WHO: Kemunculan Wabah Meningitis di RD Kongo

Tercatat 267 kasus dengan 129 kematian di antaranya    

Jakarta, IDN Times - Melansir UN News, Republik Demokratik Kongo mengumumkan wabah meningitis yang begitu mematikan yang melanda provinsi timur laut RD Kongo.

World Health Organization sebagai organisasi kesehatan dunia mendukung pemerintah setempat untuk segera mengerahkan tim tanggap darurat awal dalam menghadapi wabah ini.

Pada Rabu (8/9/2021) PBB menyebutkan rasio kasus kematian yang tinggi mencapai angka 50%. Dengan setidaknya telah terdapat 260 kasus yang diduga terjangkiti meningitis dan di antaranya tercatat 129 kasus kematian yang dilaporkan di Provinsi Tshopo.

1. Awal mula wabah meningitis yang melanda RD Kongo 

Tes yang dilakukan di Institut Pasteur di Paris menemukan salah satu jenis bakteri penyakit yang paling umum, Neisseria meningitidis, yang dimana bakteri ini memiliki potensi dalam menciptakan sebuah epidemi besar, penjelasan WHO dikutip dari Reuters.

Berdasarkan laporan yang berada di Reuters, Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani, menyebutkan pihak mereka melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait wabah ini dimulai pada awal Juni di dekat Panga, berjarak sekitar 270 kilometer utara Kota Kisangani.

Yang mana saat itu ditemukan seorang pasien menderita demam, sakit kepala, leher kaku, dan kesulitan bicara.

Bakteri meningitis mampu menular melalui ciuman, bersin atau batuk pada seseorang, atau tinggal dalam jarak dekat bersama orang yang terinfeksi. Soal rentan usia, wabah meningitis ini bisa menular dari segala usia, namun kebanyakan penyakit ini menyerang bayi, anak-anak hingga remaja.

2. Wabah meningitis di RD Kongo mengakibatkan 267 kasus dengan 129 kematian di antaranya 

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Penyakit Meningitis, Paling Simpel Mencuci Tangan

Wabah meningitis yang melanda RD Kongo ini berpotensi fatal, yang mana mewajibkan pengobatannya dengan antibiotik sedini mungkin.

Dari pertama kali ditemukan sejak awal Juni, Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani menyebutkan lebih lanjut jika hingga kini telah tercatat 267 kasus dan di antaranya terdapat 129 kematian akibat wabah mematikan ini.

Pemerintah setempat juga telah melakukan langkah awal dalam menciptakan vaksin untuk mengobati penyakit yang dapat menular melalui udara ataupun kontak langsung bersama orang terinfeksi.

3. WHO mengirimkan sejumlah bantuan obat dan mendukung pemerintah RD Kongo untuk mengontrol wabah ini 

WHO: Kemunculan Wabah Meningitis di RD Kongoilustrasi obat (unsplash.com/Christine Sandu)

Sebelum wabah meningitis ini, RD Kongo telah mengalami beberapa kali wabah di tahun-tahun sebelumnya. Seperti Ebola, Kolera dan pandemik Campak, wabah pes dan pandemik COVID-19.

Namun kematian yang tinggi akibat meningitis dengan angka 50 persen menurut PBB ini harus ditindaki lebih awal.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika dengan menyebutkan:

“Kami bergerak cepat, mengirimkan obat-obatan dan mengerahkan para ahli untuk mendukung upaya pemerintah mengendalikan wabah dalam waktu sesingkat mungkin,” jelas Moeti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Meningitis Kriptokokus, Infeksi Serius yang Disebabkan oleh Jamur

Nurul Huda Rahmadani Photo Verified Writer Nurul Huda Rahmadani

cats

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya