12 Cheetah Afrika Selatan Akan Dikirim ke India Februari

India akan terima sekitar 100 citah dalam beberapa tahun

Jakarta, IDN Times - Departemen Lingkungan Afrika Selatan (Afsel) mengumumkan akan menerbangkan 12 cheetah (citah) ke India pada Februari. Afsel melakukan kerja sama dengan India untuk mengirim mamalia tercepat di dunia itu delapan hingga 10 tahun ke depan.

Sebelumnya, India telah mendapatkan delapan ekor citah dari Namibia. Program itu memiliki tujuan untuk memulihkan peran citah di India. Citah dinyatakan punah di India pada 1952 dan merupakan satu-satunya karnivora besar yang mengalami nasib tersebut.

Negara Asia Selatan itu menggelontorkan Project Cheetah untuk memperkenalkan kembali karnivora tersebut di Taman Nasional Kuno di India bagian tengah. Tapi, beberapa ahli mempertanyakan bahwa proyek itu terlalu dini.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Mengenai Cheetah, Hewan dengan Akselerasi Cepat!

1. Citah dikarantina dulu sebelum dikirim ke India

12 Cheetah Afrika Selatan Akan Dikirim ke India Februariilustrasi (Unsplash.com/lee bernd)

Pada 2020, Mahkamah Agung India memutuskan bahwa citah Afrika, subspesies yang berbeda, dapat dibawa ke negara itu dengan lokasi yang dipilih dengan cermat berdasarkan percobaan. India kemudian berupaya mendatangkan citah dari Afrika, guna memperkenalkan kembali negara itu dengan kucing besar tersebut.

Bekerja sama dengan Afsel, dalam delapan hingga 10 tahun ke depan, India akan menerima ratusan citah yang akan dikirim secara berkala. Dilansir BBC, Afsel menyatakan pada Kamis bahwa gelombang pertama 12 citah akan dikirim bulan Februari.

Sebelum dikirim ke Asia Selatan, citah Afsel itu akan dikarantina terlebih dulu. Pada Agustus tahun lalu, sudah ada rencana untuk mengirim citah ke India tapi ditunda.

"Citah di karantina, semuanya (dalam kondisi) masih baik-baik saja," kata Adrian Tordiffe, spesialis satwa liar hewan di Universitas Pretoria, yang terlibat dalam proyek tersebut pada Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Afrika Selatan Kirim Cheetah ke India dan Mozambik

2. Sekitar 100 citah akan diirim Afsel ke India dalam beberapa tahun ke depan

Kerja sama yang telah ditanda tangani Afsel dan India itu merupakan program dalam jangka panjang. Afsel sepakat untuk mengirim 12 ekor citah setiap tahun ke India dalam delapan hingga 10 tahun ke depan, kutip CNN.

Jika pengiriman lancar selama delapan tahun, maka 96 ekor citah akan diterima oleh India. Jika translokasi karnivora besar dari Afsel akan berlanjut hingga 10 tahun, maka India akan memiliki 120 ekor citah.

Kurang dari 7.000 citah dewasa hidup di alam liar secara global, dan sekarang mereka menghuni kurang dari 9 persen dari wilayah aslinya. Penyusutan habitat, akibat meningkatnya populasi manusia dan perubahan iklim, merupakan ancaman besar bagi binatang karnivora itu.

Baca Juga: 5 Fakta King Cheetah, Kucing Besar Afrika dengan Keunikan yang Langka

3. Kritik atas proyek translokasi citah dari Afrika ke India

12 Cheetah Afrika Selatan Akan Dikirim ke India Februariilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Galal)

Menteri Lingkungan Hidup India, Bhupender Yadav, tahun lalu mengatakan Perdana Menteri India Narendra Modi tertarik pada perlindungan dan konservasi tujuh kucing besar, termasuk citah, kucing besar bertotol yang mampu berlari dengan sangat cepat.

"Project Cheetah bertujuan untuk menghidupkan kembali satu-satunya mamalia besar India yang telah punah, citah. Sebagai bagian dari proyek, 50 citah akan diperkenalkan di berbagai Taman Nasional selama lima tahun," kata Yadav.

Meski begitu, beberapa ahli berpendapat reintroduksi atau translokasi citah di India terlalu dini, kutip National Geographic. Setiap citah yang dilepas-liarkan ke taman nasional India, dengan cepat akan tersesat, atau kemungkinan dibunuh oleh manusia atau anjing atau mati kelaparan.

Ullas Karant, direktur emeritus pusat nirlaba untuk Studi Satwa Liar mengatakan tidak menentang proyek tersebut, tapi membawa citah dari Afrika dan membuangnya di India tengah adalah kesalahan.

Arjun Gopalaswamy, ilmuwan konservasi independen, menilai saat ini tidak ada peluang populasi citah hidup bebas. Kucing besar itu punah di India karena satu alasan, yakni tekanan populasi manusia.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya