6 Penjaga Taman Nasional di Kongo Tewas Diserang

Milisi pemberontak dituduh sebagai dalang penyerangan 

Kinshasa, IDN Times – Sekelompok pria bersenjata telah melakukan serangan terhadap penjaga hutan di Taman Nasional yang berada di sebelah timur Republik Demokratik Kongo. Serangan tersebut datang secara tiba-tiba sehingga para penjaga tidak bersiap untuk melakukan pembelaan.

Sejumlah kelompok pemberontak telah beroperasi di Kongo sebelah timur, yang berada di dalam wilayah Taman Nasional Virunga, sebuah taman nasional yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Taman Nasional Virunga tersebut dibangun sejak 1925 dan menjadi konservasi bagi gorila gunung yang hampir punah. Namun Taman Nasional Virunga telah lama menjadi wilayah yang bergolak.

1. Penyerangan dilakukan ketika penjaga hutan berpatroli

6 Penjaga Taman Nasional di Kongo Tewas DiserangKorban penjaga taman yang meninggal dunia. (twitter.com/Veritas)

Taman Nasional Virunga memiliki luas wilayah sekitar 7.800 kilometer persegi. Taman tersebut telah menjadi salah satu wilayah dengan hutan hujan terbesar di benua Afrika. Ada sekitar 800 penjaga hutan yang bekerja untuk melindungi satwa-satwa langka yang ada di taman Virunga, khususnya adalah gorila gunung.

Rombongan penjaga hutan pada Minggu, 10 Januari 2021, sedang melakukan patroli di Taman Nasional Virunga. Mereka berjalan kaki menelusuri hutan. Hari itu menjadi hari yang naas karena tiba-tiba sekelompok pria bersenjata menyerang mereka. Melansir dari kantor berita Reuters, setidaknya enam penjaga taman tewas dalam sergapan tiba-tiba tersebut.

Identitas kelompok penyerang tidak begitu jelas. Hal itu karena wilayah timur Kongo memang ada beberapa kelompok milisi pemberontak yang selalu membuat wilayah tersebut bergolak. Oliver Mukisnya, juru bicara Virunga mengatakan, “Kami mengonfirmasi kabar duka ini. Sekelompok pria bersenjata menyerang posisi kami di Nyamitwitwi di Taman Nasional Virunga.”

2. Kelompok pemberontak Mai-Mai

6 Penjaga Taman Nasional di Kongo Tewas DiserangIlustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Wilayah timur Kongo yang termasuk Taman Nasional Virunga, memiliki kekayaan sumber mineral. Para pemberontak terus melakukan serangan secara berkala dan membuat wilayah tersebut bergolak. Mereka berusaha merebut wilayah itu dan menjadikannya sebagai wilayah kekuasaan mereka.

Melansir dari kantor berita Deutsche Welle, Alphonse Kambale, delegasi pemerintah Kongo, memberikan informasi bahwa penyerangan dilakukan oleh para milisi Mai-Mai. “Mai-Mai melakukan penyergapan di Nyamitwitwi di ujung taman. Korban sementara adalah enam penjaga hutan, dan dua pemberontak Mai-Mai” katanya menjelaskan.

Mai-Mai adalah istilah umum untuk menyebut para milisi pemberontak di Kongo. Seorang penjaga taman lain dari Insititut Konservasi Alam Kongo (ICCN) menjadi alah satu korban yang terluka parah. Namun ada kemungkinan bahwa dia selamat karena saat ini sudah dilakukan perawatan intensif.

Dalam satu dekade terakhir, para penjaga hutan di Taman Nasional Virunga telah banyak yang menjadi korban serangan para milisi. Setidaknya sudah ada 200 penjaga yang kehilangan nyawa akibat serangan para pemberontak tersebut.

Baca Juga: Puluhan Petani di RD Kongo Tewas Dibunuh Pemberontak

3. Selusin penjaga taman Nasional Tewas tahun lalu

Republik Demokratik Kongo memiliki luas wilayah sekitar 2,3 juta kilometer persegi. Luas wilayah tersebut adalah yang terbesar kedua di Afrika setelah Aljazair. Jika dibandingkan dengan Jerman, Kongo tujuh kali lipat lebih luas. Ada sekitar 100 juta penduduk yang terdiri dari multi-etnis di Kongo.

Di bagian timur wilayah Kongo, kelompok Mai-Mai ini adalah kelompok milisi yang paling aktif. Kelompok Mai-Mai tidak mengacu pada satu kelompok tertentu tetapi mengacu pada puluhan kelompok, yang biasanya dibentuk sebagai sebuah angkatan bersenjata yang dipimpin oleh tetua suku, kepala desa atau panglima perang.

Istilah Mai-Mai digunakan untuk para pejuang milisi pemberontak yang memiliki motivasi politik dalam aksinya. Kebanyakan kelompok ini terbentuk untuk menahan invasi pasukan Rwanda yang berbatasan dengan Kongo, sekaligus pasukan Rwanda tersebut didukung oleh pemerintah Kongo.

Pada April 2020, sebanyak 12 penjaga hutan Taman Nasional Virunga menjadi korban pembunuhan kelompok milisi pemberontak. Menurut Mongabay, selain 12 penjaga hutan, korban lainnya terdiri dari dua warga sipil yang kehilangan nyawa.

Kelompok milisi biasanya melakukan pembalakan liar, perburuan satwa liar, khususnya gajah, untuk dijual dan dipergunakan mendanai kegiatan mereka. Pada tahun 2018, lima penjaga hutan dan seorang sopir juga dibunuh oleh para milisi. Pasukan pemberontak tersebut juga pernah melakukan penculikan terhadap dua turis dan sering melakukan serangan dengan menargetkan kendaraan yang beroperasi di dalam taman nasional.

Baca Juga: Puluhan Petani di RD Kongo Tewas Dibunuh Pemberontak

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya