Di Tengah Gelombang Protes, Netanyahu Temui Rishi Sunak

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak menyambut kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di kediaman resminya di London, Inggris pada Jumat (24/3/2023). Petemuan kedua perdana menteri tersebut diperkirakan akan berfokus membicarakan tentang kekhawatiran program nuklir Iran yang berkembang pesat.
Kunjungan tersebut dilakukan Netanyahu saat warga Israel di Inggris berunjuk rasa menentang kebijakan sayap kanan pemimpin Israel dan rencananya untuk merombak peradilan negara.
Dalam pejalanannya menuju rumah Sunak, Netanyahu harus melewati ratusan pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera Israel di Inggris dan melambai-lambaikan tangannya guna memberi tanda yang menyerukan pembelaan demokrasi Israel.
1. Inggris dan Israel khawatir tentang perkembangan nuklir Iran
Melansir VOA News, pemerintah Inggris telah merilis sedikit informasi tentang pembicaraan antara Sunak dan Netanyahu, namun tidak ada konferensi pers yang dijadwalkan kan untuk kedua pemimpin tersebut.
Kantor Netanyahu mengatakan bahwa pembicaraan dengan Sunak serta pejabat Inggris lainnya akan berpusat pada program nuklir Iran yang saat ini berkembang sangat pesat. Iran sendiri notabenya adalah musuh bebuyutan dari Israel.
"Inti dari pertemuan mereka adalah ... kebutuhan untuk membentuk front persatuan internasional melawan Iran dengan tujuan menghentikan program nuklir," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, kutip VOA News.
Baca Juga: PM Rishi Sunak: Era Keemasan Inggris-China Telah Berakhir!
2. Sunak sentil tentang proposal Netanyahu yang kontroversial
Editor’s picks
Melansir The Associated Press, dalam pertemuan tersebut, Sunak juga mengangkat reformasi peradilan kontroversial Netanyahu yang telah memicu protes massal yang terjadi di Israel dan sekitarnya.
Sunak juga menekankan petingnya untuk menegakan nilai-nilai demokrasi untuk menopang hubungan Israel dan Inggris, termasuk dalam reformasi peradilan yang diusulakan oleh Israel.
Proposal Netanyahu yang kontroversial berisikan tentang pemberian kendali lebih banyak atas pemerintahanya atas penunjukan yudisial. Rancangan itu juga melemahkan Mahkamah Agung dengan membatasi tinjauan yudisial atas undang-undang, serta memungkinkan Parlemen untuk membatalkan keputusan pengadilan suara mayoritas sederhana.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Menkeu Israel yang Sebut Warga Palestina Tak Ada
3. Sunak mendukung atas solusi untuk Israel dan Palestina
Pemerintah sayap kanan Netanyahu juga tidak lepas dari kritik atas kebijakan garis kerasnya terhadap warga Palestina. Apalagi, seorang menteri pemerintah berkomentar menyangkal keberadaan rakyat Palestina dan hak mereka untuk menentukan nasibnya sendiri.
Sunak menegaskan kembali atas dukunganya untuk solusi dua negara (Israel dan Palestina). Dia juga mengatakan tentang pandangan Inggris bahwa pemukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal dan bertentangan dengan tujuan perdamaian.
“Israel adalah mitra internasional yang penting bagi Inggris, dan perdana menteri mengunjungi London, dan ini adalah kesempatan penting untuk membicarakan masalah yang penting bagi kedua negara, apakah itu ancaman Iran, Rusia, perdagangan dan investasi baru … serta perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” kata juru bicara Sunak, Jamie Davies.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.