22 Tahun Bertugas, Kapal Perang AS Bonhomme Richard Pensiun 

Pernah lakukan misi kemanusiaan ke Indonesia 

Washington D. C., IDN Times – Otoritas Angkatan Laut Amerika Serikat atau US Navy mengumumkan pada hari Senin, 30 November 2020, bahwa kapal perang UUSS Bonhomme Richard akan dinonaktifkan. Kapal perang yang ditempatkan di pelabuhan San Diego tersebut, rusak parah akibat kebakaran yang terjadi pada 12 Juli 2020.

Kapal perang jenis amfibi yang dapat ditingkatkan kemampuannya untuk mengakomodasi jet tempur F-35B tersebut dilaporkan terbakar pada jam sembilan pagi waktu setempat. Dalam kebakaran yang terjadi pada pertengahan tahun 2020, 21 orang dilaporkan terluka akibat ledakan dan kebakaran yang terjadi di dalam kapal.

Melansir dari Associated Press, korban lain sebanyak 17 pelaut dan empat warga sipil harus dilarikan ke rumah sakit karena luka yang tidak mengancam nyawa (13/7). Kapal serbu jenis amfibi dengan tinggi 257 meter tersebut meledak dan terbakar. Asap hitam mengepul di pelabuhan San Diego. Belum jelas penyebab kebakaran kapal yang mulai bertugas pada Agustus 1998 tersebut.

1. Bencana kebakaran termahal dalam sejarah angkatan laut modern

22 Tahun Bertugas, Kapal Perang AS Bonhomme Richard Pensiun Kebakaran Bonhomme Richard adalah termahal dalam sejarah angkatan laut modern. (twitter.com/Rebecca Rambar)

Kapal serbu amfibi Bonhomme Richard dipesan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada 11 Desember 1992. Kapal perang tersebut kemudian dibangun oleh Ingalls Shipbuilding dan diluncurkan pada 14 Maret 1997. Bonhomme Richard diserahkan kepada Angkatan Laut Amerika Serikat pada 12 Mei 1998 dan secara resmi bertugas pada 15 Agustus 1998. Kapal berusia 22 tahun tersebut akhirnya diputuskan pensiun pada 30 November 2020.

Melansir dari laman berita CNN, 60 persen bangunan kapal USS Bonhomme Richard terbakar parah dan harus diganti jika memang ingin diperbaiki. Perbaikan kapal perang membutuhkan biaya sekitar 2,5 miliar hingga 3,2 miliar dolar AS atau sekitar 35 triliun rupiah (1/12). Selain itu perbaikan membutuhkan waktu sekitar lima sampai tujuh tahun.

Kenneth Braithwaite yang menjabat sebagai Sekretaris Angkatan Laut AS mengatakan “setelah penilaian material ekstensif dimana berbagai tindakan dipertimbangkan dan dievaluasi, kami sampai pada kesimpulan bahwa tidak bertanggung jawab secara fiskal untuk memulihkannya”. Kebakaran kapal perang Bonhomme Richard menjadi salah satu bencana kebakaran termahal dalam sejarah Angkatan Laut modern.

2. USS Bonhomme Richard terlibat misi penting, salah satunya ke Indonesia

22 Tahun Bertugas, Kapal Perang AS Bonhomme Richard Pensiun Bonhomme Richard pernah menjalankan misi kemanusiaan bke Indonesia, mengangkut pasokan bantuan saat tsunami Aceh. (twitter.com/Rebecca Rambar)

Kapal perang Bonhomme Richard memiliki berat lebih dari 40 ribu ton. Kapal tersebut mampu melaju hingga kecepatan 22 knot atau sekitar 45 kilometer per jam. Dalam karirnya bertugas selama 22 tahun, Bonhomme Richard telah terlibat banyak misi penting. Salah satunya adalah dalam Operasi Pembebasan Irak yang terjadi pada tahun 2003.

Perang Irak secara resmi dimulai pada tanggal 19 Maret 2003 dengan serangan udara dan pada 20 Maret 2020 dengan serangan darat. Dalam operasi invasi Irak, Bonhemme Richard memiliki dua peran penting. Pertama, kapal serbu amfibi tersebut bertugas menurunkan lebih dari 1.000 marinir dan perlengkapan dari Batalyon-3, dan Marini ke-1 di Kuwait. Kedua, Bonhomme Richard yang juga dapat berfungsi sebagai kapal induk ringan, parkir di lepas pantai Kuwait. Dalam posisinya tersebut, dia memiliki tugas untuk memberikan dukungan udara kepada marinir di darat. Konstruksi badan Bonhemme Richard yang memiliki landasan pacu, dapat membawa armada udara seperti helikopter, pesawat tempur atau jet F-35B.

Selain misi penting tersebut, Bonhomme Richard juga memiliki misi lain yakni misi kemanusiaan. Pada akhir 2004, kapal tersebut bebas dari misi Invasi Irak, lalu berlayar ke Sri Lanka untuk memberikan bantuan kemanusiaan akibat gempa bumi dan tsunami yang menerpa. Pada tanggal 4 Januari 2005, Bonhomme Richard mengangkut pasokan bantuan ke pantai Sumatera. Indonesia saat itu paling terpukul ketika tsunami menghantam.

Baca Juga: Perang Selesai, Azerbaijan Gelar Investigasi Aksi Kejahatan Perang 

3. Investigasi penyebab kebakaran masih terus berlanjut

22 Tahun Bertugas, Kapal Perang AS Bonhomme Richard Pensiun Investigasi kebakaran Bonhomme Richard masih berlangsung meskipun sudah dinonaktifkan. (wikimedia.org/Mass Communication Specialist Seaman James R. Evans)

Pensiun pada usia 22 tahun akibat kebakaran parah, tim penyelidik masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran USS Bonhomme Richard. Seorang personel Angkatan Laut AS sebenarnya telah menjadi tersangka potensial dalam insiden kebakaran tersebut. Akan tetapi pelaut itu tidak ditahan.

Laksamana Muda, Eric H. Var Hage dari Pusat Pemeliharaan Regional Angkatan Laut menolak untuk memberikan komentar mengenai potensi tersangka dalam kebakaran pada Juli lalu. Melansir dari laman Military, Var Hage hanya mengatakan mereka (tim penyelidik) “akan menyelesaikan ketika waktunya tepat” (30/11).

Dalam rilis resmi yang diterbitkan oleh Angkatan Laut AS, sejak Juli 2020, telah banyak tindakan yang dirancang untuk memberikan peningkatan keselamatan dan pencegahan kebakaran di seluruh armada dan instalasi pantai. Naval Sea Systems Command juga mengeluarkan nasihat kepada semua otoritas pengawas tentang persyaratan pencegahan kebakaran yang diarahkan.

Selain itu mereka juga menguraikan tindakan korektif untuk meningkatkan perlindungan kebakaran, pengendalian kerusakan, dan doktrin pemadam kebakaran, yang semuanya akan dilaksanakan dalam kemitraan dengan mitra industri. Semua langkah tersebut untuk mencegah kejadian seperti yang menimpa USS Bonhomme Richard terulang kembali. Penyelidikan kebakaran Bonhomme Richard masih terus dilakukan meskipun kapal tersebut sudah diputuskan untuk non-aktif.

Baca Juga: Rusia Geram Usai Kapal Perang AS Masuki Perairan Pasifik Miliknya

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya