Bentrokan Etnis di India, 40 Orang Tewas

Bentrokan diduga karena masalah ekonomi

Jakarta, IDN Times - Kekerasan meletus di negara bagian Manipur yang terpencil di India timur sejak awal bulan ini. Kekerasan tersebut merupakan konflik etnis minoritas Kuki dengan etnis mayoritas Meitei. Bentrokan telah terjadi selama hampir satu bulan.

Pada Minggu, 28 Mei 2023, pihak berwenang India mengatakan 40 orang tewas dalam bentrokan tersebut. Sebagian besar korban adalan etnis Kuki. Ini masih ditambah dengan dua orang petugas keamanan yang dilaporkan gugur. Upaya meredam gejolak masih terus dilakukan oleh pasukan keamanan.

Baca Juga: Pulang Kunjungan 3 Negara, PM Modi: India Peduli dengan Musuhnya

1. Perusuh menggunakan senapan serbu dan sniper

Bentrokan Etnis di India, 40 Orang TewasIlustrasi senjata api. (Pixabay.com/WorldSpectrum)

Kekerasan antar etnis di wilayah Manipur yang terjepit di antara Bangladesh, Myanmar dan China, diketahui terjadi sejak 3 Mei. Bentrokan itu terjadi disinyalir karena rencana untuk memperluas kuota ekonomi kepada etnis mayoritas Meitei.

Ketua Menteri Manipur, N Biren Singh, mengatakan bahwa para perusuh menggunakan senapan serbu M-16 dan AK-47 juga senapan sniper, kutip Al Jazeera. Para perusuh datang ke banyak desa dan melakukan pembakaran rumah-rumah penduduk.

"Kami telah mulai mengambil tindakan tegas terhadap mereka dengan bantuan tentara dan pasukan keamanan lainnya. Kami mendapat laporan bahwa sekitar 40 teroris telah ditembak mati," kata Singh.

Baca Juga: Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2023, Didominasi India

2. Akar masalah bentrokan

Pemerintah India telah mengerahkan ribuan pasukan militer dan tentara untuk meredam gejolak. Mereka juga memberlakukan jam malam setelah bentrokan meletus antara Meitei dan Kuki. Jaringan internet di wilayah bentrokan juga telah terputus selama berminggu-minggu.

Dilansir Deutsche Welle, bentrokan itu terjadi karena etnis minoritas berselisih dengan mayoritas Meitei atas manfaat dan kuota ekonomi. Bulan April, pengadilan meminta partai penguasa mempertimbangkan memasukkan Meitei dalam manfaat tersebut.

Salah satu isi manfaat adalah memberi hak istimewa seperti akses ke tanah dan pekerjaan pemerintah. Etnis minoritas lain kecewa karena dengan keputusan itu, akan membatalkan keuntungan yang disediakan bagi komunitas minoritas.

Keputusan pengadilan disambut protes yang meningkat secara jumlah dan intensitasnya selama satu bulan terakhir. Protes meningkat menjadi bentrokan.

Baca Juga: Cuek Dikritik, India Gelar Pertemuan G20 di Wilayah Sengketa Kashmir 

3. Upaya perdamaian terus dilakukan

Bentrokan Etnis di India, 40 Orang Tewasilustrasi (Unsplash.com/Naveed Ahmed)

Bentrokan terjadi khususnya di lembah sekitar ibu kota negara bagian Imphal. Pasukan perusuh melakukan serangan secara bersamaan terhadap lima daerah, yakni Sekmai, Sugnu, Kumbi, Phayeng dan Serou.

Dalam laporan yang disampaikan oleh NDTV, di Sekmai, baku tembak telah berakhir. Ada laporan lain yang menyebutkan mayat-mayat tergeletak di jalanan di daerah lain.

Serangan itu, menurut Singh, trlihat seperti direncanakan dengan baik. Upaya untuk mendamaikan kelompok yang berkonflik terus dilakukan, baik oleh pemerintah negara bagian atau pemerintah pusat.

Lebih dari 25 kelompok etnis Kuki yang disebut pemberontak, menandatangani perjanjian tripatrit. Mereka harus ditempatkan di kamp-kamp yang ditunjuk oleh pemerintah dan senjata mereka disimpan dan dipantau secara teratur.

Amit Shah, Menteri Dalam Negeri India, diadwalkan mengunjungi negara bagian Manipur. Dia menghimbau agar Meitei dan Kuki menjaga ketenangan dan kedamaian serta bekerja membawa keadaan kembali normal.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya