2 Orang Tewas dalam Serangan Drone Houthi, Konflik Yaman Memanas?

Jakarta, IDN Times - Serangan pesawat tak berawak pemberontak Houthi Yaman menewaskan seorang perwira dan tentara Bahrain. Insiden terjadi pada Senin pagi (25/9/2023), ketika para pasukan keamanan sedang berpatroli di perbatasan selatan Arab Saudi.
Pernyataan militer yang disiarkan Kantor Berita Bahrain menyebut sejumlah tentara Bahrain juga terluka dalam serangan tersebut, namun tanpa menyebut berapa jumlah yang terluka.
“Serangan teroris ini dilakukan oleh Houthi, yang mengirimkan pesawat yang menargetkan posisi penjaga Bahrain di perbatasan selatan kerajaan Arab Saudi meskipun operasi militer antara pihak yang bertikai di Yaman dihentikan,” tulis pernyataan militer Selasa (26/9/2023). Pihaknya tidak mengidentifikasi lokasi serangan.
Kelompok Houthi tidak segera mengakui bahwa pihaknya melakukan serangan tersebut. Itu disebabkan karena upaya untuk mencapai kesepakatan damai antara Riyadh dan pemberontak terus berlanjut.
Baca Juga: Negosiasi Saudi dan Houthi Buka Jalan Damai Pada Konflik Yaman
1. Serangan dikhawatirkan bisa menggagalkan upaya Saudi dan sekutunya untuk hentikan konflik
Bahrain adalah sekutu dekat Arab Saudi, Manamah telah berperang dengan pejuang Houthi yang merupakan sekutu Iran di Yaman selama beberapa tahun. Sejauh ini, serangan paling mematikan kelompok Houthi adalah serangan rudal pada September 2015 di Marib. Serangan itu menewaskan lima tentara Bahrain, 52 tentara Uni Emirat Arab dan 10 tentara Saudi.
Gencatan senjata sebagian besar telah berhasil meredam kekerasan. Nampaknya, koalisi pimpinan Saudi serta Houthi hampir mencapai kesepakatan damai dalam beberapa bulan terakhir. Belum diketahui, apakah serangan pada Senin akan menggagalkan upaya Arab Saudi dan sekutunya.
Dalam sebuah pernyataan, Riyadh mengatakan koalisi pimpinan Saudi berduka atas serangan yang mematikan di perbatasan selatan Saudi. Mereka juga mengklaim telah terjadi serangan yang menargetkan lokasi distribusi listrik dan kantor polisi di perbatasan selatannya yang melibatkan beberapa elemen Houthi.
“Sejalan dengan upaya positif yang dilakukan untuk mengakhiri krisis dan mencapai solusi politik yang komprehensif, kepemimpinan pasukan gabungan koalisi menegaskan penolakannya terhadap provokusi yang berulang-ulang dan berhak untuk merespons pada waktu dan tempat yang tepat," Ujar Jenderal Turki al-Maliki dalam sebuah pernyataan.
Editor’s picks
Baca Juga: Houthi dan Pemerintah Yaman Bertukar Ratusan Tahanan
2. Diduga ada yang memprovokasi serangan
Mantan kepala misi Amerika Serikat (AS) untuk Yaman, Nabeel Khoury, berbicara kepada Al Jazeera bahwa serangan itu sepertinya akibat dari ketegangan biasa yang sedang terjadi di garis depan.
“Saya pikir, kecuali ada seseorang yang mencoba memprovokasi sesuatu, maka kejadian itu akan berlalu dan tidak akan menimbulkan banyak konsekuensi,” kata Khoury.
Pemerintah Yaman, yang diakui secara internasional, mengutuk serangan pesawat tak berawak itu. Dalam pembicaraan melalui telepon dengan kepala diplomat Bahrain, Ahmed Bin Mubarak, Menteri Luar Negeri Yaman, Ahmed Bin Mubarak menyampaikan belasungkawanya dan rasa solidaritasnya kepada Bahrain.
3. Pemulihan hubungan diplomatik Iran-Arab Saudi meningkatkan harapan diakhirnya perang Yaman
Perang Yaman berlangsung pada 2014, ketika kelompok Houthi berhasil menguasai utara Yaman dan merebut kota Sanaa dan meluas ke sebagian besar wilayah utara negara tersebut. Menanggapi hal itu, koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi pada tahun 2015 untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah yang diakui internasional.
Seiring berjalannya waktu, pertempuran itu berubah menjadi perang proksi yang menemui jalan buntu antara Arab Saudi dan Iran, yang menyebabkan kelaparan dan kesengsaraan yang meluas di Yaman.
Awal tahun ini, Arab Saudi dan Iran telah melakukan pemulihan hubungan diplomatik melalui kesepakatan yang ditengahi China. Upaya itu meningkatkan harapan diakhirnya konflik Yaman. Awal bulan ini, Saudi telah menyambut delegasi Houthi untuk melakukan pembicaraan damai dan mengabarkan bahwa negosiasi tersebut memberikan hasil yang positif.
Baca Juga: Saat Gencatan Senjata, Houthi Yaman Tetap Rekrut Anak-anak Jadi Milisi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.