Berkunjung ke Ford, Biden Didemo Komunitas Arab-Amerika

Komunitas Arab-Amerika menyesal telah memilih Biden

Washington DC, IDN Times - Konflik yang terus memanas antara Israel dengan Palestina turut memicu demonstrasi di banyak kota di dunia. Di Michigan, Amerika Serikat, komunitas Arab-Amerika melakukan demonstrasi untuk menunjukkan kekecewaan kepada Presiden dari partai Demokrat tersebut.

Pada hari Selasa (18/5), ribuan orang berkumpul Dearborn, jantung komunitas Arab-Amerika di Michigan. Mereka mencemooh Joe Biden ketika sang Presiden melakukan kunjungannya ke Ford Motor untuk mempromosikan kendaraan listrik.

1. Menyesal memilih Joe Biden

Banyak dari komunitas minoritas di Amerika Serikat, termasuk komunitas Arab-Amerika yang percaya bahwa Joe Biden akan memberikan angin segar terhadap mereka. Beberapa langkah kebijakan Biden di awal pemerintahannya menunjukkan hal tersebut, seperti mencabut batasan perjalanan dari negara-negara Arab yang telah dibuat oleh Donald Trump.

Akan tetapi ketika saat ini konflik memanas antara Israel dengan Palestina, Joe Biden dianggap lebih condong mendukung Israel. Akibatnya, banyak dari komunitas Arab-Amerika yang merasa kecewa.

Melansir dari kantor berita Reuters, ribuan orang yang melakukan demonstrasi, sebagian besar adalah Arab-Amerika, mengungkapkan kemarahan dan kekecewaannya kepada Biden.

Dawood Ali yang ikut dalam demonstrasi mengatakan "dia (Joe Biden) seharusnya tidak mendukung mereka (Israel).” Ali, mengaku memilih memilih Biden, dan kini ia mengatakan menyesal telah melakukannya.

Beberapa orasi yang dilakukan oleh demonstran dalam aksi di Michigan, ada yang berpendapat bahwa sebelumnya mereka merasa dirayu tapi pada akhirnya saat ini mereka tidak dihormati oleh Joe Biden.

2. Joe Biden didesak untuk mendorong gencatan senjata

Baca Juga: AS Bela Israel, Erdogan kepada Biden: Tangan Anda Berlumuran Darah

Joe Biden dalam kunjungannya ke Ford Motor untuk mempromosikan industri kendaraan listrik Amerika mengatakan bahwa "industri otomotif Amerika berada di persimpangan jalan. Pertanyaan sebenarnya adalah apakah kami akan memimpin atau kami akan tertinggal dalam perlombaan menuju masa depan," katanya seperti dilansir dari The Guardian.

Akan tetapi dalam kunjungan tersebut, ia disambut oleh kemarahan kelompok Arab-Amerika yang melakukan demonstrasi dan mendesak agar Biden mendorong gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.

Zeyna Salloum, salah seorang peserta demonstrasi mengatakan "kami tahu bahwa Biden ada di Dearborn di pabrik Ford jadi kami ingin dia mendengar suara kami dan mendengar bahwa dia perlu (mendesak) gencatan senjata dan memotong pendanaan (untuk Israel)." Zeyna juga menyebut bahwa Biden adalah bagian dari penjahat perang karena mendukung pemboman Israel ke Palestina.

Parlemen Amerika Serikat saat ini terpecah menjadi dua kelompok dalam menyikapi konflik Palestina-Israel. Sebagian besar wakil dari partai Republik mendukung Israel sedangkan sebagian dari wakil Demokrat menginginkan gencatan senjata dilakukan. Meski demikian, beberapa dari wakil Demokrat juga mendukung Israel.

3. Dukungan gencatan senjata Joe Biden yang terlambat

Konflik antara Palestina dengan Israel membesar sejak tanggal 10 Mei. Dalam konflik tersebut, Hamas meluncurkan ribuan roket ke Israel sebagai tanggapan atas aksi kekerasan polisi Israel di Yerusalem dan al-Aqsa. Menanggapi serangan roket Hamas, Israel melancarkan serangan udara dan melakukan bombardir di Jalur Gaza hingga saat ini.

Pada awal konflik tersebut, Biden mengatakan bahwa Israel berhak membela diri dari serangan Hamas. Namun banyak orang yang mengkritiknya.

Pada akhir pekan, Gedung Putih berusaha membuat perayaan Idul Fitri untuk komunitas Arab-Amerika namun acara tersebut banyak diboikot. Melansir dari laman Axios, pada 17 Mei, Biden menghubungi PM Israel Benjamin Netanyahu lewat telepon.

Dalam panggilan tersebut, Biden menegaskan dukungan untuk dilakukan gencatan senjata. Itu adalah pertama kalinya sejak awal krisis bahwa Biden atau siapa pun dalam pemerintahannya secara terbuka mendukung gencatan senjata.

Meski begitu, seorang pejabat Israel mengatakan pemerintah Biden tidak memberi Israel tenggat waktu untuk mencapai gencatan senjata.

Baca Juga: Joe Biden Bergerak Tanggapi Konflik Palestina-Israel

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya