Pemerintah Djibouti Nilai Teknologi Perikanan Indonesia Sudah Maju

Sejumlah negara mengikuti pelatihan pengelolaan perikanan

Jakarta, IDN Times - Asisten Direktur Urusan Kelautan, Kementerian Perhubungan Djibouti, Habon Muhamed Elmi menyampaikan harapannya agar Indonesia meningkatkan program peningkatan kapasitas pelatihan perikanan dengan negara-negara sahabat.

Elmi mengutarakan harapannya kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur di Djibouti.

1. Pengembangan teknologi perikanan perlu dilakukan

Pemerintah Djibouti Nilai Teknologi Perikanan Indonesia Sudah MajuDok. IDN Times/Istimewa

Elmi menilai teknologi penangkapan dan pengelolaan perikanan di Indonesia sudah cukup maju. Indonesia dirasa mampu meningkatkan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.

"Karena itu, Indonesia perlu mengembangkan teknologi perikanan tersebut kepada negara-negara lain yang membutuhkan, terutama di kawasan Afrika," kata Elmi dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Kamis (2/5).

2. Elmi pernah ikut pelatihan di Indonesia

Pemerintah Djibouti Nilai Teknologi Perikanan Indonesia Sudah MajuDok. IDN Times/Istimewa

Elmi merupakan salah satu peserta perempuan yang turut dalam pelatihan perikanan di Indonesia pada Juli 2017 silam. Kegiatan ini dilakukan guna peningkatan kapasitas berupa pelatihan perikanan.

Kegiatan pelatihan yang diikuti Elmi ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian perikanan Republik Indonesia. Kala itu pelatihan diadakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon.

Baca Juga: Produk Indonesia Ternyata Banyak Diminati Masyarakat Ethiopia

3. Akui dapat ilmu dari Indonesia

Pemerintah Djibouti Nilai Teknologi Perikanan Indonesia Sudah MajuDok. IDN Times/Istimewa

“Pada pelatihan peningkatan kapasitas itu saya mendapatkan berbagai ilmu dan pengetahuan, sekaligus kesempatan untuk mempraktikkan penggunaan alat-alat menangkap ikan yang ramah lingkungan, misalnya perangkap bubu dan keramba jaring apung,” kata Elmi.

“Saya juga belajar tentang teknik pengolahan hasil-hasil laut dan pengembangan budi daya ikan hias," imbuhnya. Kala itu ada 14 orang yang turut mengikuti pelatihan bersama Elmi.

Para peserta berasal dari Kenya, Madagaskar, Mozambik, Mauritania, Mesir, Namibia, Nigeria, Senegal, Sudan, Zimbabwe dan Aljazair.

Salah satu hal yang paling diingat Elmi dari pengalamannya tinggal dan belajar di Indonesia, adalah orang Indonesia yang dinilai sangat perhatian, suka menolong dan memberi orang lain. Bahkan menurutnya, orang Indonesia senantiasa berusaha untuk memberi sesuatu yang dibutuhkan orang lain meskipun dia sendiri sebetulnya tidak memiliki apa yang akan diberikan itu.

4. Ingin kembali ke Indonesia

Pemerintah Djibouti Nilai Teknologi Perikanan Indonesia Sudah MajuDok. iDN Times/Istimewa

“Saya ingin kembali ke Indonesia, menemui sahabat dan orang-orang yang pernah saya kenal dan saya sukai”, kata Elmi dengan mata berkaca-kaca.

Pertemuan dengan Elmi disebut dalam rangka mempererat hubungan dan persahabatan antara Indonesia dengan para alumni program dan kegiatan yang pernah diselenggarakan pemerintah Indonesia yang diikuti peserta negara-negara sahabat.

“Juga untuk mengetahui seberapa besar manfaat program pemerintah Indonesia itu bagi peserta dan negara sahabat," tambah Duta Besar Al Busyra Basnur.

Pemerintah Indonesia aktif memberikan bantuan untuk meningkatkan kapasitas bagi negara-negara sahabat, khususnya di bidang-bidang yang menjadi kebutuhan negara-negara tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Kerjasama Teknik, Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI, Mohammad Syarif Alatas mengatakan, sejak 1999 hingga 2018, Indonesia telah melaksanakan 671 program peningkatan kapasitas yang diikuti oleh 8.726 peserta dari berbagai negara dan kawasan.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Menteri Kelautan dan Perikanan yang Menginspirasi Wanita Muda

Topik:

  • Margith Juita Damanik
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya