Papua Nugini Resmi Buka Kedutaan Besar Israel di Yerusalem

Papua Nugini akui Yerusalem sebagai ibu kota Israel 

Jakarta, IDN Times - Papua Nugini resmi membuka kedutaan besarnya untuk Israel di Yerusalem Barat pada Selasa (5/9/2023). Papua Nugini menjadi negara kelima yang memiliki misi diplomatik penuh di Yerusalem Barat, kota yang statusnya menjadi isu paling sensitif di Timur Tengah.

Papua Nugini bergabung dengan kedutaan besar Amerika Serikat (AS), Kosovo, Guatemala dan Honduras di Yerusalem Barat. Sebagian besar negara lainnya masih mempertahankan keduataan besar mereka di kota pesisir Tel Aviv, yang menjadi pusat ekonomi utama Israel.

“Banyak negara memilih untuk tidak membuka kedutaan mereka di Yerusalem, tapi kami telah membuat pilihan secara sadar,” kata Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, pada upacara peresmian kedutaan tersebut.

“Bagi kita yang menyebut diri kita Kristen, penghormatan kepada Tuhan tidak akan lengkap tanpa mengakui bahwa Yerusalem adalah ibu kota universal umat dan bangsa Israel,” tambah Marape, dikutip Al Jazeera.

1. Biaya kedutaan akan ditanggung Israel pada 2 tahun pertama

Dilansir Reuters, Palestina menginginkan ibu kota negaranya berada di sektor timur kota Yerusalem, yang direbut Israel pada perang 1967. Saat ini, kota tersebut dianeksasi oleh Israel dengan tindakan yang tidak diakui internasional.

Marepe mengatakan, Israel akan membiayai kedutaan Papua Nugini di Yerusalalem untuk 2 tahun pertama. Kedutaan Besar Papua Nugini di Yerusalem terletak di seberang mal terbesar yang ada di kota tersebut.

Marepe juga menjanjikan dukungan Papua Nugini untuk Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netantayahu di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Netanyahu juga terlihat menghadiri upacara kedutaan sebagai penangguhan hukuman dari terhentinnya upaya perdamaian regional dan memburuknya hubungan dengan AS.

Baca Juga: Israel Resmikan Kedutaan Besar Baru di Bahrain

2. Kedutaan akan mempermudah proyek Israel-Papua Nugini

Dilansir Jppost, seorang pejabat di Organisasi Pembebasan Palestina, Wassel Abu Youssef, mengatakan bahwa Israel akan mencari negara mana pun untuk mengklaim Yerusalem sebagai wilayahnya. 

Papua Nugini merupakan salah satu negara yang berada di Pasifik Barat, dengan sumber perekonomian yang berbasis pada pertanian dan pertambangan. Otoritas Israel mengatakan, perdaganagan bilateral antara Israel dan Papua Nugini hanya berkisar 1 juta dolar AS (sekitar Rp15,3 miliar) per tahun.

Netanyahu mengatakan, kedutaan baru akan mempermudah perkembangan proyek pertanian, kesehatan, air dan teknologi.

“Hal ini tidak hanya akan memungkinkan kita untuk menghargai masa lalu namun juga meraih masa depan,” kata Netanyahu saat upacara pembukaan.

3. Papua Nugini salah satu dari lima negara yang membuka kedutaan besar di Yerusalem

Papua Nugini menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 1978, yang memiliki konsulat di dekat Tel Aviv.

Adapun Israel menangani hubungannya dengan Papua Nugini melalui kedutaan besarnya di Australia.

AS mulai memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem Barat pada Mei 2018. Beberapa bulan setelan Presiden Donald Trump mengumumkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Kosovo adalah negara Eropa pertama yang mendirikan keduataan besarnya di kota yang disengketakan tersebut. Kosovo bisa dikatakan mengikuti jejak pendahulunya, AS dan Guatemala yang juga mendirikan kedutaan besarnya di Yerusalem.

Baca Juga: PM Israel Ingin Usir Migran Eritrea yang Terlibat Kerusuhan

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya