6 Fakta Osama bin Laden, Pemimpin Al Qaeda Dalang Teror 9/11 

Penggemar klub sepak bola Arsenal

Jakarta, IDN Times - Osama bin Laden merupakan pemimpin Al Qaeda, organisasi terorisme yang mendalangi serangan pada 9 September 2011 (9/11). Aksi teror yang menargetkan World Trade Center (WTC), Pentagon, dan Gedung Putih itu merenggut lebih dari 2.900 nyawa. 

Sebagai dalang intelektual yang mampu membuat negara adi daya mati kutu, pemerintah Amerika Serikat (AS) kemudian menawarkan uang imbalan senilai 25 juta dolar AS (sekitar Rp355 miliar) bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi tentang keberadaannya.

Butuh satu dekade bagi pasukan khusus SEAL Tem Six untuk membunuh Osama, setelah diketahui bersembunyi di Abbottabad, Pakistan.

Gabungan badan intelijen AS telah berusaha memburu Osama bin Laden selama bertahun-tahun. Kekuasaan Taliban yang saat itu memerintah Afghanistan bahkan harus dibongkar, yang membuat AS dan sekutu menjalani perang selama 20 tahun di negara tersebut.

Sebagai salah satu orang yang dianggap teroris nomor satu di dunia, Osama memiliki fakta menarik sekitar kehidupan dan kematiannya. Simak artikel ini untuk mengetahuinya!

1. Perjuangan awal Osama bin Laden dibantu oleh AS

6 Fakta Osama bin Laden, Pemimpin Al Qaeda Dalang Teror 9/11 Tentara Soviet terlihat sedang berjaga di Afghanistan pada tahun 1988. (Wikipedia.org/A. Solomonov)

Osama bin Laden lahir pada 10 Maret 1957 di Arab Saudi. Orang tuanya berasal dari Yaman yang datang ke Saudi dan menjadi miliarder di bidang konstruksi yang sukses. Pada 1967, sang ayah meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Jared M. Post dalam makalah Killing In The Name of God: Osama bin Laden and al-Qaeda menjelaskan, Osama saat itu masih berusia 16 tahun ketika ayahnya meninggal, diperkirakan menerima warisan sekitar 57 juta dolar AS (sekitar Rp800 miliar).

Pada usia 22 tahun, ketika Uni Soviet menginvasi Afghanistan, Osama ikut bergabung membantu gerilyawan mujahidin yang melawan pasukan komunis. Mujahidin saat itu mendapatkan bantuan dari Pakistan, Arab Saudi, dan Amerika Serikat, termasuk pasokan senjata.

Osama ikut bertempur melawan pasukan Soviet. Dia juga menggunakan koneksi yang luas untuk mencari dukungan finansial.

Menurut History, dia bahkan ikut membentuk Maktab al-Khidamat yang berfungsi sebagai jaringan rekrutmen global bagi pemuda dari seluruh Timur Tengah dan dunia untuk bergabung melawan Soviet di Afghanistan. Kantor rekrutmennya bahkan ada di Brooklyn dan Tucson, Arizona.

2. Mengembangkan bisnis di Sudan

6 Fakta Osama bin Laden, Pemimpin Al Qaeda Dalang Teror 9/11 Ilustrasi pertanian (Usplash.com/Paz Arando)

Sejak Osama kembali ke Saudi dari Afghanistan, dia bergabung dengan kelompok oposisi kerajaan. Ketika perang Irak-Kuwait meletus, Osama pergi ke Sudan pada 1991, meninggalkan Arab Saudi yang bersekutu dengan AS yang dituduh "kafir."

Menurut PBS, National Islamic Front (NIF) yang menguasai Sudan mempersilakan setiap muslim memasuki Sudan tanpa visa, sebagai wujud solidaritas. Di Sudan, Osama mendirikan bisnis yang legal, seperti membuka pertanian dalam skala besar, bisnis konstruksi jalan, dan industri kulit.

Tapi ketika AS mengintervensi dinamika di kawasan Teluk dan membangun pangkalan militer permanen di wilayah itu, termasuk di Saudi, Osama semakin tidak suka dengan Washington. Apalagi Saudi adalah negara yang menaungi dua kota suci bagi umat Islam, Mekah dan Madinah. 

Para ahli memperkirakan bahwa di Sudan inilah, persiapan serangan-serangan teror mematikan mulai dilakukan, seperti pengeboman hotel di Yaman, upaya membunuh Presiden Mesir Husni Mubarak, atau pengeboman World Trade Centre pada 1993.

Baca Juga: Alasan Jet Tempur AS Gagal Cegah Serangan 9/11 yang Didalangi Al Qaeda

3. Osama bin Laden sadar perubahan iklim dan kerusakan alam

6 Fakta Osama bin Laden, Pemimpin Al Qaeda Dalang Teror 9/11 Ilustrasi. (Unsplash.com/ Li-An Lim)

Satu tahun sejak serangan 9/11, banyak orang yang mempertanyakan mengapa Al Qaeda menyerang AS. Dalam suratnya yang panjang untuk rakyat AS, salah satu alasan utamanya karena Negeri Paman Sam mendukung Yahudi dalam menjajah dan menduduki tanah Palestina.

Dalam surat tersebut, dilansir dari The Guardian, Osama juga menuduh AS telah menghancurkan alam dengan limbah dan gas industri, lebih dari negara lain mana pun dalam sejarah.

"Meskipun demikian, Anda menolak untuk menandatangani Protokol Kyoto, sehingga Anda dapat mengamankan keuntungan dari perusahaan dan industri serakah Anda," demikian tulis Osama dalam suratnya.

Protokol Kyoto adalah perjanjian yang dibuat pada 1997 terkait kesepakatan mengurangi emisi gas rumah kaca untuk melawan pemanasan global.

Presiden George Bush Jr, dalam salah satu kampanyenya, menyebut Protokol Kyoto akan mempengaruhi ekonomi AS secara negatif.

"Kita tidak tahu seberapa besar iklim kita bisa atau akan berubah di masa depan. Kita tidak tahu seberapa cepat perubahan akan terjadi, atau bahkan bagaimana tindakan kita dapat memengaruhinya," kata Bush.

Pada 2011, ketika AS dipimpin Barack Obama, Osama juga mengirim surat agar negara super power itu menanggapi perubahan iklim secara serius. 

Dilansir Reuters, dia menyerukan kepada rakyat Amerika untuk membantu Obama memerangi "bencana" perubahan iklim dan "menyelamatkan umat manusia."

4. Penggemar klub sepak bola Arsenal

6 Fakta Osama bin Laden, Pemimpin Al Qaeda Dalang Teror 9/11 Stadion Arsenal (Pexels.com/Tony Wu Photography)

Sejak usia sekolah di Saudi, dia memiliki kesenangan bermain sepak bola. Bahkan, ketika ia menjadi "teroris" sekalipun, kesenangan itu tak pernah pudar. Pada 2011, dikabarkan bahwa Osama ternyata penggemar klub sepak bola Arsenal.

Menurut BBC, Osama dikabarkan pernah menonton langsung pertandingan Arsenal ketika mengalahkan PSG. Saat kabar Osama pernah berada di tribun Arsenal untuk menonton pertandingan tersiar, juru bicara klub mengatakan "kami telah melihat laporan di koran. Jelas dia tidak akan diterima di Highbury di masa depan."

Fakta itu diungkapkan Adam Robinson dalam karyanya berjudul Bin Laden: Behind The Mask Of Terror. Robinson juga menyebutkan bahwa Osama kepincut dengan Arsenal sampai membeli replika kaos tim untuk putra sulungnya.

Baca Juga: Kronologi Tragedi 9/11 yang Mengguncang Negeri Paman Sam

5. Sebelum Barrack Obama mengumumkan kematian Osama, The Rock sudah mengetahuinya lebih dulu

AS menyebut Osama sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam tragedi September kelabu. Osama awalnya menolak tuduhan tersebut, tapi pada 2004 dia mengakuinya.

Operasi pencarian Osama dilakukan secara besar-besaran, bahkan dengan membongkar kekuasaan Taliban di Afghanistan, yang dicurigai menyembunyikan pemimpin Al Qaeda tersebut.

Hampir 10 tahun sejak tragedi 9/11, Osama baru bisa dilumpuhkan di tempat persembunyiannya di Pakistan. Dalam lembar sejarah pemerintah AS pada 2 Mei, Obama mengumumkan kematian "teroris" legendaris tersebut.

Tapi, sebelum Obama secara resmi mengumumkan kabar mengejutkan itu, Dwayne "The Rock" Johnson adalah orang yang lebih awal mengabarkannya.

Dilansir Politico, ketika The Rock ditanya dari mana ia mengetahui kabar tersebut, mantan pegulat itu hanya mengaku punya teman di "tempat tinggi" dan "tempat rendah" yang telah mengabarkan kematian Osama.

6. Tidak pernah ada bukti fisik kematian Osama bin Laden

6 Fakta Osama bin Laden, Pemimpin Al Qaeda Dalang Teror 9/11 Kapal perang USS Carl Vinson (Wikimedia.org/Mass Communication Specialist 3rd Class Eric Coffer)

Kabar pembunuhan Osama bin Laden pada 2 Mei 2011 telah mengejutkan dunia. Orang yang dicap sebagai teroris nomor satu di dunia itu akhirnya berhasil dilumpukan.

Tapi, dalam pengumuman tersebut, tidak pernah ada bukti wujud tubuh Osama, yang menurut keterangan ditembak di kepala dan dadanya.

Menurut History, jenazah Osama kabarnya segera dibawa ke kapal perang USS Carl Vinson dan langsung dikuburkan di Laut Arab utara pada hari yang sama.

Salah satu alasan mengapa jenazah Osama tidak dikuburkan di darat adalah AS khawatir kuburan itu akan menjadi tempat pemujaan bagi para pengikutnya. Tapi, rumor lain mengatakan bahwa Arab Saudi menolak menguburkan jenazah Osama di negaranya.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya