Penambahan Kasus COVID di Singapura Cetak Rekor, ICU Terancam Krisis

Singapura juga menilai vaksin COVID tak bisa lindungi 100%

Jakarta, IDN Times - Penambahan kasus harian positif COVID-19 di Singapura pada Minggu, 19 September 2021 mencetak rekor tertinggi. Penambahan kasus itu sebanyak 1.009.

Dilansir dari Channel News Asia, pada Sabtu, 18 September 2021, penambahan kasus COVID-19 harian di Singapura sebanyak 1.004. Dalam dua hari ini, penambahan tinggi kasus COVID-19 merupakan yang tertinggi sejak 5 Agustus 2020 lalu.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Dunia Bertambah 349.955, RI Peringkat 27

1. Ratusan lansia positif COVID-19

Penambahan Kasus COVID di Singapura Cetak Rekor, ICU Terancam KrisisSejumlah warga lanjut usia (lansia) mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai, Dumai, Riau, Senin (29/3/2021). Sebanyak 159 orang lansia dari target 30.000 lansia di Dumai sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Aswaddy HamId)

Dalam laporan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), dari 1.009 kasus itu, 919 berasal dari komunitas dan 90 lainnya dari penghuni asrama. Dari data tersebut, ada 321 lansia di atas 60 tahun yang positif COVID-19.

Penambahan kasus tersebut berasal dari klaster pasar, tempat makan. Hingga Minggu, 19 September 2021, kasus positif COVID-19 di Singapura tercatat sejak pandemik sebanyak 77.804. Kemudian angka kematian akibat Virus Corona sebanyak 60 kasus.

2. Singapura terus pantau kenaikan kasus COVID-19

Penambahan Kasus COVID di Singapura Cetak Rekor, ICU Terancam KrisisIlustrasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini, Singapura terus memantau kenaikan kasus COVID-19. Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong mengatakan ada 14 pasien COVID-19 yang dirawat di ICU per 19 September 2021.

"Situasi ini dapat berubah dengan sangat cepat," kata Wong.

Pihaknya juga melakukan pemantauan penambahan ICU dalam satu hingga dua pekan ke depan. Wong mengatakan, antisipasi perlu dilakukan agar kondisi ICU tidak menjadi krisis. Sebab, pasien COVID-19 yang dirawat di ICU bisa saja menghabiskan waktu selama lebih dari dua pekan.

Menurutnya, ini menjadi penting karena penambahan kasus COVID-19 bisa sangat cepat terjadi.

"Satu hingga dua minggu mendatang akan sangat penting karena kami memantau lintasan infeksi dan situasi rumah sakit/ICU kami secara keseluruhan," ucapnya.

3. Vaksin COVID-19 tak bisa melindungi 100 persen

Penambahan Kasus COVID di Singapura Cetak Rekor, ICU Terancam Krisisilustrasi penyuntikan vaksin (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Wong menerangkan, vaksin COVID-19 yang telah diberikan kepada warga Singapura tidak bisa melindungi 100 persen dari virus Corona.

"Kita juga tahu bahwa perlindungannya tidak 100 persen," ujarnya.

Oleh karenanya, Wong mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan virus COVID-19 semakin masif.

Baca Juga: [UPDATE] COVID-19 di Singapura Naik Meski 80 Persen Warga Divaksinasi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya