20 Muslim Ethiopia Tewas Diserang Kelompok Bersenjata

Bentrokan diduga karena perselisihan tempat pemakaman 

Jakarta, IDN Times - Di dekat kota Gondar, sebuah kota di region Amhara, Ethiopia, serangan kelompok bersenjata tak dikenal menargetkan rombongan umat muslim yang sedang melakukan penguburan jenazah di tempat pemakaman Syekh Kamal Legas. Serangan itu dilakukan pada Selasa (26/4/22).

Akibatnya, sekitar 20 jamaah muslim tewas ketika kelompok bersenjata itu melemparkan bahan peledak dan melepaskan tembakan pada hari berikutnya. Bentrokan kemudian berkembang menjadi penjarahan toko dan upaya pembakaran masjid.

Bentrokan tidak memiliki kaitan dengan perang saudara di Tigray, region tetangga Amhara. Perang di Tigray adalah perang antara koalisi pasukan pemerintah Ethiopia melawan pasukan Tigrayan People's Liberation Front (TPLF) yang berlangsung sejak akhir 2020.

1. Serangan dilakukan saat menguburkan jenazah

20 Muslim Ethiopia Tewas Diserang Kelompok BersenjataIlustrasi bentrokan. (Unsplash.com/Hasan Almasi)

Aksi kekerasan terbaru di Ethiopia melibatkan kelompok bersenjata tak dikenal dengan umat Islam di wilayah Amhara. Kala itu, jemaah muslim sedang melakukan prosesi penguburan jenazah.

Presiden Dewan Tertinggi Urusan Islam Amhara, Seid Muhammad, mengatakan bahwa orang-orang bersenjata meleparkan bahan peledak ke kerumunan jemaah dan menewaskan tiga orang. Lima orang lainnya menderita luka-luka, dikutip Reuters

Korban tewas lainnya terjadi dalam bentrokan setelahnya. Sejauh ini, ada 15 orang yang terluka akibat bentrokan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata. Para korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Rujukan Gondar. Dalam perkembangan informasi selanjutnya, belum jelas berapa korban yang telah ditembak atau terluka oleh bahan peledak.

Baca Juga: 5 Fakta Sejarah Pertempuran Adwa, Hancurnya Italia di Ethiopia

2. Bentrokan diduga karena perselisihan tempat pemakaman

Kekerasan yang berlanjut menjadi bentrokan itu juga melebar dengan beberapa insiden lain seperti penjarahan toko. Menurut Al Jazeera, bahkan ada upaya membakar tiga masjid, dengan salah satu masjid mengalami kerusakan ringan. Tikar masjid tersebut dibakar oleh penyerang.

Juru bicara pemerintah region Amhara, Gizachew Muluneh, menjelaskan bahwa insiden itu saat ini sedang diselidiki. Kabar selanjutnya akan disampaikan ketika semua informasi terkumpul dan menjadi jelas.

"Insiden itu dilakukan oleh beberapa individu ekstremis," kata Wali Kota Gondar, Zewdu Malede, tanpa menyebutkan identitas penyerang atau korban, dilansir France24

Bentrokan itu disinyalir karena perselisihan tempat pemakaman antara umat Islam dengan Kristen Ortodoks yang merupakan mayoritas penduduk Ethiopia.

Dewan Urusan Islam Amhara menjelaskan, "meskipun langkah-langkah luas yang sedang berlangsung telah diambil untuk menyerang kuburan, tempat itu secara historis selalu menjadi kuburan muslim. Tapi wali kota menegaskan bahwa para penyerang adalah ekstremis dan sama sekali tidak mewakili komunitas Islam dan Kristen."

3. Ribuan umat muslim demonstrasi menuntut keadilan

Sejauh ini, korban jiwa akibat insiden itu telah mencapai 21 orang. Informasi itu dinyatakan oleh Dewan Urusan Islam Addis Ababa, di ibu kota Ethiopia.

Akibat bentrokan itu, ribuan umat Islam Ethiopia menggelar demonstrasi untuk menuntut keadilan di depan Masjid Agung Anuwar di ibu kota Addis Ababa.

Dilansir Addis Standard, Dewan Urusan Islam menuntut pemerintah untuk menyatakan tingkat kerusakan dan membawa para pelaku ke pengadilan. Mereka juga meminta seluruh komunitas muslim untuk menangani situasi secara damai, seraya memastikan bahwa serangan serupa tidak terjadi di masa depan. 

Pemerintah region Amhara menyatakan, "sangat sedih dengan hilangnya nyawa, anggota tubuh dan harta benda dalam konflik."

Mereka juga menyampaikan belasungkawa. Mereka berjanji akan mengambil semua tindakan hukum yang diperlukan dan tepat terhadap para pelaku.

Baca Juga: Perang Sipil di Ethiopia: Pasukan Tigray Mundur dari Region Afar

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya