Bersiap Piala Dunia, Qatar Terapkan Wajib Militer untuk Warga Sipil

Turki bantu ribuan polisi sebagai petugas keamanan di Qatar

Jakarta, IDN Times - Qatar, yang akan segera menjadi tuan rumah Piala Dunia, sedang sibuk mempersiapkan diri. Negara itu baru-baru ini memanggil ratusan warga sipil untuk masuk layanan wajib militer, demi mengamankan perhelatan olahraga paling bergengsi di dunia.

Qatar adalah sebuah negara yang kecil di Teluk. Negara itu membutuhkan banyak personel keamanan untuk mengamankan stadion, juga mendeteksi barang selundupan yang dilarang.

Sebelumnya, Turki telah mengirimkan sekitar 3 ribu polisi untuk membantu mengamankan Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Profil Stadion Venue Piala Dunia Qatar 2022, Ada Berbahan Kontainer

1. Qatar panggil warga sipil dan diplomat untuk wajib militer

Bersiap Piala Dunia, Qatar Terapkan Wajib Militer untuk Warga SipilIlustrasi. (Unsplash.com/ Filip Andrejevic)

Populasi Qatar sebagai sebuah negara sekitar 2,8 juta orang. Sebagai tuan rumah Piala Dunia, negara kecil itu diperkirakan bakal menerima arus masuk pengungjuk sekitar 1,2 juta orang, hampir separuh dari populasi Qatar.

Oleh karena itu, Doha membutuhkan pasukan keamanan tambahan. Melansir Reuters, mereka memanggil ratusan warga sipil, termasuk diplomat, untuk memasuki layanan wajib militer.

Mereka akan ditugaskan untuk mengoperasikan pos pemeriksaan keamanan di beberapa titik, termasuk di stadion Piala Dunia. Pengerahan wajib militer, beberapa di antaranya biasanya menunda layanan nasional karena pekerjaan mereka dianggap vital.

2. Cuti kerja demi tugas patriotik

Bersiap Piala Dunia, Qatar Terapkan Wajib Militer untuk Warga Sipililustrasi (Unsplash.com/Rahim Salmeen)

Kelompok warga sipil Qatar, yang saat ini masih dalam pekerjaan mereka, telah mengambil cuti demi mengikuti pelatihan keamanan. Menurut Sky News, mereka termasuk para pekerja di lembaga utama Qatar seperti QatarEnergy dan Kementerian Luar Negeri.

Warga sipil yang dipanggil wajib militer sedang dilatih untuk mengatur antrean keamanan stadion, menggeledah penggemar dan mendeteksi alkohol, obat-obatan terlarang atau senjata yang disembunyikan.

Pemerintah Doha menyebut panggilan untuk warga sipil sebagai petugas keamanan Piala Dunia itu sebagai tugas patriotik. Mereka juga diajari mendekati penggemar dengan bahasa tubuh yang positif, fokus dan penuh senyuman, demi menghindari diskriminasi terhadap penggemar sepak bola.

3. Turki kirim 3 ribu polisi untuk bantu Qatar

Bersiap Piala Dunia, Qatar Terapkan Wajib Militer untuk Warga Sipililustrasi Qatar (Pexels.com/Abdullah Ghatasheh)

Qatar telah bekerja sama dengan Turki untuk personel keamanan tambahan. Turki diperkirakan mengirim sekitar 3 ribu polisi anti huru-hara untuk membantu mengamankan stadion dan hotel.

Melansir Gulf News, Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan mereka akan dibayar oleh pemerintah Doha, tetapi tetap berada di bawah komando Turki.

Selain polisi anti huru-hara, Ankara juga akan mengirim 100 polisi khusus, lalu 50 personel spesialis bom dan 80 anjing pelacak dan anjing anti huru-hara.

"Selama turnamen, polisi Turki hanya akan menerima perintah dari atasan Turki mereka, yang bertugas sementara di Qatar. Pihak Qatar tidak akan bisa memberikan perintah langsung kepada polisi Turki," kata salah satu pejabat Turki.

Baca Juga: Sponsor Bergerak Bantu Usut Pelanggaran HAM di Piala Dunia Qatar

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya