18 Migran Tewas saat Coba Terobos Perbatasan Spanyol-Maroko

Sempat terjadi bentrokan selama dua jam

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang di Maroko pada Jumat (24/6/2022), mengatakan ada 18 orang yang tewas ketika mencoba menyeberang ke Melilla, wilayah eksklave Spanyol di Afrika Utara. Ribuan migran mencoba menerobos pagar dan terlibat bentrokan dengan petugas perbatasan.

Awalnya, korban tewas disebutkan ada lima orang karena terjatuh dari pagar tinggi yang mengelilingi Melilla. Tapi jumlah korban bertambah menjadi 18 orang ketika beberapa dari mereka terinjak-injak saat berdesak-desakan.

Ratusan pasukan keamanan Maroko terluka dengan lima personel mengalami luka serius. Pihak Spanyol sendiri menjelaskan lebih dari 100 migran berhasil menyeberang dari Maroko ke Melilla. 

Baca Juga: 8 Migran Ditemukan Tewas di Lepas Pantai Spanyol

1. Terjadi bentrokan selama dua jam

https://www.youtube.com/embed/3fZINOiFba0

Spanyol memiliki dua wilayah eksklave di Afrika Utara yang berbatasan dengan Maroko. Keduanya adalah Ceuta dan Melilla. Dua wilayah itu jadi magnet sebagian besar migran sub-sahara yang ingin memasuki Eropa.

Dalam peristiwa pada hari Jumat, sekitar 2 ribu migran menyerbu pagar tinggi yang mengelilingi Melilla. Pasukan keamanan Maroko berusaha mencegahnya dan akhirnya terlibat bentrokan.

Dilansir Reuters, bentrokan itu terjadi setidaknya selama dua jam, dengan lebih dari 100 migran berhasil menerobos pagar. Kementerian Dalam Negeri Maroko menjelaskan bahwa dalam insiden itu ada 18 migran yang tewas, beberapa jatuh dari pagar tinggi dan lainnya karena terinjak-injak saat berdesak-desakan.

Baca Juga: Akur, Spanyol-Maroko Kembali Buka Operasi Marhaba 

2. Lebih dari 140 petugas keamanan Maroko-Spanyol terluka

Upaya migran menerobos perbatasan ke Melilla itu terjadi sekitar pukul 06:40. Sekitar pukul 08.40, lebih dari 500 migran kemudian menyusul menerobos perbatasan, melompati pos pemeriksaan, menaiki pagar dan memotong pagar tersebut dengan gunting.

Dikutip dari Le Monde, perwakilan pemerintah Madrid di Melilla menjelaskan sebagian besar dari mereka yang menerobos berhasil dipaksa kembali tapi 130 orang berhasil memasuki Spanyol. Mereka semua adalah lelaki dewasa.

Pejabat Maroko mengatakan 140 personel keamanannya terluka dengan beberapa mengalami luka serius. Dalam upaya penyeberangan massal itu, 76 migran juga terluka. Di pihak Spanyol, mereka mengatakan 49 petugas polisinya yang mengalami luka ringan.

Baca Juga: Menyulut Kontroversi, Spanyol Akui Sahara Barat sebagai Wilayah Maroko

3. PM Spanyol salahkan mafia perdagangan manusia

Banyak gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan ribuan orang menyerbu pagar perbatasan Melilla dan kota Nador, Maroko. Petugas keamanan mencoba mencegah dan membubarkan serangan dengan melepaskan tembakan gas air mata.

Dikutip dari AFP, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sachez mengecam serangan kekerasan di perbatasan itu. Dia meyalahkan insiden tersebut kepada mafia yang memperdagangkan manusia.

Untuk mencegah migran menerobos wilayah eksklavenya, Spanyol biasanya bergantung pada pasukan Maroko. Tapi konflik diplomatik dua negara pernah membuat Spanyol kebingungan.

Tahun lalu, pasukan Maroko melonggorkan kontrolnya di sekitar Ceuta sehingga memungkinan ribuan migran Afrika berhasil menyeberang ke Spanyol. Dilansir Associated Press, awal tahun ini, Spanyol dan Maroko berusaha rujuk kembali. Namun pada awal Maret, lebih dari 3.500 migran memanjat pagar di Melilla dan hampir 1.000 orang di antaranya berhasil memasuki Spanyol.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya