5 Fakta Pembantaian Keji di Bucha, Diduga Dilakukan Tentara Rusia

Lebih dari 300 warga sipil tewas

Jakarta, IDN Times - Perang Rusia di Ukraina telah menjadi salah satu cerita paling gelap pada 2022. Dalam salah satu episode perang tersebut, tentara Rusia dituduh telah membunuh dengan kejam lebih dari 300 warga sipil Ukraina di kota Bucha, sebelah barat daya ibu kota Kiev.

Foto-foto dan video yang tersebar di media sosial menunjukkan mayat berpakaian sipil bergelimpang di jalanan. Beberapa dengan tangan dan kaki terikat, beberapa mayat ditumpuki ban, lainnya dimakamkan di kuburan massal.

Jurnalis dari Agence France-Presse melihat setidaknya 22 mayat dengan berpakaian sipil yang tewas. Ada mayat yang terikat dengan luka tembak di belakang kepala dan paspor Ukraina tergeletak di sebelahnya.

Vitali Klitschko, Wali Kota Kiev yang berkunjung ke Bucha, menuduh tentara Rusia telah melakukan genosida. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga memberikan tuduhan serupa. Rusia

di sisi lain membantah tuduhan itu. Mereka mengatakan bahwa foto dan video itu adalah propaganda Kiev.

Berikut dihimpun fakta-fakta seputar pembantaian Bucha, pembantaian warga sipil yang diduga dilakukan oleh tentara Rusia.

1. Bucha adalah kota satelit Kiev yang diduduki Rusia sejak 26 Februari

5 Fakta Pembantaian Keji di Bucha, Diduga Dilakukan Tentara Rusiailustrasi salah satu sudut kota di Ukraina yang hancur oleh serangan Rusia (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Bucha adalah kota satelit yang terletak di sebelah barat daya ibu kota Kiev. Kota kecil itu sebelum perang dihuni sekitar 30 ribu penduduk. Invasi Rusia ke Ukraina telah membuat Bucha hancur berantakan. Pasukan Rusia berhasil menduduki Bucha pada 26 Februari.

Sekitar satu bulan kemudian, Bucha sudah tidak bisa dimasuki oleh pasukan Ukraina. Tapi ketika Rusia mengalihkan fokus serangan ke Donbass, pasukan Moskow di Bucha mulai mundur dengan tergesa-gesa dan pasukan Ukraina berhasil membebaskannya.

Ketika pasukan Ukraina memasuki Bucha dan memeriksa kota tersebut, ada banyak bangkai kendaraan tempur Rusia yang telah rusak di jalanan. Pasukan Ukraina juga menemukan ratusan mayat warga sipil, beberapa di antaranya dipasangi ranjau darat yang diduga dipasang oleh tentara Rusia.

Baca Juga: Bunuh Diri Jerman Hadapi Rusia: Setop Impor Gas atau Jatuh ke Resesi

2. Sedikitnya 280 orang dimakamkan di kuburan massal

Dengan jumlah warga sipil yang tewas mencapai ratusan, Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengatakan, 280 orang dimakamkan di kuburan massal.

Dilansir The Moscow Times, wali kota menjelaskan mayat-mayat itu tidak mungkin dimakamkan di kuburan satu per satu, sementara kota tersebut masih dalam jarak tembak pertempuran.

Di belakang sebuah gereja di pusat kota Bucha, ada sebuah kuburan massal yang ditemukan berisi 57 mayat. Beberapa mayat tidak dikubur atau hanya dikubur sebagian badan saja. Mereka semua mengenakan pakaian sipil.

Laporan dan dokumentasi tentang kekejaman yang diduga dilakukan tentara Rusia terhadap warga sipil Bucha itu segera menyulut kemarahan komunitas internasional.

Presiden Zelenskyy pada 3 April menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dan tentaranya harus bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

"Ketika kami menemukan orang-orang dengan tangan diikat ke belakang dan dipenggal, saya tidak mengerti," katanya Zelenskyy, seraya menuduh Rusia telah melakukan genosida, dikutip RFE/RL.

3. Penyintas pembantaian Bucha mengakui tentara Rusia telah membunuh anak-anak

5 Fakta Pembantaian Keji di Bucha, Diduga Dilakukan Tentara Rusiabangunan hancur di salah satu kota di Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Ketika tentara Rusia datang melakukan invasi, Bucha menjadi salah satu arena pertempuran utama. Suara tembakan dan ledakan bom bersahutan. Warga sipil banyak yang kebingungan karena terjebak dalam pertempuran.

Ketika hari ketiga invasi, Rusia berhasil menguasai Bucha, sehingga banyak penduduk yang merencanakan untuk melarikan diri ke wilayah yang dikuasai pasukan Ukraina. Salah satu penduduk tersebut adalah seorang perempuan bernama Halyna Tovkach.

Dalam pengakuannya, dilansir The Guardian, dia dan keluarganya membawa satu mobil, bersama dengan tetangganya dengan mobil yang berbeda. Pada 5 Maret, mereka melakukan perjalanan menuju Kiev. Tapi mereka tidak pernah sampai ke ibu kota karena tentara Rusia menyerangnya.

Mobil tetangga Tovkach ditembaki pasukan Rusia. Semua penumpangnya tewas. Dia sendiri bahunya tertembus peluru sedangkan suaminya, Oleg Tovkach, tewas karena timan panas yang dilepaskan pasukan Rusia.

Tetangganya yang semuanya tewas adalah Oleksandr Chykmariov, istrinya, Margarita, dan dua anak laki-laki bernama Matvey dan Klim.

Baca Juga: Ukraina Sebut Temukan 410 Jenazah di Kota Bekas Serangan Rusia

4. HRW mendokumentasikan eksekusi di Bucha

5 Fakta Pembantaian Keji di Bucha, Diduga Dilakukan Tentara Rusiailustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Kekejaman lain yang diduga dilakukan oleh tentara Rusia di kota Bucha telah didokumentasikan oleh organisasi hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW). Organisai tersebut melakukan penyelidikan dan melakukan wawancara terhadap para saksi.

Menurut laman resmi HRW, di kota Bucha tentara Rusia telah melakukan eksekusi secara kejam terhadap penduduk sipil. Seorang saksi yang berhasil diwawancarai menceritakan pembantaian tersebut.

Katanya, tentara Rusia menangkap lima penduduk untuk berlutut di sisi jalan. T-shirt yang dipakai, ditarik oleh tentara dan digunakan untuk menutupi kepala mereka berlima. Salah satu lelaki itu ditembak kepalanya oleh tentara Rusia dari belakang.

"Dia terjatuh dan para perempuan (yang ada di lokasi kejadian) berteriak," kata saksi tersebut. Peristiwa itu terjadi pada 4 Maret 2022.

5. Rusia membantah tuduhan Kiev

5 Fakta Pembantaian Keji di Bucha, Diduga Dilakukan Tentara Rusiailustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Sampai lebih dari satu bulan invasi, Rusia tetap tak bisa menundukkan ibu kota Kiev. Kini Moskow mengalihkan fokus serangan ke Donbass, wilayah Ukraina timur yang dihuni oleh pasukan pemberontak pro-Rusia. 

Setalah foto-foto dan video pembantaian dari kota Bucha terpublikasi secara luas di media, Rusia dengan cepat memberikan komentar dan membantah telah melakukan kekejaman seperti yang dituduhkan.

Dikutip dari Tass, Kementerian Pertahanan Rusia mengaku tentaranya meninggalkan Bucha pada tanggal 30 Maret. Sedangkan pasukan Ukraina tiba di wilayah itu empat hari kemudian. Kementerian mengklaim tidak menargetkan warga sipil dan juga tentaranya tidak menembak penduduk di jalanan.

Dilansir Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, "semua foto dan video yang diterbitkan oleh rezim Kiev, yang diduga menjadi saksi 'kejahatan' prajurit Rusia di kota Bucha, wilayah Kiev, adalah provokasi."

Kementerian menyebut rekaman itu adalah pertunjukan yang dipentaskan oleh rezim  Zelenskyy untuk media Barat.

Baca Juga: Mayat Bergelimpang di Kiev, Zelenskyy: Rusia Telah Melakukan Genosida

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya