Dapat Posisi di Uni Eropa, PM Estonia Mengundurkan Diri
Intinya Sih...
- Kaja Kallas mengundurkan diri sebagai PM Estonia.
- Akan menjadi kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.
- Menjabat sejak 2021, terpilih sebagai diplomat tertinggi UE.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Estonia Kaja Kallas memutuskan untuk mengundurkan diri pada Senin (15/7/2024). Dia akan mengambil peran baru menjadi kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE).
Presiden Estonia Alar Karis mengumumkan dia akan melakukan pembicaraan dengan perwakilan semua partai di parlemen. Partai Reformasi Kallas yang terbesar di parlemen, telah menunjuk Menteri Iklim Kristen Michal sebagai kandidat yang mungkin menggantikan Kallas sebagai PM dan ketua partai.
Baca Juga: PM Estonia: Putin Jadikan Demokrasi di Rusia sebagai Mainan
1. Mulai memimpin Estonia ketika di masa sulit
Kallas memimpin Estonia sejak 2021. Dia telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada presiden, tetapi akan tetap menjabat sampai pemerintahan baru terbentuk dan dilantik.
"Ini adalah masa yang sangat sulit. Saya memulainya ketika krisis Covid mencapai puncaknya dan saya mungkin satu-satunya PM yang segera setelah dilantik pergi ke pertemuan pemerintah dan mulai mengambil keputusan," kata Kallas, dikutip Barron's.
Kallas adalah PM perempuan pertama dalam sejarah Estonia. Dia terpilih sebagai diplomat tertinggi UE berikutnya, tetapi pencalonannya belum dilakukan melalui pemungutan suara di Parlemen Eropa.
2. Kallas merupakan kritikus keras Rusia
Editor’s picks
Kallas akan menggantikan Josep Borrell sebagai diplomat tertinggi UE. Kallas merupakan salah satu tokoh yang bersikap keras terhadap Rusia yang disebutnya melaksanakan ambisi ekspansionis, terutama sejak invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.
Dilansir Deutsche Welle, Estonia di bawah kepemimpinannya, telah menjadi salah satu pemasok bantuan militer terbesar ke Kiev. Negara yang juga anggota NATO tersebut, juga terus-menerus menekan sekutunya untuk melakukan hal yang sama.
Estonia sendiri meraih kemerdekaan singkat dalam bertempur melawan Rusia dan Jerman pada tahun 1940-an. Tapi Estonia kemudian diserap ke Uni Soviet usai Perang Dunia Kedua, dan mencapai kemerdekaan kembali pada 1991.
Baca Juga: Estonia Tuduh Rusia Ambil Pelampung Perbatasan di Sungai Narva
3. Presiden Estonia ucapkan terima kasih
Presiden Karis menyimpulkan masa jabatan Kallas sebagai masa yang penuh krisis dan peristiwa penting dalam menghadapi virus Corona, resesi ekonomi dan perang di Eropa. Dia mengucapkan terima kasih atas kinerja Kallas.
Tugas terakhir perempuan berusia 47 tahun tersebut adalah mewakili Estonia pada pertemuan puncak NATO di Washington DC pekan lalu.
Dilansir Politico, para pemimpin UE memilih Kallas untuk menduduki posisi puncak diplomat pada akhir Juni lalu, bersama dengan Antonio Costa sebagai ketua Dewan Eropa dan Ursula von der Leyen kembali menjabat sebagai presiden Komisi Eropa.
"Kami adalah tim yang hebat," kata Kallas mengatakan tentang ketiga orang di posisi tersebut.
Baca Juga: Estonia Tunjuk Menteri Iklim sebagai Calon Perdana Menteri Baru
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.