17 Tentara Mali Tewas Diserang Militan ISIS

22 tentara terluka dan empat warga sipil tewas

Jakarta, IDN Times - Kelompok militan yang diduga terafiliasi ISIS melancarkan serangan di dekat kota Tessit, Mali. Kota itu terletak di zona perbatasan strategis antara Mali, Burkina Faso, dan Niger.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (8/8/2022), Mali melaporkan 17 tentaranya tewas dan sembilan lainnya dilaporkan hilang. Selain itu, kendaraan militer serta peralatan juga hancur akibat serangan pada Minggu. 

1. Warga sipil juga menjadi korban

Sejauh ini, laporan dari angka korban serangan yang dilancarkan kelompok militan bersenjata di dekat kota Tessit adalah angka sementara. Jumlah itu kemungkinan masih akan berubah.

"Pada 7 Agustus 2022 sekitar pukul 15:00, unit tentara Tessit menanggapi serangan yang kompleks dan terkoordinasi oleh kelompok teroris bersenjata, mungkin dari ISGS (Islamic State in the Greater Sahara) dan mendapat manfaat dari drone dan dukungan artileri," kata pernyataan militer dikutip Al Jazeera.

Tentara Mali mengaku berhasil menewaskan setidaknya tujuh anggota militan yang melakukan serangan.

Selain tentara yang tewas, empat warga sipil juga ikut jadi korban. Dua di antaranya adalah pejabat terpilih setempat, tapi identitasnya belum bisa diverifikasi secara independen.

Baca Juga: Kejam! Pembantaian Massal di Mali Renggut Lebih dari 130 Nyawa

2. Sebanyak 22 tentara terluka dan sembilan hilang

Kota Tessit berada di daerah perbatasan tiga negara yang kaya dengan kandungan emas. Dua kelompok militan bersenjata saling bertempur untuk menguasai wilayah itu.

Kedua kelompok yang saling bertempur itu adalah Jama'at Nasr al-Islam wal Muslimin (JNIM) dan ISGS. Basis militer Mali yang ada di dekat kota tersebut juga kerap jadi sasaran serangan.

Dalam serangan terbaru yang terkoordinasi dengan baik pada Minggu, melansir AFP, sekitar 22 tentara Mali terluka sementara sembilan tentara lainnya hilang.

Wilayah Tessit sering tidak stabil dan ribuan penduduk Mali telah meninggalkan daerah itu, mengungsi menuju kota Gao yang terletak sejauh 150 kilometer. Tentara Prancis sebelum mundur dari Mali dalam tugas Operasi Barkhane juga pernah dikerahkan di wilayah itu.

3. Tentara Prancis berhasil netralkan beberapa militan

17 Tentara Mali Tewas Diserang Militan ISISilustrasi (Twitter.com/Armée française - Opération BARKHANE)

Di tempat lain sekitar 200 kilometer sebelah timur laut kota Gao, pasukan Prancis yang tergabung dalam Operasi Barkhane dikabarkan berhasil menetralisir beberapa pejuang militan di Talataye.

Pasukan Prancis, menurut France24, saat ini sedang dalam proses untuk menarik diri dari Mali dan meninggalkan pangkalan militer terakhir mereka di Gao untuk pindah ke Niger.

Pemerintah Mali, yang kini dipimpin junta militer, memiliki hubungan buruk dengan Prancis dan disebut lebih memilih tentara bayaran Rusia untuk membantu mereka.

Kekerasan di Mali awalnya meletus pada 2012 di sebelah utara negara tersebut. Mali yang meminta bantuan Prancis berhasil memukul mundur kelompok militan. Namun kekerasan kemudian menyebar ke wilayah tengah dan selatan Mali, juga ke negara tetangga di Niger dan Burkina Faso.

Baca Juga: Pemimpin ISIS di Mali Berhasil Ditangkap Prancis

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya