Rusia Akan Umumkan Gencatan Senjata dengan Ukraina Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia akan mengumumkan genjatan senjata dengan Ukraina hari ini. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia yang menyebut pasukan Rusia akan mematuhi gencatan senjata.
Melansir Aljazeera, Rabu (9/3/2022), gencatan senjata itu rencananya dilakukan pukul 10.00 waktu setempat.
Rusia akan meminta jalur evakuasi kemanusiaan di Ukraina untuk dibuka. Wilayah yang masuk dalam evakuasi itu mulai dari kota Kyiv, Kharkiv, Chernihiv, Sumy dan Mariupol.
"Kami tidak menuntut warga negara yang dievakuasi untuk dikirim ke Rusia atau wilayah Rusia," ujar Nebenzia.
Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Dimulai! Rusia Lancarkan Invasi Skala Penuh
1. Warga Ukraina bisa memilih wilayah evakuasi
Nebenzia mengatakan, warga Ukraina yang dievakuasi bisa memilih daerah mana saja. Dia kembali menegaskan, tak ada paksaan dalam evakuasi tersebut.
“Ada juga evakuasi yang ditawarkan ke kota-kota Ukraina di sebelah barat Kyiv, dan pada akhirnya itu akan menjadi pilihan orang-orang itu sendiri ke mana mereka ingin dievakuasi," ucapnya.
2. Rusia janji setop perang jika Ukraina setuju penuhi 4 syarat ini
Editor’s picks
Sebelumnya, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengungkapkan empat syarat agar Rusia menghentikan ‘operasi militer khususnya’ di Ukraina. Pernyataan itu disampaikan saat perang memasuki hari ke-12.
Dikutip dari Yahoo News, syarat-syarat tersebut adalah:
- Ukraina harus menghentikan aksi militer.
- Ukraina harus mengubah konstitusinya untuk menjamin netralitas.
- Ukraina harus mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.
- Ukraina harus mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka.
Peskov menegaskan, jika syarat di atas terpenuhi, maka aksi militer Rusia akan berhenti ‘dalam sekejap’.
Baca Juga: Rusia Janji Setop Perang Jika Ukraina Setuju Penuhi 4 Syarat Ini
3. Rusia butuh jaminan agar Ukraina tidak bergabung dengan NATO atau Uni Eropa
Lebih lanjut, Peskov menjelaskan, tujuan akhir dari perubahan konstitusi adalah Ukraina tidak akan menjadi bagian dari NATO ataupun Uni Eropa.
"Mereka harus membuat amandemen konstitusi yang menurutnya Ukraina akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok manapun. Ini hanya mungkin dengan membuat perubahan pada konstitusi,” tutur Peskov.
Pernyataan di atas menjadi penegasan atas keterangan yang selalu digaungkan Presiden Vladimir Putin, bahwa Rusia tidak berminat untuk menduduki Ukraina.
"Kami akan benar-benar menyelesaikan de-militerisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya. Tetapi, yang utama adalah Ukraina harus menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan menjamin tidak ada yang melepas tembakan,” kata Peskov.
“(Maka) semua ini dapat dihentikan dalam sekejap,” tambahnya.