2 Orang Tewas dalam 3 Hari Kebakaran di Prancis

7.000 orang dievakuasi, 1.200 petugas damkar dikerahkan 

Paris, IDN Times - Sejak Senin (16/8), Prancis telah berjuang untuk memadamkan api yang membakar di bagian selatan wilayahnya. Kebakaran telah melanda di dekat resort Saint-Tropez, sebuah kota tujuan wisata musim panas. Kebakaran juga menghanguskan sebagian cagar alam Plaines Des Maures.

Pada hari Selasa (17/8), tim pemadam kebakaran yang diturunkan menjelaskan ribuan orang telah dievakuasi, termasuk di antaranya para turis yang sedang berkunjung di wilayah tersebut dan laporan sementara mengatakan tidak ada korban jiwa.

Namun pada hari Rabu (18/8), ketika petugas pemadam kebakaran masih terus berjuang untuk memadamkan api, mereka menemukan dua orang penduduk kehilangan nyawa karena kebakaran tersebut. Satu orang ditemukan hangus di dalam rumah di desa Grimaud sulit untuk diidentifikasi karena kondisinya yang sudah mengenaskan.

1. Belum ada jaminan kebakaran dapat dikendalikan

Gelombang panas yang ekstrim akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh industri modern manusia, telah menciptakan sebagian wilayah Mediterania dalam beberapa pekan terakhir terbakar.

Negara-negara yang memiliki perbatasan dengan Mediterania seperti Turki, Bulgaria, Albania, Makedonia Utara, Yunani, Italia, Spanyol, Portugal, Israel, Tunisia, Aljazair, Maroko dan Prancis adalah yang menderita karena gelombang panas memicu kebakaran hutan yang cepat.

Di Prancis, dua orang ditemukan tewas terbakar. Melansir kantor berita Reuters, Evence Richard pejabat senior di wilayah tersebut mengatakan "kami memiliki beberapa harapan kondisi akan mereda malam ini, tetapi tidak ada jaminan," ujarnya pada Rabu (18/8).

Sehari sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron meninggalkan peristirahatan musim panas terdekatnya dan menngucapkan terima kasih kepada petugas pemadam kebakaran atas upaya mengendalikan api.

2. Sebanyak 7.000 orang dievakuasi, 1.200 petugas damkar dikerahkan

2 Orang Tewas dalam 3 Hari Kebakaran di PrancisPesawat pemadam menjatuhkan bom air ke lokasi kebakaran. (Twitter.com/Ministère de l'Intérieur)

Api yang melalap wilayah selatan Prancis telah meluas sampai setidaknya 7.000 hektar. Api yang membakar hutan itu telah melukai 22 orang dan 19 orang di antaranya dilaporkan keracunan karena menghirup asap.

Mereka yang terluka termasuk lima petugas pemadam kebakaran. Dikutip France24, sekitar 1.200 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, ratusan mobil pemadam kebakaran (damkar) dikirimkan, pesawat pengebom air serta helikopter digunakan untuk mengendalikan api.

Cuaca yang panas dan angin kencang telah mengipasi api yang dengan cepat membakar tanaman. Kelembaban yang rendah membuat tanaman di wilayah tersebut kering dan sangat mudah terbakar.

Sekitar 7.000 penduduk dan turis telah dievakuasi oleh pemerintah setempat. Mereka banyak yang di tempatkan di gedung-gedung kota dan sekolah. Sekitar 100 rumah penduduk hancur dilalap api.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Landa Prancis, Ribuan Penduduk Dievakuasi

3. Api melahap cagar alam Prancis yang berharga

Delphine Oberti seorang penduduk Cavalaire-sur-Mer yang desanya termasuk dilalap api mengatakan "anak-anak saya terganggu, putra saya yang berusia enam tahun tidak berbicara apa-apa selain api," jelasnya seperti dikutip The Guardian.

Selain banyak penduduk yang merasa trauma dan ketakutan dengan kebakaran yang melanda, fakta lain dari kebakaran tersebut adalah api telah membakar lebih dari 50 persen cagar alam Plaines des Maures, salah satu cagar alam Prancis yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Marie-Claude Serra, seorang konservator taman di daerah tersebut menjelaskan api di cagar alam sampai hari Rabu belum padam. Dia juga belum bisa melakukan survei tingkat kerusakan tanaman.

Cagar alam itu adalah rumah bagi 240 spesies termasuk reptil, kelelawar dan kura-kura Hermann yang terancam punah. "Ada sangat sedikit kelembaban di tanaman. Ini, dikombinasikan dengan panas tinggi dan angin menghasilkan kebakaran yang sekarang kita alami, kebakaran dahsyat yang bergerak sangat, sangat cepat," jelasnya.

Menurut keterangan Presiden Emmanuel Macron, "jam-jam mendatang akan benar-benar menentukan" dan bahwa "pertempuran sedang berlangsung dan api belum dapat dipadamkan atau distabilkan."

Baca Juga: Prancis Masih Hadapi Protes Izin Kesehatan 5 Pekan Berturut-turut

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya