AS-Meksiko Tingkatkan Deportasi Migran Haiti

Pengusiran migran bisa melanggar hukum internasional  

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 10.000 migran yang berada di perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko, sebagian besar warga Haiti, telah ditindak keras oleh otoritas dua negara yang berwenang. AS-Meksiko semakin meningkatkan intensitas untuk mendeportasi mereka.

Sekitar 4.000 orang warga Haiti telah dideportasi. Mereka dipulangkan dengan penerbangan oleh AS secara bertahap. Tapi ketika mereka sampai di bandara Port-au-Prince, Haiti, mereka marah dengan tindakan tersebut.

Kini kondisi para migran pencari suaka itu semakin memburuk. Beberapa dilaporkan telah menjadi korban penganiayaan oleh petugas patroli perbatasan. Wakil Presiden AS, Kamal Harris khawatir tentang penganiayaan tersebut.

1. Pengusiran migran saat situasi bergejolak bisa melanggar hukum internasional

Ribuan migran pencari suaka telah bertahan selama beberapa waktu di tepi sungai Rio Grande, Texas. Mereka berkemah di bawah jembatan penyeberangan AS-Meksiko. Sebagian besar mereka adalah warga Haiti yang pergi dari negaranya usai gempa dahsyat pada tahun 2010 lalu.

Kini kondisi Haiti semakin tidak stabil setelah pembunuhan presiden dan gempa bumi terbaru yang menewaskan ribuan orang. Banyak warga Haiti mencoba mencari peruntungan untuk meminta suaka agar bisa hidup di AS.

Menurut Al Jazeera, pemerintah AS dan Meksiko telah melakukan tindakan keras untuk menindak para pencari suaka tersebut. Kondisi mereka juga memprihatinkan karena makanan langka dan toilet yang tidak mencukupi.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) pada hari Rabu (22/9) mengatakan bahwa pemerintah AS-Meksiko merencanakan penerbangan yang lebih banyak untuk mendeportasi para migran Haiti.

Banyak aktivis yang mengkritik tindakan deportasi para migran. Kepala badan pengungsi PBB juga telah memperingatkan bahwa tindakan pengusiran karena situasi Haiti masih bergejolak mungkin bisa melanggar hukum internasional.

2. Suasana kacau di bandara Haiti

Dari ribuan migran pencari suaka tersebut, beberapa di antaranya ada yang dipersilakan untuk tetap mengajukan permohonan suakanya. Meski begitu, jumlah mereka tidak banyak.

Pada hari Selasa (21/9), ribuan warga Haiti yang telah dideportasi ke negaranya, ketika pesawat sampai di bandara, mereka marah. Sebagian besar dari mereka tidak tahu jika mereka akan dipulangkan.

Dilansir dari laman BBC, para migran berebut barang bawaan ketika kru pesawat melemparkan barang-barang tersebut. Warga Haiti yang dipulangkan dengan penerbangan itu, kecewa dan marah. Beberapa melemparkan sepatunya ke arah pesawat yang mengakut mereka.

Beberapa laporan serangan terjadi. Migran Haiti yang dideportasi kabarnya melukai pilot di salah satu penerbangan dan tiga petugas imigrasi AS juga terluka. 

Partners In Health, salah satu LSM yang bekerja dengan negara tersebut mengkritik tindakan yang dilakukan oleh pemerintah AS. "Selama periode yang menantang dan berbahaya bagi Haiti, sangat kejam untuk mengirim pria, wanita, dan anak-anak kembali ke tempat yang banyak dari mereka bahkan tidak menyebut 'rumah' lagi."

Baca Juga: AS-Meksiko Mulai Usir Ribuan Warga Haiti di Perbatasan Texas

3. Kamala Harris prihatin atas dugaan tindakan kekerasan terhadap migran Haiti

Tindakan keras pemerintah AS yang dilakukan khususnya pasukan patroli perbatasan di Texas terhapad para migran, menjadi viral. Para petugas yang menunggangi kuda, tertangkap kamera menangkap dan mencambuk beberapa migran.

Aksi itu telah menimbulkan kritik keras dari para pemerhati. Wakil Presiden AS, Kamala Harris juga khawatir tentang laporan penganiayaan tersebut.

Dilansir dari Reuters, pihak Gedung Putih mengkritik petugas yang menunggangi kuda dan mengancam para migran. Harris bertemu dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas.

Dalam pertemuan tersebut, juru bicara Symone Sanders menjelaskan "Mayorkas berbagi keprihatinan (dengan) Wakil Presiden dan mencatat bahwa dia berharap untuk memperbarui penyelidikannya oleh Office of Professional Responsibility setelah selesai," katanya mengacu pada para petugas patroli perbatasan yang diduga melakukan tindakan kekerasan.

Baca Juga: AS Akan Deportasi Ribuan Pengungsi Haiti di Perbatasan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya