Bom Bunuh Diri Guncang Mogadishu, Somalia

Pelaku menargetkan pekerja konstruksi

Mogadishu, IDN Times – Kelompok al-Shabaab sering melancarkan serangan bom bunuh diri di Somalia. Kelompok jihadis tersebut adalah pecahan dari Islamic Courts Union (ICU) yang mengundurkan diri dari Mogadishu pada tahun 2006. Pada tahun 2007, al-Shabaab melakukan serangan bom bunuh diri dengan mobil dan menewaskan setidaknya 73 orang, termasuk diantaranya tentara Ethiopia yang menduduki ibukota Mogadishu.

Kelompok al-Shabaab, sebuah jaringan yang terkait dengan al-Qaeda, memiliki wilayah operasi di sekitar Afrika Timur. Kelompok tersebut baru-baru ini kembali melakukan serangan yang mematikan di ibukota Mogadishu, Somalia. Serangan bom bunuh diri itu terjadi di sebuah desa bernama Lafole, sekitar 22 kilometer arah barat daya Mogadishu.

1. Serangan menargetkan para pekerja konstruksi 

Bom Bunuh Diri Guncang Mogadishu, SomaliaIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Somalia adalah salah satu negara yang berada di lokasi strategis Tanduk Afrika. Negara tersebut berbatasan dengan Ethiopia di sebelah barat, Teluk Aden di sebelah utara dan Samudera Hindia di sebelah timur. Populasi penduduknya sekitar 15 juta dan didominasi oleh pemeluk agama Islam.

Somalia dilanda Perang Saudara sejak awal tahun 1990an. Negara tersebut sulit berkembang karena penuh dengan konflik. Serangan terbaru yang dilaksanakan oleh kelompok al-Shabaab menargetkan para pekerja kontstruksi yang pembangunannya dilaksanakan oleh perusahaan Turki dan didanai oleh pemerintah Qatar.

Melansir dari laman The Guardian, lima orang meninggal dan sekitar 14 orang lainnya terluka. Dari lima orang korban meninggal, dua orang adalah warga Turki. Korban meninggal dari pekerja Turki tersebut dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Turki yang bernama Fahrettin Koca (2/1). Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut identitas tiga korban meninggal lainnya.

“Kami mengutuk keras serangan keji yang menargetkan pekerja perusahaan Turki yang sedang melakukan pembangunan jalan Mogadishu-Afgoye dan berkontribusi pada pembangunan dan kemakmuran Somalia” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementrian luar negeri.

2. Pelaku bom bunuh diri melakukan serangan dengan sepeda motor

Bom Bunuh Diri Guncang Mogadishu, SomaliaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Baca Juga: Ledakan di Mali, 3 Tentara Prancis Meninggal

Turki memiliki pangkalan militer di Somalia. Pangkalan militer tersebut adalah salah satu pangkalan militer terbesar milik Turki di luar negeri. Serangan bom bunuh diri yang dilakukan kelompok al-Shabab, berjarak sekitar 15 kilometer dari pangkalan tersebut dan pangkalan militer tidak mengalami gangguan yang berarti.

Menurut sumber keamanan Turki, serangan dilakukan oleh seorang pria dengan mengendarai sepeda motor. Dari 14 orang yang terluka, tiga diantaranya adalah pekerja konstruksi perusahaan Turki dan mengalami luka kritis. Kini para korban terluka sedang berada dalam perawatan medis di rumah sakit terdekat.

Melansir dari laman Abc News, kelompok jihadis al-Shabab di masa lalu sering menargetkan militer Turki yang aktif di Somalia (2/1). Turki sendiri aktif di negara tersebut dan terlibat dalam berbagai pembangunan, militer, kesehatan dan pendidikan.

3. Serangan-serangan bom bunuh diri al-Shabaab

Bom Bunuh Diri Guncang Mogadishu, SomaliaKelompok militan al-Shabaab kerap melakukan serangan bom bunuh diri di Somalia. Ilustrasi (twitter.com/Discover Africa News)

Selama 30 tahun terakhir, militer pemerintah Somalia telah bertempur dengan para pemberontak bersenjata. Ribuan orang telah menjadi korban dalam konflik tersebut. Kelompok al-Shabaab telah menjadi kelompok paling aktif yang beroperasi dan melakukan rangkaian serangan bunuh diri di Somalia.

Pada Agustus 2020, dua serangan bom bunuh diri terjadi. Setidaknya 10 warga sipil dan satu petugas polisi menjadi korban dalam serangan bunuh diri di dekat hotel lepas pantai dekat ibukota Mogadishu. Serangan terpisah pada bulan yang sama juga terjadi di pangkalan militer Somalia dengan mobil yang memuat bom bunuh diri dan menyebabkan setidaknya tujuh orang meninggal.

Melansir dari laman Al Jazeera, pada bulan November 2020, serangan bom bunuh diri juga dilancarkan kelompok pemberontak tersebut. Pada 17 November 2020, serangan bom bunuh diri di sebuah restoran dekat asrama polisi telah menyebabkan lima orang tewas. Pada 27 November 2020 serangan lain juga terjadi di sebuah restoran es krim di pusat Mogadishu. Serangan tersebut menyebabkan tujuh orang meninggal dan 10 orang lainnya luka-luka. Somalia masih terus bergulat permasalahan dengan para pemberontak al-Shabaab.

Baca Juga: Ledakan di Afghanistan Tewaskan Belasan Anak

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya