Badai Eta Hantam Amerika Tengah, 57 Orang Meninggal 

Eta mengancam beberapa negara, termasuk Amerika 

Tegucigalpa, IDN Times – Amerika Tengah sedang dilanda badai tropis Eta yang meluluh-lantakkan apapun yang dilewatinya. Setidaknya, 57 orang tercatat meninggal akibat badai tersebut. Angka korban kemungkinan masih akan terus bertambah, sejak Eta mulai menghajar Nikaragua pada Selasa, 3 November 2020, lalu.

Sebelum Eta yang melaju dengan kekuatan 209-251 kilometer per jam itu mendatangi Honduras, ratusan orang telah meninggalkan rumah mereka karena banjir. Badai Eta yang masuk dalam kategori 4, menuju ke ibukota Tegucigalpa, Honduras, dan memicu hujan deras, banjir serta longsor yang mematikan.

Melansir dari Associated Press, Badan Manajemen Darurat Honduras, Marvin Aparicio, mengatakan bahwa pada Selasa, longsor telah membuat seorang gadis kecil berusia 12 tahun meninggal di San Pedro (5/11). Di kota Sulaco, Honduras tengah, seorang lelaki berusia 15 tahun juga telah dikonfirmasi menjadi korban karena tengah berusaha menyeberangi sungai yang deras.

Eta mengganas dan menyisakan kesedihan ketika para warga yang terdampak menyaksikan rumah-rumah mereka hancur tak berbentuk, pohon-pohon tercerabut, jembatan-jembatan porak-poranda diterjang aliran sungai yang mengganas karena banjir tiba-tiba.

1. Badai Eta mulai “debutnya” di Nikaragua

Badai Eta Hantam Amerika Tengah, 57 Orang Meninggal Seorang warga Honduras masih bisa tersenyum di tengah banjir. (instagram.com/comolabaleada)

Pada Senin malam, 2 November 2020, Pusat Badai Nasional Amerika Serikat mengatakan badai Eta muncul di sebelah timur Puerto Cabezas, Nikaragua. Badai bergerak ke barat dengan kecepatan 11 kilometer per jam dan terus membesar yang diperkirakan akan sampai pada bentuk badai kategori 5. 

Badai menghantam pantai-pantai di Nikaragua, terus bergerak ke Nikaragua tengah dan utara, dan terus berlari menuju sebagian besar Honduras. Badai tersebut juga memicu hujan deras yang berlangsung di Guatemala timur, Belize selatan dan Jamaika.

Angkatan laut Nikaragua sibuk mengungsikan penduduk di pulau-pulau terluar dan membawanya ke daratan utama. Associated Press melaporkan para penduduk di pesisir pantai diungsikan ke Puerto Cabezas, yang memiliki populasi lebih dari 60.000 jiwa (3/11). Sebagian besar wilayah Puerto Cabezas pada malam hari telah terputus dari aliran listrik, dan sekitar 3.000 orang sudah diungsikan.

2. 57 orang meninggal, banjir terjadi di beberapa negara Amerika Tengah

Badai Eta Hantam Amerika Tengah, 57 Orang Meninggal Banjir bandang di sebelah utara Honduras. (twitter.com/Honduras Solidarity)

Jurnalis Associated Press yang berada di ibukota Honduras, Tegucigalpa, melaporkan bahwa total kematian akibat Eta mencapai 57 orang dan akan terus bertambah. Selain Nikaragua dan Honduras yang terdampak langsung badai Eta, negara-negara seperti Guatemala, dan Panama dihampiri banjir yang dipicu badai tersebut.

Akibat dahsyatya badai, ia memicu hujan tropis yang lebih luas dan deras di wilayah Amerika Tengah. Banjir dan tanah longsor mencadi ancaman setelah angin yang datang menyerang. Alejandro Giammattei, Presiden Guatemala, sudah memberikan informasi bahwa lereng gunung di Guatemala tengah telah meluncur dan menimbun rumah-rumah. 25 orang tewas akibat kejadian tersebut.

Di provinsi Chiriqui, Panama, yang berbatasan dengan Kosta Rika, otoritas setempat melaporkan bahwa sedikitnya delapan orang hilang akibat badai dan banjir. Javier Pitti yang menjabat walikota Tierras Altas di Chiriqui mengatakan “Situasinya mengkhawatirkan, banyak bantuan yang dibutuhkan” katanya menjelaskan. Longsor juga telah menututp jalan-jalan utama yang menghubungkan provinsi tersebut ke seluruh Panama.

Baca Juga: Perhatikan, Ini 7 Persiapan untuk Menyelamatkan Diri dari Badai Petir

3. Badai Eta masih mengancam dan kemungkinan mencapai Amerika Serikat

Badai Eta Hantam Amerika Tengah, 57 Orang Meninggal Total sementara korban meninggal akibat badai Eta 57 orang di seluruh Amerika Tengah. (twitter.com/Hiram Chirinos)

Pusat Badai Nasional AS (NHC) menjelaskan bahwa badai Eta sudah mulai melemah. Akan tetapi Eta yang dicatat sebagai badai Atlantik ke-28 tersebut, masih terus bergerak pelan dan berputar di Karibia. Laman berita BBC melaporkan melemahnya badai, meninggalkan ancaman banjir di sebagian Meksiko, El Salvador dan Kepuauan Cayman (5/11).

Eta diperkirakan akan terbentuk kembali menjadi badai yang agak kuat dan bakal sampai di Kuba pada hari Sabtu pagi. Ilmuwan badai dan iklim dari NOAA, Jim Kossin, mengatakan bahwa badai akan bertahan sebentar di Kuba sebelum akhirnya akan menuju Florida, Amerika Serikat. Peneliti dari Universitas Colorado, Phil Klotzbach, memberikan pendapat bahwa “Angin tidak menjadi masalah. Tapi hujan (yang dipicu angin) yang menjadi masalahnya” katanya.

Pada hari Minggu hujan besar diperkirakan terjadi di beberapa negara Amerika Tengah. Perkiraan informasi dikumpulkan oleh CNN dari Pusat Badai Nasional AS, yang ditimbulkan oleh badai Eta (5/11). Beberapa bagian Honduras, Guatemala dan Belize akan terdampak, Nikaragua, El Salvador dan Kosta Rika masih akan terjadi hujan. Hujan masih akan terjadi di Panama dan Meksiko Tenggara. Perkiraan Jamaika, Kepulauan Cayman dan Kuba bagian barat juga akan diguyur hujan akibat dipicu oleh badai Eta.

Baca Juga: Dihantam Badai Claudia, Nelayan Diminta Waspada Ombak Setinggi 4 Meter

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya