Banjir Bandang di Afghanistan Renggut 31 Nyawa dan Ratusan Rumah

Lebih dari 100 orang tewas karena banjir pada bulan lalu

Jakarta, IDN Times - Hujan lebat yang mengguyur Afghanistan utara pada Minggu (14/8/2022) telah menimbulkan banjir bandang. Wilayah yang tersapu banjir adalah Parwan. Sedikitnya 31 orang dilaporkan tewas.

Para pejabat lokal mengatakan, anak-anak termasuk dari korban yang tewas tersebut. Selain itu, masih ada puluhan orang yang dilaporkan hilang dan operasi pencarian serta penyelamatan masih dilakukan.

1. Ratusan rumah dilaporkan hancur

Selain 31 orang yang dilaporkan tewas dalam banjir bandang di Parwan, Afghanistan utara, kerugian lain yang diderita adalah ratusan rumah telah hancur. Melansir Deutsche Welle, puluhan orang masih hilang, ribuan hektar tanah terendam, ternak dan konstruksi jalan juga terpengaruh.

"Situasinya parah. Kami menuntut badan-badan nasional dan internasional memberikan bantuan darurat untuk mencegah bencana manusia lainnya," ujar Karimullah Wasiq, Direktur Informasi dan Budaya Kapisa.

Banjir yang melandar Parwan itu juga berdampak pada provinsi lain yakni Kapisa, Panjshir dan Nangarhar. Sementara ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana setempat mengatakan bahwa bantuan keuangan langsung dan paket makanan disediakan untuk keluarga korban.

Baca Juga: ICRC: Afghanistan Akan Jadi Lautan Konflik Jika Bantuan Tak Datang

2. Banjir menghancurkan desa

Setidaknya ada dua distrik utama yang terpukul akibat banjir yang melanda Parwan. Dua distrik itu adalah Shinwari dan Sia Gard. Syams Rahman Sadeqqi, Kepala Dinas Penerangan dan Kebudayaan, mengatakan sekitar 100 orang hilang.

"Dua keponakan saya dan seorang gadis muda tewas diterjang banjir," kata Hayatullah, warga desa yang tersapu banjir dikutip Tolo News. Kerabatnya seorang perempuan yang berusia 80 tahun juga meninggal.

"(Banjir) itu adalah bencana, itu datang dan menghantam sebuah desa besar. Tidak ada yang tersisa dari desa," kata Mohammad Usman, warga lain memberikan penjelasan.

"Jumlah korban tewas sekitar 30 orang dan luka-luka 95 orang," kata Gubernur Parwan Obaidullah Ameenzada.

3. Lebih dari 100 orang tewas dalam bencana banjir dalam satu bulan terakhir

Dalam satu bulan terakhir, beberapa wilayah Afghanistan telah diguyur hujan lebat yang memicu banjir bandang. Banjir yang terjadi sepanjang Juli telah menewaskan lebih dari 100 orang.

"120 orang tewas dan 152 lainnya terluka dalam banjir ini," kata Mohammad Naseem Haqqani, juru bicara Kementerian Negara Penanggulangan Bencana pada akhir Juli, kutip Tolo News.

Menurut Flood List, dalam beberapa hari terakhir banjir telah melanda provinsi Logar. Bulan Sabit Merah Afghanistan melaporkan setidaknya satu kematian dan lebih dari 80 rumah rusak atau hancur.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serangkaian banjir bandang di Afghanistan telah terjadi pada awal Juli dan akhir Juli. Lebih dari 75 orang tewas. 

Baca Juga: Nestapa Perempuan Afghanistan di Satu Tahun Kekuasaan Taliban 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya