Jika Menang Pemilu, Oposisi Turki Bakal Batasi Kekuasaan Presiden

 Oposisi akan setujui kandidat bersama untuk pemilu Mei  

Jakarta, IDN Times - Oposisi Turki telah berjanji jika mereka berhasil merebut kekuasaan saat pemilihan preseiden dan parlemen, mereka akan membatasi kekuasaan presiden dan memperluas hak-hak demokrasi. Pemilihan akan berlangsung pada 14 Mei.

Mereka juga berjanji untuk menyutujui kandidat bersama pada 13 Februari guna pemungutan suara yang paling penting di Turki dalam beberapa generasi. Hal itu disampaikan keenam partai yang bersatu melawan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Erdogan Puji Kesuksesan Indonesia di KTT G20, Apa Saja Pesannya?

1. Oposisi Turki berjanji akan mengubah sistem konstitusi yang dibuat Erdogan

Erdogan memulai pemerintahannya pada 2003. Dia terpilih sebagai perdana menteri hingga mandatnya habis, lalu 2014 Erdogan terpilih sebagai presiden dan memerintah hingga saat ini.

Saat Erdogan menjabat, dia sudah melakukan perubahan konstitusi pada 2017. Dia menghapus jabatan perdana menteri serta menciptakan badan eksekutif baru yang memungkinkan presiden memerintah secara efektif melalui keputusan.

Sementara pihak oposisi Turki telah berjanji untuk mengubah konstitusi yang telah dibuat oleh Erdogan kembali ke cara kerja sebagian besar sejarah Turki pasca-Ottoman.

"Kami akan beralih ke sistem parlementer yang diperkuat," kata pihak oposisi, kutip France24. "Kami akan mengakhiri kekuasaan presiden untuk mengeluarkan dekrit," tambahnya.

Baca Juga: Putin-Erdogan Telponan, Bahas Kerja Sama Energi hingga Suriah

2. Pesaing Erdogan akan diumumkan pada bulan Februari

Jika Menang Pemilu, Oposisi Turki Bakal Batasi Kekuasaan Presidenilustrasi(pexels.com/Lukas)

Melansir Bloomberg, oposisi Turki mengatakan jika mereka berhasil mengalahkan Erdogan dalam pemilu Mei. Mereka akan memastikan bahwa bank sentral akan berdiri secara independen, yang akan berfokus untuk pengendalian inflasi.

Dalam pemerintahannya, Erdogan juga sempat mengulingkan Kepala Bank Sentral dan memasang Sekutu Suku Bunga sebagai pengganti. Erdogan masih tetap menjadi salah satu politikus terkenal di Turki.

Hingga saat ini, pihak oposisi belum mengumumkan pesaing yang akan melawan Erdogan. Di lain sisi, pihak oposisi Turki berencana mengumumkan pesaing Erdogan pada Februari.

Baca Juga: Demi Akur dengan Erdogan, Swedia Ekstradisi 'Teroris' Turki

3. Pihak oposisi berjanji akan mempererat hubungan Turki dengan AS

Melansir Euractiv, pihak oposisi juga berjanji akan membuat penyiar nasional TRT Turki dan kantor berita negara Andolu mematuhi prinsip pers yang bebas dan tidak memihak.

Dalam kebijakan luar negeri, oposisi Turki akan menekankan pentingnya hubungan saling percaya dengan AS. Itu untuk tercapainya tujuan Turki dalam mendapatkan keanggotaan penuh di Uni Eropa.

“Kami akan menjaga hubungan dengan Federasi Rusia dengan pemahaman bahwa kedua belah pihak setara dan diperkuat dengan dialog yang seimbang dan konstruktif di tingkat kelembagaan,” kata pihak oposisi, kutip Euractiv.

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya