Israel Kena Tumpahan Minyak Misterius, Mediterania Menghitam

Mediterania ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan 

Jerusalem, IDN Times  — Tumpahan minyak misterius dalam jumlah besar telah menutupi pesisir Mediterania dengan sekitar 1.000 ton tar di sepanjang 100 mil garis pantai dari Israel hingga selatan Lebanon. Pemerintah Israel menyebut kejadian ini sebagai becana ekologis terparah selama beberapa dekade. Tumpahan minyak menjadi langkah mundur Israel yang selama 30 tahun berupaya melindungi biodiversitas di garis pantai.

1. Dampak kerusakan lingkungan yang parah

Israel Kena Tumpahan Minyak Misterius, Mediterania MenghitamKerusakan biodiversitas akibat tumpahan minyak (twitter.com/GilaGamliel)

Tar baru pertama kali terlihat sejak Kamis (18/2) karena salju musim dingin menyelimuti kota-kota di Timur Tengah. Tar berasal dari tumpahan minyak yang diperkirakan berada di 31 mil dari pesisir Israel. Angin kencang dan gelombang laut yang tinggi membawa ribuan ton benda hitam tersebut sampai ke pinggir pantai. Sejak hari itu, ribuan sukarelawan bersama ratusan tentara dan polisi terjun langsung melakukan upaya pembersihan pantai, yang diperkirakan memakan waktu hingga berbulan-bulan. Otoritas berwenang menutup pantai Mediterania hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

Dampak kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan cukup parah. Pemerintah Israel memberi peringatan agar tidak ada yang beraktivitas di sepanjang 120 mil garis pantai dan menekankan warganya bahwa paparan tar dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa pekerja yang terlibat dalam kegiatan bersih-bersih pantai sampai memerlukan oksigen tambahan setelah menghirup asap tar. Di kota pelabuhan Ashdod, selatan Tel Aviv, seekor paus sepanjang 55 kaki juga ditemukan mati dengan isi perut penuh dengan cairan hitam. Meski besar kerusakan biodiversitas masih terlalu dini untuk ditentukan, Otoritas Alam dan Taman Israel, Ruth Yahel, meyakini bahwa tidak lebih dari lima hingga seputuh persen makhluk hidup kecil di ekosistem dekat pantai akan selamat.

2. Israel akan ambil jalur hukum

Israel Kena Tumpahan Minyak Misterius, Mediterania MenghitamPM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) bersama Menteri Perlindungan Lingkungan, Gila Gamliel (kanan) mengunjungi pantai Ashdod Minggu (21/2) (twitter.com/gilagamliel)

Menteri Perlindungan Lingkungan, Gila Gamliel, mengatakan telah mengidentifikasi sepuluh kapal yang diduga melakukan pelanggaran. Israel berencana mengambil jalur hukum untuk menuntut perusahaan yang mengasuransikan kapal. Israel juga mengumumkan akan menginvestasikan jutaan dollar AS untuk membersihkan pantai. Gamliel bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengujungi Ashdod pada Minggu (21/2) untuk memeriksa kerusakan.

Di Lebanon, kantor perdana menteri mengatakan tar mencapai pantai selatan mereka. Beirut juga mengklaim tumpahan minyak berasal dari kapal Israel, tetapi tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. Sedangkan Yasser al-Shanti, kepala Otoritas Air di Gaza, mengatakan tidak ada minyak yang mencapai pantai Gaza, tetapi para pejabat sedang melacak situasinya.

Baca Juga: Kemenhub Cegah Pencemaran Minyak usai Tenggelamnya Kapal Keruk

3. Pemerintah berusaha tutupi proses investigasi bencana ekologis ini dari publik

Tetapi banyak hal tentang insiden ini yang masih belum jelas karena pengadilan Israel di Haifa mengeluarkan perintah bungkam, atas perintah pemerintah. Perintah yang membatasi publikasi banyak detail terkait kasus ini - termasuk segala sesuatu yang terkait dengan metode penyelidikan, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, dan detail apa pun yang berhubungan dengan investigasi.

Yoni Shamir, seorang pengacara yang mewakili pemerintah, mengatakan di pengadilan pada hari Selasa (23/1) bahwa pembatasan diperlukan untuk menghindari perongrongan penyelidikan. Dalam penyelidikan yang menyangkut masalah keamanan nasional dan kasus pidana, tidak jarang pengadilan mengeluarkan perintah bungkam semacam ini.

4. Israel minim upaya perlindungan lingkungan

Israel Kena Tumpahan Minyak Misterius, Mediterania MenghitamRelawan membersihkan pantai Habonim, Israel, dari tar (twitter.com/SvivaMinistry)

Perwakilan koalisi iklim mengatakan pada Aljazeera (21/2) bahwa Kementrian Perlindungan Lingkungan kekurangan dana dan undang-undang yang ada tidak banyak membantu dalam upaya perlindungan bencana lingkungan. Mereka memperingatkan bahwa bencana ini harus menjadi seruan untuk menentang rencana pipa minyak yang menghubungkan Uni Emirat Arab dan fasilitas minyak Israel di Eilat, rumah bagi terumbu karang Laut Merah yang terancam punah.

“Di Israel, kami memiliki titik buta dalam domain maritim. Kegiatan kami selalu berfokus dalam menggagalkan kegiatan teroris, padahal itu bukan gambaran keseluruhan mengenai keamanan di laut.” kata Shaul Cherov, seorang pensiunan Angkatan Laut Israel yang sekarang menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Kebijakan Strategi Maritim Universitas Haifa, melansir dari New York Times.

Chorev melanjutkan, untuk mencegah tumpahan minyak mencapai garis pantai di masa depan, Israel tidak hanya harus berinvestasi pada satelit dan alat pelacak, tetapi juga menugaskan badan pemerintahan khusus untuk memonitor garis pantai dari potensi bencana ekologis.

Baca Juga: Kapal Tanker Minyak di Jeddah Diserang Kapal Sarat Bom

Nissa Abdillah Photo Writer Nissa Abdillah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya