pekan ini.

Mengutip dari ANTARA yang melansir WAFA, para pengunjuk rasa melakukan aksinya dan menyuarakan agar Israel menghentikan penguncian yang dilakukan Israel di Sheikh Jarrah. 

Baca Juga: Dubes RI untuk Lebanon Sebut Masalah Palestina-Israel Penjajahan

1. Penguncian dilakukan selama dua pekan

Pasukan Israel Kembali Serang Pengunjuk Rasa Palestina di YerusalemWarga Palestina berkumpul di lokasi di mana sebuah rumah hancur akibat serangan udara Israel, di tengah konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww.)

Para pengunjuk rasa menuntut otoritas pendudukan untuk mencabut penguncian di Sheikh Jarrah. Penguncian disebut sudah terjadi selama dua pekan terakhir.

Di wilayah tersebut, warga Palestina mengalami ancaman pengusiran dari Israel. Penguncian membuat warga Palestina lokal tak bebas keluar-masuk wilayah tersebut selama dua pekan terakhir.

Petugas polisi Israel bahkan hanya mengizinkan pemukim Israel untuk keluar-masuk wilayah tersebut.

2. Penggusuran dilakukan sebagai bentuk mendorong warga Palestina keluar dari wilayah

Pasukan Israel Kembali Serang Pengunjuk Rasa Palestina di YerusalemPolisi Israel berkumpul selama bentrokan dengan warga Palestina di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh muslim sebagai Suaka Mulia dan kepada orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan atas kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah-rumah di wilayah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Otoritas Palestina telah mendesak komunitas internasional agar bersedia mencegah Israel dari menggusur dan menghancurkan keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur secara paksa. Hal ini didesak oleh Otoritas Palestina sejak Maret lalu.

Kantor Gubernur Yerusalem menyatakan Kebijakan israel tentang pemindahan paksa, penggusran rumah, dan pembongkaran rumah menjadi bentuk tak langsung untuk mendorong warga Palestina untuk keluar dari wilayah tersebut.

"Kebijakan semacam itu terhadap penduduk di wilayah yang diduduki Israel tidak lain adalah Kejahatan Perang di bawah hukum internasional, sehingga komunitas internasional harus mengakui tragedi itu," ujar Kantor Gubernur Yerusalem mengutip dari ANTARA hari ini, Minggu (23/5/2021).

Baca Juga: Raja Salman Kontak Presiden Palestina, Bahas Agresi Israel

3. Demonstrasi dukung Palestina terjadi di sejumlah negara

Pasukan Israel Kembali Serang Pengunjuk Rasa Palestina di YerusalemAnak Palestina menarik gerobak yang ditumpangi saudaranya saat mengungsi dari konflik bersenjata Israel dan milisi Palestina di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (14/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/foc.)

Sementara itu, demonstrasi unjuk solidaritas bagi Palestina digelar di sejumlah negara hari ini. Al Jazeera mencatat serangan Israel tercatat menewaskan nyaris 250 warga Palestina termasuk di antaranya 65 anak-anak.

Demonstrasi pro-Palestina terjadi di London (Inggris), Melbourne (Australia), dan Paris (Prancis) pada Sabtu lalu. Selain itu, demonstrasi juga terjadi di Berlin, Jerman. Al Jazeera menyebutkan sejumlah negara diketahui akan mengaendakan gerakan yang sama, termasuk Amerika.

Baca Juga: Israel-Hamas: Awal Mula Meledaknya Konflik di Langit Gaza

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya