Bongbong Marcos Belum Mau Rayakan Kemenangannya di Pilpres Filipina

Anak diktator Ferdinand Marcos raih suara terbanyak

Jakarta, IDN Times - Putra diktator Filipina Ferdinand Marcos Jr atau yang biasa dipanggil "Bongbong" Marcos telah memenangi penghitungan suara sementara dalam pemilihan presiden (pilpres). Hitung cepat pemilu Filipina menunjukkan Bongbong telah mendapatkan lebih dari 30 juta suara.

Dengan hasil tersebut, Marcos Jr kemungkinan akan berhasil menjadi Presiden Filipina terpilih. Dia berpasangan dengan calon wakil presiden Sara Duterte, putri Presiden Rodrigo Duterte, yang telah memimpin Filipina dengan keras dalam memerangi narkoba.

Meski demikian, Marcos Jr dalam pidato menyatakan dia belum mau merayakan kemenangan.

"Banyak yang mengatakan bahwa ini sudah berakhir, tetapi sebenarnya belum, jadi kami akan menunggu, ketika sudah sangat jelas, 100 persen wilayah, sampai kami merayakannya," ujar Bongbong dilansir Philstar, Senin (9/5/2022). "Tetapi meskipun penghitungan belum selesai, rasa terima kasih saya tidak bisa menunggu," tambahnya.

Baca Juga: Anak Diktator Ferdinand Marcos Menang Telak di Pilpres Filipina 

1. Bongbong Marcos raih suara terbanyak dalam penghitungan sementara

Bongbong Marcos Belum Mau Rayakan Kemenangannya di Pilpres FilipinaBongbong Marcos bersama dengan para pendukung (Twitter.com/Bongbong Marcos)

Secara resmi penghitungan hasil piplres Filipina masih akan selesai sekitar satu bulan. Tapi dalam hitung cepat yang berlangsung, Bongbong mendapatkan hasil suara lebih dari dua kali lipat dari pesaing utamanya, Leni Robredo.

Saat ini, Bongbong Marcos memiliki kemungkinan memenangkan kursi presiden. Menurut penghitungan Komisi Pemilihan Umum (COMELEC), Bongbong telah memimpin hasil sementara pilpres Filipina. Hasil sementara dalam hitung cepat itu telah mencapai 93,8 persen dari total perkiraan pemilih.

Dikutip dari Philstar, dengan hasil hitung sementara yang membuatnya unggul lebih dari dua kali lipat dari pesaing utama. Bongbong mendapatkan 30,3 juta suara. Pesaing utamanya, Leni Robredo, mendapatkan 14,4 juta suara. Sedangkan posisi ketiga diraih oleh Manny Pacquiao dengan hasil 3,4 juta suara.

Baca Juga: Korban Diktator Ferdinand Marcos: Kami Takut Sejarah Terulang

2. Perjalanan Bongbong Marcos

Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr adalah putra dari diktator Ferdinand Marcos yang menguasai Filipina selama 21 tahun. Marcos menjadi salah satu diktator yang terkenal di Asia. Dia digulingkan pada tahun 1986 dan bersama keluarga melarikan diri ke Hawaii.

Pada 1990an, keluarga Marcos kembali dari pengasingan dan mulai lagi memasuki poltiik dengan jaringan lama yang masih kuat. Bongbong Marcos berhasil mendapatkan beberapa jabatan strategis.

"Saya harap Anda tidak akan bosan mempercayai kami. Kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan, usaha sebesar ini tidak melibatkan satu orang," ujar Bongbong dalam sambutan yang disiarkan di media sosial, dikutip dari Reuters.

Bongbong Marcos sebelumnya telah malang-melintang dalam jabatan publik Filipina. Dia pernah menjabat sebagai gubernur, lalu anggota Kongres dan senator. Dia pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden Filipina pada tahun 2016 tetapi gagal.

Keluarga Marcos juga banyak yang berada di struktur pemerintahan. Saudara perempuannya, Imee Marcos, saat ini menjadi senator. Ibunya, Imelda Marcos, menjabat empat periode di Kongres. Putra Bongbong, Ferdinand Alexander, juga disebut siap memenangkan kursi di Kongres.

Baca Juga: Penembakan dan Ledakan Granat Warnai Pilpres Filipina 

3. Pemungutan suara diwarnai dengan insiden mematikan 

Bongbong Marcos Belum Mau Rayakan Kemenangannya di Pilpres FilipinaIlustrasi granat. (Pixabay.com/njellL)

Filipina adalah negara kepulauan seperti Indonesia. Dalam pemilu kali ini, lebih dari 60 ribu personel keamanan telah dikerahkan untuk melindungi tempat pemungutan suara dan petugas pemilu yang tersebar di berbagai pulau.

Proses pemungutan suara sebagian besar berlangsung dengan aman dan damai meski diwarnai dengan sedikit insiden mematikan. Dilansir Al Jazeera, pihak berwenang Filipina melaporkan ada dua penembakan mematikan di tempat pemungutan suara di pulau Mindanao yang bergejolak. Tiga orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka.

Selanjutnya, serangan granat menyusul pada hari Minggu yang melukai sembilan orang. Ada dua kota yang mendapatkan serangan tersebut dengan lima granat tangan.

Dalam pemilu Filipina kali ini lebih dari 18 ribu jabatan pemerintah diperebutkan. Ini termasuk setengah dari 24 anggota Senat, lebih dari 300 kursi di Parlemen serta jabatan lain di provinsi lokal yang tersebar di seluruh Filipina.

Total pemilih yang telah memberikan suara sekitar 67 juta orang. Pemungutan suara mengalami perpanjangan waktu selama satu jam dari biasanya karena untuk mengimbangi antrean lambat yang disebabkan jarak sosial dan perlindungan pencegahan penyebaran virus corona.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya