9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan Kudeta

Republik Islam Pakistan salah 1 negara nuklir terkuat dunia

Jakarta, IDN Times - Nama resmi Pakistan adalah Republik Islam Pakistan. Jumlah populasi negara itu sekitar 220 juta jiwa. Sebanyak 96 persen penduduknya beragama Islam dan terdiri dari beberapa etnis. Etnis terbesar adalah Punjabi yang mengambil porsi sekitar 48 persen.

Pakistan adalah salah satu wilayah yang kaya akan sejarah. Kebudayaan-kebudayaan dari kerajaan klasik yang luhur, telah ada di daerah tersebut selama berabad-abad. Tapi Pakistan menemukan bentuknya yang modern ketika merdeka dari Inggris, saat pemerintah kolonial itu menguasai Asia Selatan.

Pakistan merdeka pada 14 Agustus 1947. Sejak awal kemerdekaannya, Pakistan kerap bersitegang dengan India, yang juga merdeka dari jajahan Inggris. Perang antara Pakistan dan India terjadi beberapa kali, dan yang paling fatal adalah terpisahnya Pakistan timur yang dibantu India untuk menjadi negara Bangladesh.

Berikut ini adalah sembilan fase perkembangan menarik Pakistan, salah satu negara di Asia Selatan dan menjadi salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

Baca Juga: 7 Fakta Seputar Penggulingan PM Pakistan Imran Khan

1. Pakistan kuno melawan Aleksander Agung

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan KudetaPemandangan kota Multan, Pakistan. (Unsplash.com/Umar Khan)

Sejarah Pakistan membentang selama ratusan ribu tahun yang lalu, ketika wilayah itu menjadi bagian dari peradaban kuno kehidupan manusia prasejarah, yakni Peradaban Besar Lembah Indus. Salah satu situs keberadaan peradaban itu ada di Lembah Soan, dekat Islamabad ibu kota Pakistan saat ini. Peralatan berburu, tembikar, fosil hewan liar ditemukan di daerah ini.

Wilayah Pakistan pada sebelum Masehi, telah muncul dalam pertarungan lintas benua. Aleksander Agung dari Yunani yang bertujuan menaklukkan India, lewat di wilayah ini setelah menaklukkan kekaisaran Persia yang luas.

Ada beberapa mitos yang menyebutkan bahwa keperkasaan Aleksander tumpas di Pakistan, tepatnya di Multan, sebuah kota kuno orang-orang Mallani. Pasukan Yunani itu tiba pada September 326 SM. Tribune melaporkan bahwa perang terjadi dan dada sebelah kanan sang pemimpin legendaris itu tertembus panah pasukan Mallani.

Aleksander Agung kembali ke Babel dan meninggal empat bulan kemudian setelah pertempuran di benteng Mallani itu. Jadi ada anggapan bahwa kematian Aleksander Agung adalah akibat dari pasukan Mallani.

Laporan sejarah lain menyebutkan, Aleksander memang terluka parah. Tapi dia sembuh dan pasukannya berhasil menaklukkan kota, dan bahkan membangun kota Alexandria, sebelah selatan Multan, yang kini menjadi kota kecil Pakistan bernama Uch Sharif.

2. Kebudayaan Yunani, Budha dan Hindu di Pakistan

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan Kudetailustrasi (Unsplash.com/RKTKN)

Meski saat ini Islam menjadi sangat dominan di Pakistan, tapi bukan berarti leluhur wilayah tersebut tidak memiliki pencapaian. Kebudayaan sebelum Islam, yakni Yunani, Budha dan Hindu, telah hadir di wilayah tersebut.

Wilayah Pakistan kuno telah menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan-kerajaan klasik, termasuk Kekaisaran Persia Pertama, Kekaisaran Maurya, dan Kerajaan Indo-Yunani yang didirikan Demetrius dari Bakhtria.

Kebudayaan Yunani juga bersinggungan dengan kebudayaan Budha di Pakistan, di awal-awal abad Masehi memasuki kalender dunia. Persinggungan itu menemukan sebuah seni yang khas, yang juga disebut seni Gandhara. Ini adalah perpaduan antara seni Yunani-Romawi dengan Budha dan Hindu.

Pengaruh Budha di Pakistan juga telah ada sejak awal abad Masehi. Dilansir Dawn, pada abad ke-8 M, Padmasambhava, seorang yang diyakini pendiri Buddhisme Tibet lahir di daerah distrik Swat, Pakistan modern.

Wilayah ini juga pernah ditaklukkan oleh bangsa Hun yang brutal dari Asia Tengah. Pemerintahannya dikalahkan oleh koalisi Rajput Hindu dari Rajashtan India, bersama dengan Multan Pakistan.

Baca Juga: Profil Imran Khan, PM Pakistan yang Digulingkan

3. Kehadiran Islam di Pakistan

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan Kudetamasjid di Punjab, Pakistan (Pexels.com/AaDil)

Sejak Islam muncul di jazirah Arab, perkembangannya telah meluas ke segala penjuru. Islam tersebar ke Asia Tengah dan Asia Barat hingga berjumpa dengan kerajaan Bizantium di Anatolia, Turki.

Ekspansi Islam ke timur, agama itu mempengaruhi Irak, Iran, Afghanistan dan juga Pakistan. Tapi dalam ekspansinya ke Pakistan, pasukan Islam tidak melalui darat melainkan melalui laut. Muhammad bin Qasim, salah satu jenderal Kekhalifahan Umayyah, membawa pasukannya mendarat di Sindh, Pakistan selatan, pada tahun 710 Masehi.

Pasukan Arab-Islam ini memiliki strategi militer yang baik, dengan ribuan kavaleri yang tangguh dan ketapel Manjaniq, sebuah teknologi militer yang diadopsi dari pasukan Romawi. Dikutip dari History Pak, mereka bertempur menaklukkan kota-kota seperti Debul, Brahman Abad, Alor, dan juga Multan, kota yang memiliki catatan sejarah terkait Aleksander Agung.

Sindh pada akhirnya ditaklukkan oleh Muhammad bin Qasim dan dia menjadi gubernur untuk mengelola wilayah tersebut. Ada dua pendapat yang menyebutkan bahwa Sang Jenderal mengadopsi kebijakan perdamaian dan tidak menganggu agama penduduk asli. Pendapat lain mengatakan, pasukan Qasim menghancurkan kuil-kuil Budhha dan memaksakan konversi agama secara paksa.

Terlepas dari perdebatan itu, Muhammad bin Qasim itulah yang menjadi pembuka peradaban Islam di Pakistan, dan kemudian peradaban itu membentuk identitas Pakistan modern.

4. Sultan-Sultan Asia Tengah yang mempengaruhi Pakistan

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan KudetaSalah satu pemandangan di Lahore, Pakistan. (Unsplash.com/Muhammad Amer)

Perkembangan dan perebutan kekuasaan Islam di daerah Timur Tengah dan Asia Tengah turut membentuk peta baru bagi Pakistan. Mahmud Ghazni yang mendirikan Dinasti Ghaznawiyah, melebarkan kekuasaannya dari Asia Tengah menuju Iran, Afghanistan, Pakistan dan bahkan India utara.

Mahmud Ghazni adalah etnis Turki Asia tengah yang terpengaruh kebudayaan Persia. Dikutip dari Thought Co, taktik militernya khas Asia Tengah, mengandalkan kavaleri kuda yang cepat, dengan busur majemuk. Pada tahun 1001 Masehi, dia menyerang Punjab, mengalahkan pasukan Hindu di Peshawar yang saat ini menjadi bagian Pakistan.

Dilansir Dawn, raja Hindu yang bernama Jayapala, dikabarkan membakar diri setelah pasukannya dikalahkan. Akhir Dinasti Ghaznawiyah adalah Sultan Bahram Shah yang kehilangan Ghazni, melarikan diri ke Lahore, Pakistan.

Ketika kehancuran terjadi di dunia Islam di Timur Tengah akibat ekspansi brutal pasukan Mongol, tidak semua kebudayaan Islam musnah. Saat kerajaan-karajaan Mongol mulai meredup, kembali kekuasaan Islam menaiki tangga kesuksesan, terkhusus munculnya Kerajaan Ferghana yang dipimpin oleh Zahiruddin Muhammad Babur.

Dia banyak melakukan ekspansi wilayah dan pada 1504, dia menaklukkan Kabul, Afghanistan saat ini. Ekspansinya terus meluas ke India dalam ekspedisi kelima yang bertempur mengalahkan Lodhi di Panipat pada 1526. Panipat saat ini, menjadi bagian dari negara bagian Haryana, terletak di sebelah utara New Delhi.

Dilansir Story of Pakistan, kemenangan utama Sultan Babur adalah penggunaan bubuk mesiu yang belum ada di daratan India. Ancaman dari pasukan Hindustan terus terjadi tapi Sultan Babur berhasil mengalahkan mereka, sehingga kemudian dia mendirikan Kekaisaran Mughal. Kekuasaan dinasti ini tidak hanya ada di India, tetapi juga di Pakistan, terkhusus di Lahore, kota Pakistan timur yang jadi tempat kelahiran Perdana Menteri Imran Khan.

Baca Juga: 22 Turis di Pakistan Tewas Membeku akibat Terjebak Badai Salju

5. Pakistan dikuasai kolonial Inggris

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan KudetaKarachi, kota pelabuhan Pakistan (Unsplash.com/Muneer Ahmed Ok)

Hampir seluruh Pakistan menjadi bagian dari Kekaisaran Mughal. Ekspansi Sultan Akbar dari Mughal meluas sampai India tengah dan Kalkuta di India timur. Ketika Aurangzeb berkuasa, ekspansi berlanjut sampai ke India Selatan, termasuk menguasai Madras, Bombay, dan Goa. Ekspansi ini terjadi sekitar tahun 1700-an Masehi.

Luasnya wilayah kekuasaan Mughal telah mengurangi kemampuan kontrol terhadap penguasa-penguasa kecil yang diberi wilayah kekuasaan administratif. Kerap terjadi persaingan antar faksi yang membuat stabilitas goyah. Selain itu, berbagai bencana alam dan serangan dari utara juga jadi faktor lain runtuhnya keperkasaan Kekaisaran Mughal tersebut.

Di waktu hampir bersamaan, orang-orang Eropa yang berburu rempah-rempah, mulai menyadari fakta bahwa anak benua India adalah salah satu daerah kaya. Wilayah itu juga menjadi pelabuhan transit yang menguntungkan dari perdagangan pala, lada, dan cengkih dari Nusantara, yang saat itu telah dikuasai kolonial VOC Belanda.

Dilansir History of Yesterday, perusahaan kolonial Inggris, British East Company, mulai hadir di India dan selanjutnya menggusur kekuasaan Mughal. Mughal jatuh dengan berbagai sebab, dan pada tahun 1850-an, Inggris mengambil kendali penuh wilayah India dan Pakistan.

6. Kemerdekaan Pakistan

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan KudetaBendera Pakistan (Unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Selama masa kolonial Inggris, ummat Islam setidaknya terpecah menjadi dua kelompok, yakni Aligarh dan Deoband. Kelompok Aligarh secara selektif merangkul modernitas Barat sedangkan Deoband, menolak tradisi Barat.

Secara politik ketika perjuangan kemerdekaan terjadi, muslim menjadi tiga kelompok utama: Partai Kongres India, Liga Muslim, dan partai agama yang menentang berdirinya tanah air Islam.

Liga Muslim yang dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah, dikutip dari Hoover, lebih memiliki kekuatan yang akhirnya membelah anak benua India menjadi dua ketika kemerdekaan terjadi, yakni India dan Pakistan. Liga Muslim takut jika India merdeka, ummat Islam akan dihapuskan.

Perpecahan ini bukan mulus begitu saja, tapi juga disertai dengan konflik berdarah antar agama, Islam dan Hindu.

Pakistan menyatakan merdeka pada 14 Agustus 1947 dan India menyatakan merdeka pada 15 Agustus 1957. Tapi sejak kemerdekaan terjadi, India dan Pakistan berdiri sebagai pihak yang terus berlawanan. Mereka memperebutkan Jammu dan Kashmir, yang masalah tersebut belum selesai sampai saat ini.

Pakistan yang merdeka memiliki dua wilayah yang terpisah, yakni Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Wilayah ini disekat oleh daerah milik India. 

7. Perang Pembebasan Bangladesh 

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan Kudetailustrasi perang (Pixabay.com/jarmoluk)

Perebutan Jammu dan Kashmir terus menjadi salah satu titik nyala antara Pakistan dan India. Perang kembali terjadi pada 1965 dan berhasil disepakati gencatan senjata. Tapi permusuhan dua negara belum berhenti. Pada 1971, perang terjadi lagi yang kali ini akan membelah Pakistan menjadi dua negara.

Pakistan Timur dengan mayoritas Bengali, sering merasa didiskriminasi Pakistan Barat. Kebudayaan Bengali juga kerap dilihat lebih rendah oleh Pakistan Barat. Kesenjangan ekonomi terjadi, di mana Pakistan Barat lebih makmur.

Hubungan buruk inilah yang kemudian memicu perang pembebasan Pakistan Timur yang akhirnya menjadi Bangladesh. Perang ini kadang juga disebut sebagai perang India-Pakistan Ketiga.

Pada Maret 1971, Angkatan Darat Pakistan turun tangan untuk membendung sentimen nasional Bangladesh. Dikutip dari Al Jazeera, kekerasan terjadi selama sembilan bulan dan menewaskan ratusan ribu orang, dengan ratusan ribu perempuan diperkosa.

Pada Mei 1971, India telah melancarkan operasi untuk membantu pejuang Bangladesh. Bantuan senjata dan uang mengalir. Pada Desember 1971, India melakukan intervensi langsung secara militer. Indira Gandhi memerintahkan untuk mengirim tentara India, membantu para pejuang Bangladesh, catat The Guardian.

Setelah 13 hari perang, pada 16 Desember 1971, pasukan Pakistan menyerah di Dhaka. Itu menjadi kenangan pahit atas kekalahan mereka dari militer India yang membantu Bangladesh. Bangladesh sendiri kemudian menjadi negara merdeka, resmi pisah dari Pakistan.

8. Pakistan negara nuklir

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan Kudetailustrasi ledakan bom (Pixabay.com/WikiImages)

Tak lama setelah kekalahannya di Pakistan Timur, Pakistan meluncurkan program senjata nuklir. Itu terjadi pada 1972 saat Pakistan dipimpin oleh Perdana Menteri Zulfiqar Ali Bhutto.

Di negara tetangga, India, mereka juga sudah melakukan uji senjata nuklir milik mereka sendiri. Momentum Pakistan datang ketika ilmuwan cerdas Abdul Qadeer Khan memimpin program itu pada tahun 1975. 

Menurut Federation of American Scientist, keberadaan Khan meningkatkan keahlian dan pengembangan teknologi nuklir Pakistan, sehingga pada tahun 1987, negara itu secara resmi diperkirakan telah menciptakan bom nuklirnya sendiri.

Pada 1998, Pakistan mengumumkan telah sukses melakukan uji coba nuklirnya yang dilakukan di bawah tanah. Menurut perkiraan Arms Control, Pakistan sampai saat ini memiliki 165 hulu ledak nuklir.

9. Pakistan alami tiga kali kudeta militer

9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan KudetaImran Khan (Instagram.com/imrankhan.pti)

Sistem politik Pakistan adalah republik parlementer federal Islam yang semi sekuler. Islam menjadi agama negara. Kepala negara adalah presiden dan kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri. Presiden memiliki tanggung jawab mengangkat kabinet atas saran Perdana Menteri. Tapi sebagian besar kekuasaan ada di tangan Perdana Menteri.

Sejak Pakistan merdeka pada 1947, militer negara itu kerap melakukan kudeta. Kudeta pertama terjadi pada 1958 yang dipimpin oleh Jenderal Ayub Khan. Kudeta militer kedua terjadi pada tahun 1977 yang dipimpin oleh Jenderal Zia-ul-Haq. Kudeta ketiga dipimpin oleh Jenderal Pervez Musharraf. Hampir separuh usia kemerdekaan Pakistan, dikuasai oleh junta militer.

Total Perdana Menteri Pakistan yang pernah menjabat ada 22 orang. Jabatan untuk Perdana Menteri adalah lima tahun. Tapi tidak ada satu pun Perdana Menteri Pakistan yang berhasil menjabat secara penuh.

Beberapa di antara mereka digulingkan atau dipecat karena tuduhan korupsi dan masalah lain. Terakhir adalah Perdana Menteri Imran Khan. Dia dilengserkan dengan mosi tidak percaya oleh parlemen. Dia satu-satunya Perdana Menteri Pakistan yang lengser dengan cara tersebut.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya