AS Akan Tunjuk Dubes untuk Kutub Utara, Saingi China dan Rusia!

AS belum pernah punya dubes untuk Kutub Utara

Jakarta, IDN Times - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) berencana menunjuk duta besar yang akan fokus pada urusan Kutub Utara. Ini dilakukan setelah Rusia dan China dinilai meningkatkan aktivitas militer dan penelitiannya di wilayah tersebut.

Bagi AS, kawasan Kutub Utara adalah kawasan yang stabil, makmur, dan strategis. Tapi Kutub Utara juga jalur terdekat jangkauan rudal Rusia ke Amerika Utara. AS menegaskan komitmennya untuk melindungi kepentingan keamanan dan ekonomi kawasan.

1. Kutub Utara dianggap sebagai kawasan damai dan strategis oleh AS

AS Akan Tunjuk Dubes untuk Kutub Utara, Saingi China dan Rusia!ilustrasi (Unsplash.com/66 North)

Wilayah Kutub Utara yang penuh dengan es kini menjadi fokus baru dalam strategi geopolitik global. AS ingin fokus lebih serius ke wilayah tersebut sebagai tanggapan karena Rusia dan China meningkatkan aktivitas di Kutub Utara.

"Kawasan Kutub Utara yang damai, stabil, makmur, dan kooperatif sangat penting dan strategis bagi Amerika Serikat," kata Departemen Luar Negeri AS, dikutip Al Jazeera.

"Sebagai salah satu dari delapan negara Kutub Utara, AS telah lama berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan ekonomi kami di kawasan, memerangi perubahan iklim, mendorong pembangunan dan investasi berkelanjutan, serta mempromosikan kerja sama dengan Negara Kutub Utara, Sekutu, dan mitra," tambah dalam pernyataan itu.

Baca Juga: NATO Geram Rusia dan China Perkuat Basis Militer di Kutub Utara

2. Dubes untuk Kutub Utara belum ditunjuk

Setidaknya ada delapan negara yang dekat dengan Kutub Utara. Mereka adalah Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, Rusia dan AS.

Dalam kunjungan Sekretaris Jenderal NATO ke Kanada, Jens Stoltenberg, memperingatkan bahwa Rusia telah membuka kembali ratusan situs militer era Uni Soviet di kawasan tersebut.

Menurut Stoltenberg, peningkatan kemampuan Rusia di Kutub Utara akan menimbulkan tantangan strategis bagi aliansi pertahanan atlantik.

Melansir laman resmi pemerintah AS, Washington telah melakukan konsultasi ekstensif dengan Kongres, pemerintah lokal dan federal, serta pemangku kepentingan eksternal untuk meningkatkan posisi Koordinator Kutub Utara.

Duta besar akan segera ditunjuk berdasarkan saran dan persetujuan Senat. Duta besar itu nantinya bakal terlibat dengan rekan negara Kutub Utara dan rekan negara lain serta kelompok pribumi, organisasi nirlaba, dan lainnya.

Namun dalam pengumuman resmi itu, AS belum menunjuk siapa yang akan memegang jabatan duta besar Kutub Utara.

3. AS satu-satunya negara Kutub Utara yang tidak memiliki pejabat tingkat duta besar

AS Akan Tunjuk Dubes untuk Kutub Utara, Saingi China dan Rusia!Sekjen NATO Jens Stoltenberg dan PM Kanada Justin Trudeau (Twitter.com/Justin Trudeau)

Saat mengunjungi Kutub Utara di Kanada, Stoltenberg menjelaskan bahwa Rusia dan China secara signifikan telah meningkatkan aktivitasnya di kawasan tersebut.

"Beijing dan Moskow juga telah berjanji untuk mengintensifkan operasi praktis di Kutub Utara. Ini merupakan bagian dari kemitraan strategis yang semakin dalam yang menantang nilai-nilai dan kepentingan kami," kata Stoltenberg, dikutip BBC.

Senator Partai Republik dari Alaska menyambut baik kabar bahwa Washington akan menunjuk duta besar Kutub Utara. Dia menyebut bahwa AS adalah satu-satunya negara kutub yang tidak memiliki perwakilan diplomatik khusus untuk kawasan tersebut.

Duta besar Kutub Utara yang bakal ditunjuk akan menggantikan posisi Koordinator Kutub Utara AS, yang sebelumnya dipegang oleh diplomat bernama Jim DeHart.

Baca Juga: Bahaya! Kutub Utara Memanas 4 Kali Lebih Cepat

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya