Banjir China: 12 Tewas, Ratusan Ribu Mengungsi

Militer peringatkan bendungan terancam jebol

Beijing, IDN Times - Hujan deras telah melanda provinsi Henan yang terletak sekitar 776 kilometer selatan ibukota Beijing. Hujan tersebut menyebabkan banjir dan di ibukota Zhengzhou, 12 orang dikabarkan tewas.

Musim hujan yang begitu aktif di provinsi Henan, dalam beberapa pekan terakhir telah menyebabkan sungai-sungai meluap. Biro meteorologi kota Zhengzhou mengatakan hujan deras masih akan berlangsung sampai Rabu malam (21/7), memperingatkan penduduk untuk tetap waspada.

Ratusan ribu penduduk terdampak banjir telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Warga juga diperingatkan bahwa sebuah bendungan di provinsi itu dikhawatirkan bisa jebol jika tak kuat menampung curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.

1. Hujan deras di Henan sudah terjadi sejak pertengahan Juli lalu

Melansir laman The Guardian provinsi Henan telah mengalami hujan lebat sejak tanggal 17 Juli. Curah hujan di ibukota Zhengzhou mencapai titik tertinggi yakni air turun dari langit 20 centimeter per jam. Pemerintah setempat menaikkan level bencana darurat ke level 2.

Sungai-sungai yang meluap menenggelamkan jalanan dan sistem transportasi umum. Banyak penumpang kereta bawah tanah terjebak di air yang setinggi pinggang.

Dari mulai Sabtu (17/7) hingga Selasa (20/7), sebanyak 3.535 stasiun cuaca melaporkan curah hujan melebihi 5 centimeter. Dari jumlah itu, sebanyak 1.614 stsiun cuaca mengatakan curah hujan mencapai 10 centimeter dan 151 stasiun cuaca menjelaskan curah hujan di atas 25 centimeter.

Menurut BBC, jumlah hujan selama tiga hari terakhir khususnya di ibukota Zhengzhou dilaporkan sama dengan yang biasanya diterima dalam satu tahun penuh.

Banyak wilayah China yang sebenarnya biasa dilanda banjir pada musim hujan. Namun dalam beberapa dekade terakhir, hal itu semakin memburuk karena urbanisasi yang cepat dan dampak krisis iklim global.

2. Banjir merusak hampir 10 ribu hektar tanaman

Baca Juga: China Dituduh Lakukan Peretasan Microsoft Exchange

Otoritas provinsi Henan telah mengerahkan tim penyelamat untuk membantu menolong dan mengevakuasi para korban terdampak banjir. Melansir Xinhua, lebih dari 144.660 penduduk terdampak, diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, banjir juga menghancurkan pertanian. Sebanyak  9.222 hektar tanaman rusak dan kerugian ekonomi ditaksir mencapai 11,3 juta dollar AS atau setara Rp164,5 miliar.

Banjir juga telah memutus aliran listrik di banyak rumah tangga di provinsi Henan. Banyak orang meminta bantuan secara daring karena terjebak air. Kuil Shaolin yang terkenal dengan seni bela diri dan situs budaya lainnya di Henan juga terkena dampak parah banjir.

Bill Birtles, seorang jurnalis koresponden China untuk media Australian Broadcasting Corp mengunggah rekaman video insiden banjir di Henan yang memilukan di akun media sosialnya.

Dalam video terlihat seorang sopir berusaha untuk tenang ketika menyaksikan banjir menghantam bagian depan mobilnya dan seorang perempuan berhasil ditolong agar tidak dibawa oleh arus air di ibukota Zhengzhou.

Melansir laman Reuters, dampak banjir tersebut juga membuat bandara Zhengzhou menangguhkan sementara kereta bawah tanah dan kereta antar kota dari dan menuju bandara. Selain itu, bandara juga tak menerima kedatangan penerbangan pada Selasa (20/7) dari jam 8 malam sampai Rabu (21/7) jam 12 siang.

Provinsi Henan adalah salah satu provinsi terpadat di China. Jumlah penduduknya mencapai sekitar 94 juta jiwa. Selain 12 orang yang dikabarkan tewas di ibukota Zhengzhou dan ratusan ribu penduduk diungsikan, jutaan lainnya terkena dampak banjir, baik itu dalam skala berat atau pun ringan.

3. Bendungan terancam jebol

Otoritas China segera mengirimkan bala bantuan tim penyelamat. Komando pusat People's Liberation Army (PLA), militer China, memperingatkan bahwa salah satu bendungan di Luoyang yang bernama bendungan Yihetan terancam jebol.

Melansir laman Al Jazeera, banjir telah menciptakan retakan di bendungan tersebut banjir sepanjang 20 meter. Militer mengatakan "pada tanggal 20 Juli, sebuah celah retakan sepanjang 20 meter terjadi di bendungan Yihetan, tepi sungai rusak parah dan bendungan itu bisa runtuh kapan saja."

Seorang manajer restoran bernama Wang Guirong, di ibukota Zhengzhou mengaku bahwa "saya telah tinggal di Zhengzhou sepanjang hidup saya dan belum pernah melihat badai hujan yang begitu deras seperti hari ini."

Baca Juga: Biden: Dukung Trump Penolakan Klaim Laut China Selatan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya