Gelombang Panas Ekstrem di India Tewaskan Lebih Dari 2.200 Jiwa Dan Bikin Aspal Meleleh

Apa kamu peduli?

"Apa kamu peduli?"

 

Tampaknya, kita semua mesti bergegas mengejar ketinggalan kita dalam menjaga lingkungan dan menghentikan bola salju pemanasan global. Pelajaran berharga diajarkan melalui ribuan korban tewas akibat gelombang hawa panas di India. 

Gelombang Panas Ekstrem di India Tewaskan Lebih Dari 2.200 Jiwa Dan Bikin Aspal Meleleh

Sejak 18 Mei 2015, ribuan warga India harus meregang nyawa akibat gelombang panas. Akibat gelombang hawa panas ini, suhu di siang hari mencapai 45-48 derajat Celcius di beberapa bagian India. Suhu ini, bisa dibilang mirip suhu di gurun pasir, di mana hanya ada sangat sedikit makhluk hidup yang bisa bertahan. Bahkan, sebuah laporan menyebut suhu mencapai 50 derajat celcius dan membuat aspal di India meleleh. Dalam kondisi ini, manusia selalu mengalami dehidrasi dan minum banyak air tidak bisa membantu tubuh bertahan.

Gelombang Panas Ekstrem di India Tewaskan Lebih Dari 2.200 Jiwa Dan Bikin Aspal Meleleh

Data terakhir menyebutkan, setidaknya 2.200 orang tewas di seluruh India. Korban tewas antara lain tersebar di kawasan selatan dan timur India yaitu di Andhra Pradesh, Telangana dan Orissa. Jumlah korban terbanyak datang dari Andhra Pradesh, mencapai lebih dari 1.600 orang. 

Mayoritas korban yang tewas akibat cuaca ekstrim ini adalah para pekerja konstruksi, tunawisma dan orang-orang tua. Meski suhu sempat menurun karena hujan dan badai di India selatan hari Minggu (31/5) lalu, jumlah korban tewas terus bertambah. 

Sementara itu, binatang seperti macan tutul, harimau, gajah dan reptil perlu disiram dengan selang air setiap dua jam dan hanya bisa berbaring lemas di tempat yang teduh. 

Diperkirakan, musim hujan yang akan meredakan suhu ekstrim ini akan tiba dalam pekan ini di India selatan. Musim hujan diperkirakan akan bertahan hingga akhir September. 

Apa sih penyebabnya?

Gelombang hawa panas ini disebabkan karena India memang sedang menanti musim hujan Muson, yang akan mengguyur India dengan hujan lebat. Gelombang panas pun adalah bagian dari proses tersebut, namun tahun ini gelombang panas menjadi jauh lebih parah dari sebelumnya karena diperparah oleh tingginya pemanasan global. Pemerintah India menganjukan warga tetap di rumah dan minum banyak air, serta tidak keluar rumah tanpa penutup kepala karena panasnya cuaca.

Bagaimana dampak cuaca panas ini bagi manusia?

Gelombang Panas Ekstrem di India Tewaskan Lebih Dari 2.200 Jiwa Dan Bikin Aspal Meleleh

Panas yang menyengat di sekitar tubuh manusia akan menyebabkan manusia mengalami hipertermia. Suhu tubuh akan terus meningkat, dari normalnya 36,5 sampai 37,5 derajat celcius menjadi lebih panas. Tubuh pun akan terus berkeringat untuk menurunkan suhu, tapi sayangnya karena suhu di luar juga panas, suhu di dalam tubuh pun akan sulit turun. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan organ vital seperti pelemahan otot jantung, gangguan pernapasan, stres ringan dan hilangnya kesadaran yang terkait fungsi otak, hingga menyebabkan kematian. 

Apakah gelombang panas ini juga bisa mengalir ke Indonesia?

Gelombang Panas Ekstrem di India Tewaskan Lebih Dari 2.200 Jiwa Dan Bikin Aspal Meleleh

Sejak cuaca ekstrim ini melanda India 18 Mei lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah meneliti kemungkinan gelombang panas akan menyebar ke Indonesia. Dari hasil penelitian BMKG tersebut, diketahui bahwa gelombang panas di India mencapai titik ekstrim karena musim panas yang tidak normal. Suhu di tiap wilayah India meningkat hingga lima derajat Celcius. Kondisi ini juga merupakan kondisi khas wilayah India, sehingga belum ditemukan indikator dinamika atmosfer yang bisa memicu gelombang panas tersebut mengalir ke Indonesia. 

Meski begitu, bukan berarti masyarakat Indonesia boleh lalai. Wilayah-wilayah kering mesti waspada. Itu karena pemanasan global memicu meningkatnya suhu udara di seluruh dunia, dan bencana seperti kebakaran, kekeringan dan gagal panen masih rawan terjadi. Mulai hari ini, yuk lebih peduli sama lingkungan, biar pemanasan global tidak semakin parah!

Topik:

Berita Terkini Lainnya