Beberapa Negara UE Tangguhkan Vaksin AstraZeneca

Penangguhan karena khawatir pembekuan darah

Kopenhagen, IDN Times - Beberapa negara Uni Eropa (UE) telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin virus corona produksi AstraZeneca. Penangguhan tersebut berdasarkan kekhawatiran terjadinya pembekuan darah pada orang yang mendapatkan suntikan vaksin.

Dua di antara negara UE yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca adalah Denmark dan Norwegia. Negara lainnya, yakni Austria dan beberapa negara lainnya juta telah berhenti menggunakan vaksin tersebut setelah ada laporan seseorang yang meninggal setelah mendapatkan suntikan di Austria.

1. Vaksin AstraZeneca ditangguhkan selama 14 hari di Denmark

Beberapa Negara UE Tangguhkan Vaksin AstraZenecaIlustrasi vaksin. (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Pada hari Kamis (11/3), otoritas yang berwenang di Denmark mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin virus corona produksi AstraZeneca. Penangguhan tersebut dilakukan selama setidaknya dua minggu atau 14 hari.

Melansir dari laman Associated Press, otoritas kesehatan Denmark melakukan penangguhan vaksin setelah ada laporan bahwa seorang wanita berusia 60 tahun meninggal setelah mendapatkan suntikan. Wanita itu dilaporkan mengalami pembekuan darah.

Magnus Heunicke mengatakan lewat media sosial, bahwa “saat ini tidak mungkin untuk menyimpulkan apakah ada kaitannya. Kami bertindak lebih awal, (karena) itu perlu diselidiki secara menyeluruh, ”katanya.

Penyelidikan lebih jauh akan segera dilakukan atas kecurigaan tentang efek samping yang ditimbulkan setelah suntikan vaksin. Terdapat kekhawatiran bahwa efek samping tersebut berdampak serius sehingga penundaan pemberian suntikan harus dilakukan. Kekhawatiran juga didasarkan bahwa jika benar efek samping serius terjadi, maka ada kemungkinan beberapa negara UE lainnya akan mengalami.

Seorang pakar penyakit menular bernama Dr. Bharat Pankhania, dari Exeter University Inggris, menyebut keputusan Denmark sebagai "langkah dramatis".

“Vaksin telah diberikan kepada beberapa juta orang di seluruh dunia dan kami belum memiliki laporan serupa tentang pembekuan yang disebabkan oleh vaksin,” katanya. Ia juga mengatakan penggumpalan darah lebih cenderung menjadi “peristiwa yang terpisah dan tidak berhubungan” dengan vaksin.

2. Norwegia dan Islandia ikuti langkah Denmark

Beberapa Negara UE Tangguhkan Vaksin AstraZenecaIlustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Apa yang telah diputuskan oleh Denmark berimplikasi terhadap negara tetangganya, yakni Norwegia. Pada hari yang sama, Kami (11/3) Norwegia juga memutuskan untuk menangguhkan pemberian suntikan vaksin virus corona produksi AstraZeneca.

Melansir dari laman Al Jazeera, Geir Bukholm, direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di Norwegian Institute of Public Health (FHI), mengatakan pada konferensi pers, "Ini adalah keputusan yang berhati-hati. Kami menunggu informasi untuk melihat apakah ada hubungan antara vaksinasi dengan pembekuan darah."

Pihak FHI tidak menyebutkan berapa lama penangguhan tersebut akan berlangsung. Selain Norwegia, Islandia juga kemudian mengikuti langkah tersebut. Negara itu juga menangguhkan suntikan vaksin AstraZeneca terhadap penduduknya.

Baca Juga: Pembekuan Darah, Sejumlah Negara Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca

3. Beberapa negara EU lain yang menangguhkan suntikan vaksin AstraZeneca

Beberapa negara Eropa yang tergabung dalam kelompok Uni Eropa lainnya juga memutuskan untuk menunda suntikan vaksin AstraZeneca. Beberapa negara tersebut adalah Italia, Austria, Estonia, Latvia, Luxembourg dan Lithuania. Mereka menunda inokulasi vaksin.

Melansir dari laman The Guardian, selama penyelidikan untuk mencari hubungan antara suntikan vaksin dengan pembekuan darah (tromboemboli), vaksinasi produk AstraZeneca itu masih diperbolehkan untuk tetap dilanjutkan. Hal itu diungkapkan European Medicines Agency.

"Vaksin dapat terus diberikan sementara penyelidikan kasus tromboemboli sedang berlangsung. Saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksinasi telah menyebabkan kondisi ini, yang tidak terdaftar sebagai efek samping," kata EMA.

Pemerintah dan beberapa ahli di Inggris sejauh ini masih membela vaksin AstraZeneca. Kepala badan pengawas obat-obatan Inggris (MHRA) yang bernama Phil Bryan, menjelaskan bahwa laporan pembekuan darah tidak melebihi apa yang akan terjadi secara alami pada populasi yang divaksinasi. “Bukti yang ada tidak memastikan bahwa vaksin adalah penyebabnya,” ujarnya.

Baca Juga: Portugal Izinkan Vaksin AstraZeneca untuk Lansia di Atas 65 Tahun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya