Bunuh 3 Buruh Kashmir, Perwira India Ditahan

Dakwaan mencakup konspirasi kriminal dan penculikan 

New Delhi, IDN Times – Perwira miiter India yang bertugas di wilayah Jammu dan Kashmir dituduh oleh pihak kepolisian telah melakukan pembunuhan terhadap tiga warga sipil Kashmir. Tuduhan itu terkait dengan penculikan serta konspirasi kriminal.

Belum diketahui apakah sang perwira tersebut akan diadili di pengadilan sipil atau pengadilan militer. Namun menurut undang-undang angkatan bersenjata kontroversial yang diberlakukan di wilayah Kashmir, personel militer hanya bisa diadili di pengadilan sipil kalau New Delhi mengizinkannya.

Kashmir adalah salah satu wilayah di dunia ini yang paling tidak aman. Konflik berkepanjangan antara militer India dengan militan pejuang, juga konflik wilayah dengan Pakistan telah menjadikan Kashmir sebagai salah satu wilayah paling berbahaya di dunia.

1. Konspirasi kriminal sang perwira

Bunuh 3 Buruh Kashmir, Perwira India DitahanJenazah korban konspirasi kriminal perwira militer India, dibawa ke desa tempat mereka berasal untuk dikuburkan dengan layak. (twitter.com/Syed Shahriyar)

Pada hari Minggu, 27 Desember 2020, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian wilayah Jammu dan Kashmir, polisi mendakwa seorang perwira militer yang bertugas di daerah tersebut telah melakukan pembunuhan. Perwira tersebut bernama Bhoopendra Singh.

Melansir dari laman CNN, menurut penyelidikan, Bhoopendra Singh telah melakukan penculikan, pembunuhan, lalu melakukan konspirasi kriminal agar korban dianggap sebagai milisi pemberontak (29/12). Polisi menemukan peluru di tubuh korban dan tiga pistol di sekitar korban.

Dalam sebuah pernyataan, polisi juga menjelaskan bahwa Bhoopendra Singh telah “menanam munisi dan materi yang diperoleh secara ilegal di mayat mereka setelah melucuti identitas mereka. Kemudian menandai mereka sebagai teroris garis keras”.

Keluarga korban yang bingung mencari saudaranya tidak pulang, mendapati foto-foto jenazah lewat sosial media dan mengenali mereka. Menurut pengakuan keluarga, mereka hanyalah buruh apel dan bukan milisi.

2. Tiga korban adalah saudara

Bunuh 3 Buruh Kashmir, Perwira India DitahanTiga jenazah buruh Kashmir yang jadi korban dan dianggap "teroris". (twitter.com/Khushnood Hussain Shah)

Kelompok hak asasi manusia telah lama menuduh militer India melanggar hak-hak asasi manusia di Kashmir, wilayah mayoritas Muslim yang jadi rebutan antara India dan Pakistan. Tahun ini, pasukan keamanan India telah membunuh setidaknya 200 militan Kashmir. Banyak dari anggota militan yang dianggap didukung oleh Pakistan namun hal tersebut dibantah.

Tiga orang korban sipil yang dibunuh oleh Bhoopendra Singh adalah warga yang tinggal di desa terpencil bernama Rajouri di wilayah Jammu. Javaid Ahmad, kakak laki-laki salah satu korban meninggal, mengatakan kepada Al Jazeera, “salah satunya adalah adik laki-laki saya dan dua lainnya adalah sepupu. Kami tidak tahu apakah kami akan mendapatkan keadilan atau tidak” katanya menjelaskan (28/12).

Ketiga warga sipil yang meninggal itu adalah Abrar Ahmad Khan, Imtiyaz Ahmad dan Abrar Ahmad Yousuf. Ketiga saudara tersebut pergi dari rumahnya untuk menjadi buruh di kebun apel Kashmir. Buah apel adalah salah satu produk utama Kashmir dan menyumbang sekitar 8 persen dari total produksi India. Namun pada tahun 2020 ini, produksinya menurun drastis hingga separuhnya.

Baca Juga: Bentrokan India-Pakistan di Kashmir Sebabkan Tiga Tentara India Tewas

3. Perjuangan panjang mencari keadilan

Bunuh 3 Buruh Kashmir, Perwira India DitahanPemandangan pegunungan Rajouri ketika musim dingin. Ilustrasi (twitter.com/Arif Qureshi)

Peristiwa terbunuhnya tiga saudara itu terjadi pada bulan Juli 2020. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh polisi, tiga jenazah yang sudah dikuburkan di tempat terpencil perbatasan, pada bulan September digali kembali untuk dicocokkan DNAnya dengan keluarga. Polisi mengatakan bahwa DNA yang mereka temukan cocok dengan keluarga di desa Rajouri.

Satu bulan setelah keluarga mengetahui foto yang tersebar di sosial media, protes keras muncul di Kashmir. Banyak orang mengkritik tindakan kekerasan yang telah dilakukan kepada warga sipil. Peyelidikan kepolisian yang terjadi saat ini adalah salah satu penyelidikan langka dibalik pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer India selama 30 puluh tahun terakhir.

Melansir dari kantor berita Reuters, polisi mengajukan 1.400 halaman lembar dakwaan dalam kasus tersebut. Bhoopendra Singh dan seorang warga sipil yang dianggap membantu dalam penculikan, pembunuhan dan konspirasi kriminal tersebut kini ditahan (28/12). Dua saksi juga sudah diamankan oleh petugas berwenang.

Ketiga korban yang kuburannya digali, kini sudah dikembalikan kepada keluarganya untuk dimakamkan di dekat desa tempat mereka berasal, di Rajouri. Pembunuhan tiga orang warga sipil yang bekerja sebagai buruh tersebut, saat itu dikaitkan dengan operasi militer baku tembak di sebuah desa bernama Amshipora. Ketika itu, pasukan keamanan India terlibat bentrok dengan milisi pejuang wilayah Kashmir selatan. 

Baca Juga: Para Petani India Sepakat Bertemu Menteri Federal

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya