43 Warga Nigeria Tewas Dibunuh Gerombolan Bandit

Bandit serang pasar ketika sedang ramai

Jakarta, IDN Times - Sokoto, negara bagian di sebelah barat laut Nigeria, telah menjadi saksi terbaru atas aksi brutalitas gerombolan bandit bersenjata. Pada hari Minggu (17/10), para bandit menyerang daerah bernama Goronyo hingga Senin pagi.

Serangan kali ini diperkirakan efek dari operasi keamanan khusus yang diluncurkan oleh pemerintah Nigeria untuk memburu para bandit dan membebaskan anak-anak sekolah yang mereka culik.

Sejak Desember tahun 2020, beberapa sekolah di barat laut Nigeria telah disambangi oleh kelompok kriminal bersenjata. Para siswa serta guru diculik. Mereka minta uang tebusan sebagai syarat pembebasannya. Sektiar 1.000 orang telah diculik tapi ratusan lainnya berhasil dibebaskan.

1. Para bandit melakukan serangan brutal ke banyak desa di Sokoto

43 Warga Nigeria Tewas Dibunuh Gerombolan BanditIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

"Antara tadi malam, kemarin malam hingga pagi ini, kami disambut dengan serangan yang sangat keji di daerah Goronyo, khususnya kota Goronyo, di mana puluhan orang telah kehilangan nyawa dan (kami) masih menghitung (korban). Kami tidak yakin dengan angkanya," kata Aminu Tambuwal, gubernur Sokoto kepada Associated Press.

Selama beberapa pekan terakhir, pasukan gabungan dari pemerintah Nigeria yang terdiri dari elemen militer dan polisi telah melakukan rangkaian perburuan para bandit.

Mereka memerangi kelompok kriminal yang selama beberapa bulan telah meresahkan masyarakat. Pemadaman jaringan komunikasi termasuk salah satu cara yang digunakan untuk menghambat koordinasi para bandit.

Keterangan yang disampaikan oleh Tambuwal tersebut dilakukan ketika ia menerima Letnan Jenderal Farouk Yahaya, kepala staf militer Nigeria, yang baru-baru ini ditugaskan dalam operasi untuk mengendalikan aksi kekerasan kelompok bersenjata tersebut.

Meski kelompok itu telah diperangi, faktanya mereka masih tetap menjalankan aksi brutal dengan membunuh para penduduk sipil.

Seorang anggota parlemen negara bagian bernama Amina al-Mustafa mengatakan tentang kekerasan di daerah tersebut. Dia menjelaskan "kami berada di bawah (serangan) bandit sekarang. Tidak ada satu desa pun yang tidak diserang," ujarnya.

2. Bandit menyerang pasar ketika banyak orang beraktifitas

Baca Juga: Nigeria Umumkan Tewasnya Pemimpin ISWAP, Al Barnawi

Para bandit di Nigeria telah meniru strategi yang pernah digunakan oleh kelompok radikal Boko Haram. Awalnya, Boko Haram menculik para siswa untuk didoktrin dan menjadi bagian dari bergabung dengan kelompok tersebut.

Sedangkan para bandit menculik para siswa untuk meminta tebusan uang. Para bandit tersebut beroperasi di bagian barat laut Nigeria. Sedangkan kelompok Boko Haram beroperasi di daerah timur laut Nigeria.

Jadi, negara yang dipimpin oleh Presiden Muhammadu Buhari itu, menghadapi kelompok bersenjata yang telah lama mengacau di tengah masyarakatnya.

Serangan terbaru oleh para bandit bersenjata di Sokoto, dilakukan di sebuah pasar. Dilansir dari Reuters, saat itu sedang berlangsung pasar mingguan dan banyak pedagang serta pembeli.

Saksi mata bernama Iliyasu Abba, seorang pedagang di pasar tersebut mengatakan "orang-orang itu menembak kami secara sporadis setelah mereka mengepung pasar dan menembak ke segala arah, membunuh orang-orang."

Dia juga menjelaskan bahwa sebelum menyerang pasar, para bandit telah mengatasi polisi yang mencoba menghentikan aksi tersebut.

3. Gerombolan bandit kemungkinan berpindah tempat ketika diburu pasukan keamanan

Ancaman penculikan yang menghantui Nigeria telah membuat banyak keluarga tidak mengizinkan anaknya berangka ke sekolah. Itu mengancam masa depan mereka. 

Semakin meningkatnya aksi para bandit, juga telah menimbulkan kecemasan dan ketidak stabilan keamanan. Karena itu, pemerintah kemudian melancarkan operasi khusus untuk memberantas para bandit bersenjata itu.

Sejak awal September lalu, pemerintah telah menutup semua layanan telepon dan internet di negara bagian Zamfara, kemudian di negara bagian Katsina, Kaduna dan Sokoto.

Menurut Al Jazeera, karena perburuan pemberantasan bandit bersenjata inilah, kemungkinan yang membuat kelompok tersebut berpindah tempat untuk melancarkan aksinya.

Juru bicara pemerintah Sokoto, Muhammad Bello, menjelaskan "kami dihadapkan dan dibingungkan oleh banyak tantangan keamanan di daerah kami sendiri di sini, khususnya bandit, penculikan dan kejahatan terkait lainnya."

Para pejabat di Sokoto telah meminta dan berharap ada penambahan pasukan dari pusat. Itu karena mereka menyadari bahwa pasukannya kalah jumlah jika dibandingkan dengan kelompok bandit bersenjata.

Baca Juga: El Salvador Tingkatkan Personel Militer untuk Ringkus Bandit

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya