Afghanistan: Konflik Berlanjut Meski ada Upaya Damai

14 tewas dalam insiden terpisah di tiga provinsi

Kabul, IDN Times - Konflik di tanah Afghanistan hingga saat ini belum dapat dikatakan reda. Meski upaya perdamaian antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan terus diupayakan, namun hasil dari pembicaraan itu belum jelas.

Upaya membicarakan perdamaian sudah dilakukan di Doha, juga di Moskow. Namun belum menuai hasil. Pembicaraan perdamaian lanjutan akan dilakukan di Istanbul tapi juga belum menemukan titik terang.

Di sisi lain, di Afghanistan sendiri, kekerasan terus berlanjut. Pada hari Sabtu (24/4), dalam 24 jam terakhir, 14 warga sipil tewas dalam insiden yang terpisah. Mereka meninggal dalam kekerasan yang terus terjadi di tiga provinsi Afghanistan.

1. Guncangan bom di Afghanistan dalam satu hari

Aksi kekerasan berupa serangan bom masih terus terjadi di beberapa wilayah Afghanistan. Serangan lain seperti penembakan secara brutal juga masih terjadi. Menurut ANI News, setidaknya empat petugas polisi dan seorang warga sipil tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh pria bersenjata. 

Warga sipil yang jadi korban disebutkan adalah seorang dosen bernama Rafi Osmani dari universitas swasta ibukota Kabul. Korban lainnya adalah seorang pegawai pemerintah. Pihak kepolisian setempat mengatakan sedang melakukan penyelidikan.

Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab dalam serangan itu. 

Ledakan bom lainnya mengguncang kota Ghazni di timur Afghanistan. Dalam ledakan tersebut, setidaknya empat warga sipil tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan bom pinggir jalan. Keterangan tersebut dilaporkan oleh anggota dewan propinsi Ghazni yang bernama Nasir Ahmad Faqiri.

Juru bicara kepolisian provinsi Kandahar Selatan yang bernama Jalam Barakzai juga melaporkan bahwa empat warga sipil tewas dan tiga lainnya cedera dalam ledakan bom pinggir jalan pada Jumat malam (23/4). Total korban dalam serangan di tiga provinsi dalam 24 jam tersebut adalah 14 orang. 

2. Lebih dari 500 orang meninggal pada kuartal pertama tahun 2021

Serangan yang terarah sedang meningkat di Afghanistan, khususnya di ibukota Kabul. Serangan menyasar petugas keamanan, pegawai pemerintah, jurnalis, aktivis, dan terkadang politisi.

Dalam kuartal pertama tahun 2021, setidaknya korban yang meninggal dalam aksi kekerasan lebih dari 500 orang. Melansir dari laman Al Jazeera, korban terus meningkat dan menurut PBB, 573 warga sipil tewas sedangan 1.210 luka-luka.

Menurut PBB, mereka prihatin dengan meningkatnya korban dari kelompok perempuan dan anak-anak. Deborah Lyons yang menjadi perwakilan khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan "jumlah warga sipil Afghanistan yang terbunuh dan cacat, terutama wanita dan anak-anak, sangat mengganggu. Saya mohon para pihak untuk segera menemukan cara untuk menghentikan kekerasan ini," katanya seperti dikutip dari Anadolu.

Lyons mendesak untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang memungkinkan perdamaian bisa terjadi.

Baca Juga: Ada Es Krim Hingga Puding, Berikut 5 Dessert Lezat Khas Afghanistan

3. Pembicaraan damai di Istanbul ditunda

Afghanistan: Konflik Berlanjut Meski ada Upaya DamaiDelegasi Taliban dan pemerintah Afghanistan melakukan pembicaraan damai. (Twitter.com/Muhammad Ibrahim Qazi)

Upaya untuk membicarakan perdamaian antara Taliban dengan Pemerintah Afghanistan masih terus diupayakan. Sejauh ini, upaya pembicaraan perdamaian terus tersendat dan belum menemukan titik terang.

Pembicaraan damai mulai dilakukan di Doha, kemudian di Moskow dan saat ini direncanakan di Istanbul. Namun pembicaraan damai di Istanbul juga mengalami hambatan karena dikabarkan perwakilan Taliban tidak mau menghadiri.

Melansir dari laman Anadolu, pembicaraan damai antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan rencananya akan dilakukan pada 24 April hingga 4 Mei. Namun akhirnya pemerintah Turki terpaksa harus menunda pertemuan tersebut.

Mevlut Cavusoglu, Menteri Luar Negeri Turki menjelaskan "kami pikir akan bermanfaat untuk menundanya. Kami berkonsultasi dengan Qatar, AS dan PBB dan memutuskan untuk mengadakannya setelah perayaan Ramadhan dan Idul Fitri."

Penundaan tersebut juga karena belum ada kejelasan tentang perwakilan dan delegasi dari masing-masing pihak, khususnya dari Taliban.

Para menteri luar negeri Turki, Afghanistan dan Pakistan pada hari Jumat (23/4) membahas konferensi yang direncanakan. Dalam pernyataan bersama, mereka "meminta semua pihak, khususnya Taliban untuk menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai penyelesaian negosiasi inklusif yang mengarah ke perdamaian abadi di Afghanistan yang diinginkan oleh rakyat Afghanistan, kawasan dan komunitas internasional."

Baca Juga: Dokter Perempuan Afghanistan Meninggal di Serangan Bom

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya