Bus Meledak di Rusia, 2 Orang Tewas

Ledakan diduga disebabkan kegagalan peralatan kendaraan

Moskow, IDN Times - Pada hari Kamis (12/8), sebuah bus telah meledak di kota Voronezh, sekitar 517 kilometer sebelah selatan dari ibukota Moskow. Ledakan itu menyebabkan sedikitnya dua orang tewas.

Dalam investigasi yang diluncurkan, tidak ada jejak bahan kimia di lokasi kejadian. Itu berarti kemungkinan besar ledakan bukan karena bom. Komite Investigasi, badan investigasi kriminal Rusia, membuka penyelidikan tuduhan layanan konsumen yang tidak aman pada operator bus.

1. Ledakan diduga disebabkan dari gas tapi dibantah oleh operator bus

Voronezh adalah kota administratif Voronezh Oblast yang diperkirakan memiliki populasi penduduk sebanyak satu juta orang. Kota tersebut dilintasi jalur Kereta Api Tenggara yang terhubung ke pegunungan Ural, Siberia, Kaukasus dan Ukraina.

Pada hari Kamis malam (12/8), penduduk di kota tersebut dikejutkan oleh sebuah bus berpenumpang yang meledak. Melansir laman Associated Press, pihak berwenang Rusia yang terdiri dari Komite Investigasi dan Komite Anti-Teroris Nasional sedang meluncurkan penyelidikan.

Para ahli menganalisis potongan-potongan dari bus yang meledak dan diduga ledakan berasal dari gas.

Akan tetapi, perusahaan yang mengoperasikan bus tersebut menjelaskan bahwa kendaraannya yang meledak memiliki mesin diesel dan tidak memiliki peralatan gas di dalamnya. Perusahaan juga bersikeras bahwa bus dalam kondisi teknis yang baik.

2. Bus membawa 35 penumpang, 2 orang tewas dan belasan terluka

Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia

Menurut The Moscow Times, pihak berwenang Rusia menyatakan pada hari Jumat (13/8) bahwa korban meninggal dari ledakan bus adalah dua orang dan semuanya perempuan. Bus tersebut membawa 35 orang penumpang dan meledak ketika berhenti di dekat pusat perbelanjaan.

Bus terlihat hancur dengan atap yang robek dan jendela kacanya pecah. Perempuan pertama meninggal tak lama setelah ledakan dan perempuan lainnya meninggal di rumah sakit pada Jumat pagi.

Gubernur wilayah Voronezh, Alexander Gusev, menjelaskan bahwa "jumlah yang terluka telah meningkat menjadi 19." Beberapa di antara yang terluka masih dalam kondisi yang serius di rumah sakit.

Sergei Sokolov yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Voronezh sebelumnya mengatakan bahwa "tidak ada indikasi bahwa ini adalah serangan teroris."

3. Ledakan diperkirakan terjadi karena kegagalan peralatan kendaraan

Tim ahli dari Moskow telah dikirim ke Voronezh untuk melakukan investigasi yang mendalam terhadap ledakan bus. Awalnya, ledakan itu diperkirakan dipicu oleh gas tapi perusahaan membantah karena di dalam bus tidak ada peralatan gas.

Investigasi lanjutnya menghasilkan kesimpulan sementara bahwa "pada tahap ini, versi utama dari insiden tersebut adalah masalah teknis: kegagalan peralatan kendaraan atau perubahan konstruksinya. Analisis cepat tidak mendeteksi jejak bahan peledak," kata Komite Investigasi kepada kantor berita resmi Rusia, Tass.

Sementara temuan menyebutkan bahwa ledakan terjadi dari tangki bagian kiri dari bus tersebut. Bus meledak sekitar pukul 9 malam waktu setempat.

Pihak berwenang menanggapi insiden itu dengan membuka kasus pidana tentang penyediaan layanan yang tidak memenuhi standar keamanan. Alexander Bastrykin yang menjabat sebagai Ketua Komite Investigasi Rusia memastikan kasus tersebut berada di bawah kendali kantor pusat badan tersebut.

Baca Juga: Facebook Hapus Akun Jaringan dari Rusia yang Anti-Vaksin

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya