7 Awak Kapal Selam Afrika Selatan Tersapu Ombak, 3 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Tiga personel angkatan laut Afrika Selatan dinyatakan tewas dan seorang perwira senior dalam kondisi kritis, setelah tujuh awak kapal selam tersapu ombak di samping dek kapal. Insiden itu terjadi saat sebuah helikopter mencoba melakukan "pemindahan vertikal" perbekalan untuk kapal tersebut, lapor Departemen Menteri Pertahanan pada Kamis (21/9/2023).
Departemen tersebut mengatakan insiden nahas itu terjadi pada Rabu. Saat itu, helikopter Lynx milik Angkatan Udara melakukan vertrep atau pengisian ulang vertikal pasokan ke kapal selam SAS Manthatisi di permukaan laut lepas pantai Cape Town.
“Ketujuh anggota telah pulih, namun sayangnya ada tiga korban jiwa dan satu perwira senior dalam kondisi kritis. Anggota yang tersisa, termasuk perenang permukaan, saat ini dirawat di rumah sakit. Nama-nama anggota akan diumumkan setelah keluarga terdekat," ujar Angkatan Laut Afrika Selatan (SAN), dikutip Defenceweb.
Baca Juga: 20 Orang Tewas dalam Tabrakan Bus dan Truk di Afrika Selatan
1. Belasungkawa datang dari berbagai pihak
Menteri Pertahanan dan Veteran Militer, Thandi Modise, Kepala Angkatan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF), Jendral Rudzani Maphwanya, Kepala SAN, Laksana Madya Monde Lobese dan Perwira Bendera Armada, Laksamana Muda Musawenkosi “Kop” Nkomonde, menyampaikan belasungkawa mereka kepada para anggota yang kehilangan nyawa secara tragis.
Salah satu ketua Komite Potofolio Pertahanan dan Veteran Militer (PCDMV), Cyril Xaba, juga menyampaikan rasa belasungkawanya kepada keluarga, teman dan kolega dari para pelaut yang tewas dan berharap mereka yang selamat segera pulih.
Sekretaris Nasional Serikat Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDU), Pikkie Greeff, pun menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban seraya mengingatkan masyarakat akan risiko esktrem dan nyata yang dihadapi anggota SANDF selama pengabdiannya pada Afrika Selatan.
Menteri pertahanan bayangan dan veteran militer dari Aliansi Demokratik (DA), Kobus Marias, beserta partainya juga menyatakan rasa belasungkawa dan menyebut tragedi itu sebagai sebuah kejadian yang disesalkan.
Editor’s picks
Baca Juga: Baku Tembak dengan Polisi, 18 Perampok di Afrika Selatan Tewas
2. Gelombang laut di Cape tidak bisa diprediksi
Direktur African Defence Review (ADR), Darren Oliver mencatat, dalam beberapa hari terakhir, kondisi gelombang di Cape sangat tidak biasa dan tidak bisa untuk diprediksi. Kondisi laut lepas telah menyebabkan kerusakan rumah, kendaraan dan infrastruktur, termasuk jalur kereta api di sepanjang garis pantai Eatern dan Western Cape serta KwaZulu-Natal.
Oliver juga menyatakan, kecelakaan seperti itu dapat terjadi meskipun tindakan pencegahan telah diambil untuk menjaga keselamatan para pelaut. Kejadian serupa juga pernah terjadi di Angkatan Laut Amerika Serikat (USN) pada 2007 lalu, ketika seorang pelaut meninggal setelah tersapu dari dek kapal selam.
3. Kapal selam berencana melakukan pertunjukan pada Sabtu
Dilansir ABC News, analis angkatan bersenjata Afrika Selatan mengatakan kapal selam itu bergerak ke tepi laut Cape Town untuk melakukan pertunjukan angkatan laut selam tiga hari yang dimulai pada Sabtu. Pertunjukan tersebut untuk memperingati hari libur nasional Hari Warisan Afrika Selatan pada Minggu.
SAS Manthatisi adalah salah satu dari tiga kapal selam kelas Heroine Type 209/1400 buatan Jerman. Kapal selam kembali beroperasi di perairan pada awal tahun ini setelah menjalani perbaikan pemeliharaan.
Baca Juga: Presiden Afrika Selatan: Kami Menolak Disetir oleh Kekuatan Global
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.