COVID-19 Harian Tokyo Tembus Seribu, Jepang Catat Rekor Baru

Lonjakan virus membuat Kaisar membatalkan acara tahun baru 

Tokyo, IDN Times – Upaya Jepang untuk menghalangi sebaran infeksi virus corona telah dilakukan begitu sigap. Sejak Jepang mengetahui ada COVID-19 varian Inggris dan Afrika Selatan, otoritas setempat memberlakukan larangan untuk semua orang asing non-residen memasuki negaranya.

Strategi itu dibuat karena di dalam negeri sendiri, lonjakan virus corona terus terjadi. Tokyo khawatir jika varian baru yang lebih menular akan menyebar di negaranya, maka virus corona gelombang ketiga di negara Samurai itu akan berdampak sangat parah.

Menurut data dari Worldometer, total kasus infeksi virus corona di Jepang saat ini adalah 226.559 kasus. Kematian akibat virus corona telah merangkak naik dan sekarang menjadi 3.349 orang yang meninggal.

1. Lonjakan kasus harian yang memecahkan rekor baru

COVID-19 Harian Tokyo Tembus Seribu, Jepang Catat Rekor BaruIlustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Sistem layanan kesehatan Jepang terancam jebol jika tidak dilakukan penanganan secara cepat. Melansir dari kantor berita Reuters, pada Kamis, 31 Desember 2020, infeksi harian telah mencapai rekor tertinggi dengan jumlah lebih dari 1.300 kasus baru. Ledakan kasus baru semakin dikhawatirkan oleh pihak berwenang.

Di wilayah ibukota Tokyo, kekhawatiran meledaknya kasus baru semakin melonjak. Gubernur Yorike Koike, pada hari Rabu, 30 Desember 2020 mengatakan “kami berada dalam fase yang sangat parah dan krusial. Tidaklah mengherankan bahwa ledakan infeksi bisa terjadi kapan saja”.

Jika keadaan metropolitan Tokyo tidak kunjung membaik, Koike bahkan akan meminta Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk mengumumkan keadaan darurat. Total kasus yang tercatat pada hari Rabu, di seluruh Jepang adalah 3.852 kasus baru. Metropolitan Tokyo menyumbang paling banyak.

2. Tahun Baru menjadi titik balik

COVID-19 Harian Tokyo Tembus Seribu, Jepang Catat Rekor BaruPM Yoshihide Suga. (twitter.com/Travel to Tokyo)

Tokyo telah menaikkan status sampai ke level tertinggi yakni level empat semenjak diketahuinya varian baru yang tercatat sudah memasuki negara tersebut. Liburan akhir tahun dan Tahun Baru akan menjadi titik balik yang diharapkan dapat memperbaiki wabah yang semakin parah.

Melansir dari Japan Times, gubernur Koike telah memperingatkan penduduk Tokyo untuk menahan diri tidak pulang kampung, tetap di dalam rumah selama liburan dan tidak menghadiri acara-acara tidak penting seperti makan-makan di luar bersama orang lain. Perdana Menteri Yoshihide Suga juga menyatakan hal senada dengan apa yang diperingatkan oleh Koike kepada penduduk.

Setiap individu di kota metropolitan Tokyo akan menentukan perkembangan virus di tahun 2021 mendatang. Jika para penduduk Tokyo mampu menahan diri dan memperhatikan langkah-langkah pencegahan, maka gelombang ketiga virus corona di negara tersebut kemungkinan akan bisa dikendalikan.

Baca Juga: Jepang Perketat Larangan Orang Asing Masuk Negaranya

3. Pembatalan acara kerajaan dan jadwal penerbangan

COVID-19 Harian Tokyo Tembus Seribu, Jepang Catat Rekor BaruKaisar Naruhito, Jepang. (Wikimedia.org/TICAD7 Photographs)

Kabar terbaru infeksi harian yang menembus lebih dari seribu kasus, telah membuat acara Tahun Baru kekaisaran dibatalkan. Biasanya, pada tanggal 2 Januari, Kaisar Naruhito bersama anggota keluarga kekaisaran lainnya akan menyapa para pendukungnya tapi acara tersebut terpaksa ditiadakan.

Sejak pertengahan Desember, cuaca dingin di Jepang semakin parah. Hujan salju besar terjadi di beberapa wilayah Jepang. Kini hujan salju tersebut juga akan membawa kecepatan angin yang mencapai sekitar 126 kilometer per jam, menurut Japan Today. Dua maskapai raksasa Japan Airlines dan All Nippon Airways akan membatalkan total sekitar 140 penerbangan karena cuaca buruk. Selain itu, kereta Shinkansen juga menangguhkan layanan di beberapa bagian prefektur Yamagata Utara.

Cuaca dingin memang menjadi salah satu penyebab melonjaknya virus corona. Hal itu dikarenakan orang-orang akan lebih suka berada di dalam ruangan, dengan jendela yang tertutup karena lebih hangat. Namun berada lebih lama di dalam ruangan akan semakin memicu mudahnya penularan virus corona.

Baca Juga: Jepang Perketat Larangan Orang Asing Masuk Negaranya

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya