44 Pria di Australia Ditangkap dan 350 Dakwaan akan Diajukan 

Penangkapan terkait dengan pedofilia 

Canberra, IDN Times – Kepolisian Federal Australia atau Australian Federal Police (AFP) telah melakukan penangkapan terhadap 44 pria di Australia. Lokasi penangkapan terjadi di hampir seluruh negara bagian di negeri Kanguru tersebut. Mereka semua ditangkap terkait dugaan pedofilia.

AFP telah melakukan operasi yang berlangsung sejak tahun lalu dengan sandi Operasi Molto. Laman berita Australia, News, melaporkan bahwa peluncuran operasi tersebut dilakukan setelah ada informasi internasional terkait ribuan pria yang membagikan gambar pelecehan anak di seluruh dunia (23/10).

Gambar pelecehan anak itu disimpan di dalam sistem penyimpanan yang berbasis komputasi awan (cloud). Dari operasi yang sudah dijalankan, sudah ada ratusan anak yang diklaim oleh AFP, diselamatkan dari tindakan pelecehan seksual.

1. Operasi besar dilakukan di seluruh negara bagian Australia

44 Pria di Australia Ditangkap dan 350 Dakwaan akan Diajukan Penangkapan tersangka terkait pedofilia di Australia melibatkan ratusan polisi dan tenaga ahli IT. Ilustrasi (unsplash.com/AJ Colores)

Australia terdiri dari delapan negara bagian dan Operasi Molto dilakukan di seluruh negara bagian tersebut. Sebanyak 44 pria yang terjaring dalam operasi besar itu, terbagi di sebagian besar wilayah Australia, kecuali di negara bagian Australia Utara.

Laman berita BBC mengumpulkan data penangkapan yang terdiri dari 11 orang di Victoria, 11 orang di Queensland, sembilan orang di Australia Selatan, delapan orang di New South Wales, tujuh orang di Australia Barat, lima orang di Tasmania, dan satu orang di wilayah negara bagian ibukota Australia (23/10).

Dari 44 pria yang ditangkap tersebut, mereka berada di rentang usia dari 19 tahun hingga yang tertua adalah 57 tahun. AFP menunjukkan beberapa bukti yang menggambarkan “perilaku menjijikkan” dari para tersangka. Operasi besar yang secara senyap itu dilakukan oleh ratusan polisi dan para spesialis IT yang bekerja serentak di seluruh negara bagian dan teritori Australia.

2. Anak-anak bukanlah komoditas

44 Pria di Australia Ditangkap dan 350 Dakwaan akan Diajukan Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Platform dengan sistem penyimpanan komputasi awan telah diduga kuat digunakan oleh para tersangka pelecehan seksual. Ribuan orang saling terkoneksi satu dengan lainnya dan saling berbagi informasi. Di Australia, hasil penyelidikan AFP menunjukkan, beberapa tersangka yang sudah ditangkap ada yang memproduksi sendiri materi pelecehan yang mereka lakukan.

Reece Kershaw yang menjabat sebagai komisaris AFP megatakan kepada The Guardian, “anak-anak bukanlah komoditas dan AFP beserta lembaga mitranya bekerja sepanjang waktu untuk melakukan identifikasi korban dan menuntut para tersangka” (23/10).

AFP menjelaskan telah melakukan penyadapan terhadap lebih dari 250.000 berkas materi pelecehan seksual anak-anak secara daring. Penyadapan dilakukan melalui Pusat Penanggulangan Eksploitasi Anak Australia dan telah dilakukan sepanjang 12 bulan terakhir. Hasil dari ikhtiar tersebut, mereka baru saja menjaring 44 pria yang diduga kuat telah melanggar aturan dan bertindak dalam jejaring pelecehan anak-anak.

Baca Juga: Australia Izinkan Turis dari Selandia Baru Masuk Tanpa Karantina

3. 350 dakwaan telah disiapkan untuk para tersangka

44 Pria di Australia Ditangkap dan 350 Dakwaan akan Diajukan Kepolisian Australia melakukan penyadapan terhadap lebih dari 250.000 file tentang pelecehan seksual yang mengorbankan anak-anak. Ilustrasi (unsplash.com/Markus Spiske)

Dari penyelidikan yang telah dilakukan oleh AFP selama 12 bulan terakhir, mereka mengklaim telah menyelamatkan 134 korban anak-anak. Sebanyak 67 dari korban yang berhasil diselamatkan itu berada di luar Australia dalam rentang waktu 2019-20. Mereka yang berhasil ditangkap rata-rata bekerja di bidang konstruksi, transportasi, penegak hukum dan perhotelan.

Melansir dari kantor berita Reuters, pihak AFP tidak menyampaikan perincian mendalam tentang identitas para pelaku. Akan tetapi, pihak kepolisian telah menyiapkan sebanyak 350 dakwaan untuk menjerat mereka (23/10).

“Para peyelidik kami tidak pernah menyerah dalam melakukan tugasnya. Mereka telah bersusah-payah untuk mencari petunjuk” kata komisaris AFP. Wakil komisaris Lesa Gale mengatakan bahwa lalu lintas menuju web yang menampung materi pelecehan anak meningkat dua kali lipat dari pada tahun lalu.

Melansir dari laman berita News, Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, menjelaskan di parlemen bahwa terjadi peningkatan secara drastis laporan mengenai eksploitasi anak yang disampaikan ke Pusat Penanggulangan Eksploitasi Anak Australia (ACCCE) (23/10).

Dari pertengahan tahun 2019 sampai pertengahan tahun 2020, ACCCE telah menerima 21.000 laporan materi eksploitasi anak. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang “hanya” 14.000, jumlah tersebut tentu jauh lebih banyak. Anak-anak akan diperas dari produksi materi pelecehan seksual dan mereka diancam bahwa materi tersebut akan dibagikan secara daring jika tidak menuruti.

Baca Juga: Warga Australia dan Vietnam Sudah Boleh Masuk Singapura, WNI Kapan?

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya